terekstraksi, larutan destilat kemudian disentrifugasi selama 30 menit Levitta, J., 2006. Setelah itu, larutan dibekukan dalam freezer lemari pendingin selama 3
jam. Minyak yang sudah memadat dipisahkan secara fisik dari fase air beku. Larutan ini kemudian disebut sebagai larutan sampel.
3.4.2 Prosedur Analisis 3.4.2.1 Penyiapan Alat KCKT
Kolom yang digunakan adalah Shim-Pack VP-ODS 4,6 x 250 mm. KCKT menggunakan detektor UV dengan sensitifitas 1,000 AUFS. Pompa
menggunakan mode aliran tetap dengan low-pressure gradient system untuk memperoleh komposisi fase gerak yang konstan selama analisis sistem elusi
isokratik. Setelah alat KCKT dihidupkan, maka pompa dijalankan dan fase gerak
dibiarkan mengalir selama ± 30 menit sampai diperoleh garis alas yang datar pertanda sistem kromatografi telah stabil.
3.4.2.2 Analisis Kualitatif
Analisis kualitatif akrilamida dapat dilakukan dengan membandingkan waktu tambat yang sama identik dari kromatogram pada penyuntikan larutan
sampel dengan kromatogram pada penyuntikan larutan baku pembanding akrilamida pada kondisi KCKT yang sama. Untuk mempertegas identifikasi ini,
sedikit larutan baku pembanding akrilamida ditambahkan spiking ke dalam larutan sampel, lalu dianalisis kembali dengan KCKT. Puncak dengan waktu
tambat yang sama diamati kembali dan dibandingkan antara kromatogram hasil
Universitas Sumatera Utara
spiking dengan kromatogram larutan sampel sebelum spiking. Sampel dinyatakan mengandung akrilamida jika terjadi peningkatan tinggi dan luas puncak pada
kromatogram hasil spiking dengan waktu tambat yang sama seperti pada kromatogram penyuntikan larutan baku pembanding.
3.4.2.3 Analisis Kuantitatif 3.4.2.3.1 Penentuan Linieritas Kurva Kalibrasi Baku Pembanding
Akrilamida
Larutan induk baku III 10 ppm dipipet 6 ml; 8 ml; 10 ml; 12 ml; dan 13 ml masing-masing dimasukkan ke dalam labu tentukur 25 ml, diencerkan dengan
pelarut sampai garis tanda. Lalu dikocok sampai homogen sehingga diperoleh larutan dengan konsentrasi 2,4 ppm; 3,2 ppm; 4 ppm; 4,8 ppm; dan 5,2 ppm.
Masing-masing larutan tersebut disaring melalui penyaring membran Cellulose Nitrate
0,2 μm dan diawaudarakan selama ± 20 menit. Setelah itu, filtrat larutan baku pembanding disuntikkan sebanyak 100
μl ke dalam sistem KCKT melalui injektor dengan loop 20
μl. Direkam kromatogram dan dibuat kurva kalibrasi antara luas puncak dengan konsentrasi, lalu dihitung persamaan regresi dan
koefisien korelasi kromatogram dan data perhitungan dapat dilihat pada lampiran
3 dan 4.. 3.4.2.3.2 Penetapan Kadar Akrilamida dalam Sampel
Larutan sampel yang telah disiapkan seperti pada bagian 3.4.1.4 disaring melalui penyaring membran Cellulose Nitrate
0,2 μm dan diawaudarakan selama ±20 menit. Kemudian disuntikkan sebanyak 100
μl ke dalam sistem KCKT melalui injektor dengan loop 20
μl, menggunakan sistem elusi isokratik dengan
Universitas Sumatera Utara
fase gerak larutan asam fosfat 11,45 mM dan asetonitril dimana perbandingan komposisi dan laju alir sesuai dengan hasil optimasi. Deteksi menggunakan
detektor UV pada panjang gelombang hasil optimasi. Direkam kromatogram dan dicatat luas puncak, kromatogram dapat dilihat pada lampiran 5, 7, 9, 11, 13,
dan15.
Kadar akrilamida yang terdapat dalam larutan sampel X dihitung dengan mensubstitusikan luas puncak ke dalam persamaan regresi yang diperoleh dari
kurva kalibrasi sebagai Y. Hasilnya lalu dikali volume larutan sampel 25 ml, kemudian dibagi dengan berat penimbangan sampel kentang goreng sehingga
diperoleh kadar akrilamida dengan satuan mcgg sampel. Rumus perhitungan kadar akrilamida dalam sampel dituliskan sebagai berikut.
Kadar akrilamida =
Contoh perhitungan untuk mencari kadar dapat dilihat pada Lampiran 18. 3.4.2.4 Analisis Data Penetapan Kadar Secara Statistik
Data perhitungan kadar akrilamida dianalisis secara statistik menggunakan uji t. Rumus yang digunakan untuk menghitung simpangan baku adalah:
Untuk mengetahui apakah data diterima atau ditolak
digunakan rumus seperti di bawah ini : t
hitung
= n
SD X
X −
Dasar penolakan data jika t
hitung
≥ t
tabel
dan t
hitung
≤ -t
tabel
. Untuk mencari kadar akrilamida sebenarnya dengan taraf kepercayaan 95
dengan derajat kebebasan dk = n- 1 dan α = 0,05, digunakan rumus :
ml x
g l
beratsampe ml
mcg isampel
konsentras 25
1
2
− −
=
∑
n X
X SD
Universitas Sumatera Utara
µ =
X
± t
1- 12αdk
x
n SD
Keterangan : µ = interval kepercayaan
X = kadar rata-rata sampel
X = kadar sampel
t = harga t tabel sesuai dengan dk = n-1
α = tingkat kepercayaaan
dk = derajat kebebasan
SD = standard deviation
n = jumlah perlakuan
Data perhitungan penetapan kadar secara statistik dapat dilihat pada lampiran 6, 8, 10, 12, 14, dan 16.
3.4.3 Validasi Metode 3.4.3.1 Akurasi