20
B. Perumusan Masalah
1. Apakah kepemilikan manajemen, tingkat leverage , ukuran perusahaan,
profitabilitas dan usia perusahaan manufaktur berpengaruh signifikan secara simultan terhadap pengungkapan sosial perusahaan.
2. Apakah kepemilikan manajemen, tingkat leverage , ukuran perusahaan,
profitabilitas dan usia perusahaan manufaktur berpengaruh signifikan secara parsial terhadap pengungkapan sosial perusahaan.
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh kepemilikan
manajemen, tingkat leverage, ukuran perusahaan, profitabilitas, dan usia perusahaan terhadap pengungkapan sosial perusahaan.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitian ini adalah: 1.
Bagi penulis Penelitian ini menjadi salah satu upaya untuk mendapat pengetahuan
dalam menulis karya ilmiah dan penelitian ini bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan menambah wawasan penulis dalam
bidang akuntansi, khususnya yang berkaitan dengan pengaruh karakterisitik perusahaan terhadap pengungkapan sosial pada perusahaan manufaktur.
21 2.
Bagi perusahaan Memberi wacana tentang pentingnya pengungkapan sosial, terutama
pada perusahaan manufaktur yang ada di Indonesia untuk untuk memperhatikan lingkungan alam disekitar perusahaan mereka.
3. Bagi akademis
Dapat dijadikan referensi dalam penelitian – penelitian selanjutnya disamping sebagai sarana untuk menambah wawasan
4. Bagi pihak lain
Sebagai bahan perbandingan yang berguna dalam menambah pengetahuan.
22
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritis
1. Tanggung Jawab sosial perusahaan corporate social responsibility
CSR merupakan komitmen usahan untuk bertindak secara etis, beroperasi secara legal untuk peningkatan ekonomi bersamaan dengan peningkatan
kualitas hidup dari karyawan dan keluarganya beserta masyarakat secara lebih luas.
Menurut bank dunia, tanggung jawab sosial perusahaan terdiri dari beberapa komponen utama, yaitu: perlindungan lingkungan, jaminan kerja,
hak azasi manusia, interaksi dan keterlibatan perusahaan dengan masyarakat, standar usaha, pasar, pengembangan ekonomi dan badan usaha, perlindungan
kesehatan, kepemimpinan dan pendidikan, serta bantuan bencana kemanusiaan.
Tanggung jawab sosial perusahaan dapat berupa: a.
Pemeliharaan sumberdaya masyarakat. b.
Perusahaan harus bekerja sebagai sistem yang terbuka dua arah dengan penerimaan masukan secara terbuka dari masyarakat dan memaparkan
operasinya kepada publik. c.
Perusahaan harus mengkalkulasi biaya sosial maupun manfaat dari suatu aktivitas, produk, atau jasa dan mempertimbangkannya secara cermat agar
dapat diputuskan apakah kegiatan tersebut perlu dilanjutkan atau tidak.
23 d.
Memperhitungkan biaya sosial dari setiap aktivitas, produk, atau jasa ke dalam harga, sehingga konsumen membayar atas dampak konsumsinya
terhadap masyarakat. e.
Perusahaan melibatkan diri dalam aktivitas sosial, sesuai dengan kompetensinya dimana terdapat kebutuhan sosial yang penting.
Gambar 2.1 Piramida konsep CSR
2. Pengungkapan sosial sebagai tanggung jawab sosial perusahaan
Menurut murtanto 2006, dalam media akuntansi pengungkapan kinerja perusahaan seringkali dilakukan secara sukarela voluntary disclosure.
Pelaporan pengungkapan sosial dalam laporan tahunan merupakan voluntary disclosure, artinya pengungkapan ini bersifat sukarela dan belum diatur
secara tegas dalam PSAK. Namun dengan kondisi saat ini, stakeholder mulai menganggap pengungkapan tanggungjawab sosial perusahaan itu menjadi
salah satu yang penting. Lingkup tanggung jawab sosial perusahaan:
a. Keterlibatan perusahaan dalam kegiatan – kegiatan sosial yang berguna
bagi kepentingan masyarakat luas. Tanggung jawab
berkeprimanusiaan Tanggung jawab etis
Tanggung jawab hukum Tanggung jawab ekonomi
24 b.
Keuntungan ekonomis, karena akan menimbulkan citra positif bagi perusahaan, hal ini akan membuat masyarakat lebih menerima kehadiran
produk perusahaan. c.
Memenuhi aturan hukum yang berlaku dalam suatu masyarakat, baik dalam kegiatan bisnis atau kegiatan sosial, agar bisnis berjalan secara baik
dan teratur. d.
