4.2 Analisis Kualitatif
Hasil identifikasi sampel kentang goreng yang berasal dari 6 restoran cepat saji menunjukkan adanya akrilamida, hal ini didukung oleh waktu retensi sampel
terhadap baku akrilamida yang hampir sama ≤ 5 . Salah satu contoh
kromatogram sampel dan baku akrilamida hasil analisis KCKT ini dapat dilihat pada gambar 9 dan 10.
Gambar 9. Kromatogram hasil penyuntikan sampel Texas dengan komposisi
fase gerak asetonitril:larutan asam fosfat 11,45 µm 5:95
Universitas Sumatera Utara
Gambar 10. Kromatogram hasil penyuntikan baku akrilamida 10 ppm dengan
kondisi fase gerak asetonitril:larutan asam fosfat 11,45 mM 5:95
Untuk mempertegas identifikasi yang diperoleh, ditambahkan larutan akrilamida baku ke dalam larutan sampel spiking, lalu dianalisis kembali pada
kondisi KCKT yang sama. Hasil analisis menunjukkan bahwa terjadi peningkatan luas dan tinggi puncak akrilamida yang diamati dari sebelumnya. Jadi dapat
disimpulkan bahwa puncak yang diamati dalam larutan sampel adalah benar merupakan puncak akrilamida. Kromatogram larutan sampel setelah spiking dapat
dilihat pada Gambar 11.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 11. Kromatogram hasil penyuntikan larutan sampel yang telah di-spike
dengan larutan baku pembanding akrilamida dengan kondisi KCKT yang sama untuk uji kualitatif.
4.3 Analisis Kuantitatif
Analisis kadar secara kuantitatif ditentukan dari kurva kalibrasi akrilamida baku berdasarkan luas puncak. Kurva kalibrasi akrilamida baku dibuat dengan
konsentrasi akrilamida baku yang meningkat dimulai dari rentang konsentrasi 2,4 ppm, 3,2 ppm, 4 ppm, 4,8 ppm, dan 5,2 ppm. Kurva kalibrasi akrilamida baku
dapat dilihat pada Gambar 12.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 12. Kurva kalibrasi akrilamida baku.
Dari kurva kalibrasi diperoleh hubungan yang linier antara luas puncak dan konsentrasi dengan koefisien korelasi, r = 0,9978. Koefisien korelasi ini telah
memenuhi persyaratan lebih besar dari 0,9950 Moffat, 2004. 4.4 Perolehan Kadar Akrilamida dalam Sampel Kentang Goreng
Hasil penentuan rerata kadar akrilamida dalam sampel kentang goreng dari
6 restoran cepat saji di kota Medan terdapat dalam tabel berikut: Tabel 4. Rerata kadar akrilamida dalam sampel kentang goreng
No Sampel
Rerata Kadar Akrilamida mgkg sampel 1
AW 3,1925
2 CFC
1,8286 3
KFC 0,4525
4 Mc Donald
5,1069 5
Popeye 1,7603
6 Texas
11,3501 Ket: rerata kadar akrilamida diperoleh dari 6 kali replikasi
Adapun alasan pemilihan 6 restoran diatas karena merupakan restoran- restoran cepat saji terkenal dan memiliki banyak pengunjung sehingga
60000 120000
180000 240000
300000 360000
1 2
3 4
5 6
lu as
ar ea
Konsentrasi Kurva Kalibrasi
Universitas Sumatera Utara
pengambilan sampel akan mewakili sampel kentang goreng yang dikonsumsi oleh penduduk di kota Medan.
Pengamatan secara visual dari keenam sampel tidak bisa menggambarkan kadar akrilamida yang terkandung didalamnya karena keenam sampel tersebut
memiliki ciri visual yang mirip terkecuali sampel Popeye yang warnanya lebih kecoklatan dibanding yang lainnya tetapi setelah dianalisis kadarnya jauh lebih
kecil daripada sampel Texas yang warnanya lebih kekuningan. Kadar keenam
sampel tersebut masih berada pada batas dosis letal yaitu 50-500 mgkg.
4.5 Validasi Metode