Hormat pada hak dan kepentingan stakeholder atau pihak – pihak tertentu yang terkait dengan kepentingan langsung atau tidak langsung dengan
kegiatan bisnis suatu perusahaan. Alasan perlunya keterlibatan sosial perusahaan:
a. Kebutuhan dan harapan masyarakat semakin berubah, masyarakat semakin
kritis dan peka terhadap produk yang akan dibelinya, sehingga perusahaan tidak bisa hanya memusatkan perhatiannya untuk mendatangkan keuntungan.
b. Terbatasnya sumber daya alam, bisnis diharapkan untuk tidak hanya
mengekploitasi sumber daya alam yang terbatas, namun harus juga memelihara dan menggunakan sumber daya secara bijak.
c. Lingkungan sosial yang lebih baik, lingkungan sosial akan mendukung
keberhasilan bisnis untuk waktu yang panjang, semakin baik lingkungan sosial dengan sendirinya akan ikut memperbaiki iklim bisnis yang ada.
Misalnya semakin menurunnya tingkat pengangguran. d.
Perimbangan tanggung jawab dan kekuasaan, kekuasaan yang terlalu besar jika tidak diimbangi dengan kontrol tanggung jawab yang baik akan
menyebabkan bisnis menjadi kekuatan yang merusak masyarakat.
25 e.
Keuntungan jangka panjang, dengan tanggung jawab dan keterlibatan sosial tercipta suatu citra positif dimata masyarakat, karena terciptanya iklim
sosial politik yang kondusif bagi kelangsungan bisnis perusahaan tersebut. Manfaat CSR bagi perusahaan:
a. Mempetahankan dan mendongkrak reputasi serta citra merek perusahaan
b. Mendapat lisensi untuk beroperasi secara sosial
c. Mereduksi resiko bisnis perusahaan
d. Melebarkan akses sumber daya bagi operasional usaha
e. Membuka peluang pasar yang lebih luas
f. Mereduksi biaya, misalnya terkait dampak pembuangan limbah
g. Memperbaiki hubungan dengan stakeholder
h. Memperbaiki hubungan dengan regulator
i. Meningkatkan semangat dan produktivitas karyawan
j. Peluang mendapatkan penghargaan
Tabel 2.1 Pengelompokan perusahaan yang terkait dengan praktik CSR
Peringkat Keterangan
Hijau -
Perusahaan yang sudah menempatkan CSR pada strategi inti dan jantung bisnisnya
- CSR tidak hanya dianggap sebagai keharusan, tetapi
kebutuhan modal sosial Biru
- Perusahaan yang menilai praktik CSR akan membawa
dampak positif terhadap usahanya karena merupakan investasi, bukan biaya
Merah -
Perusahaan peringkat hitam yang memulai menerapkan CSR. CSR masih dipandang sebagai komponen biaya
yang mengurangi keuntungan perusahaan
Hitam -
Kegiatannya degeneratif -
Mengutamakan kepentingan bisnis -
Tidak perduli aspek lingkungan dan sosial
26 disekelilingnya
3. Karakteristik yang mempengaruhi pengungkapan sosial
Karakteristik perusahaan dapat menjelaskan variasi luas pengungkapan sosial perusahaan dalam laporan tahunan, karakteristik perusahaan
merupakan prediktor kualitas pengungkapan sosial perusahaan Lang and Lundhom, 1993.
Dalam penelitian ini, karakteristik perusahaan yang mempengaruhi pengungkapan sosial perusahaan diproksikan kedalam kepemilikan
manajemen, tingkat leverage, ukuran perusahaan, profitabilitas dan usia perusahaan.
a. Kepemilikan manajemen
Semakin besar kepemilikan manajemen didalam perusahaan maka semakin produktif tindakan manajer dalam memaksimalkan nilai perusahaan.
Manajer perusahaan akan mengungkapkan informasi sosial dalam rangka meningkatkan image perusahaan, meskipun perusahaan harus mengorbankan
sumber daya untuk aktifitas tersebut. b.
Tingkat leverage Semakin tinggi tingkat leverage, semakin besar kemungkinan perusahaan
akan melanggar perjanjian kredit sehingga perusahaan akan berusaha untuk melaporkan laba sekarang lebih tinggi Belkaouli dan karpik, 1995. agar laba
yang dilaporkan perusahaan tinggi, maka manajer harus mengurangi biaya – biaya termasuk biaya dalam tanggung jawab sosial perusahaan.
27 c.
Ukuran perusahaan Terdapat beberapa penjelasan mengenai pengaruh ukuran perusahaan
size terhadap kualitas pengungkapan sosial perusahaan, namun sebenarnya landasan teoritis mengenai pengaruh ukuran perusahaan tidak terlalu jelas.
Tetapi, berbagai penelitian empiris yang telah dilakukan menunjukkan bahwa pengaruh total aktiva hampir selalu konsisten dan secara statistik signifikan.
Beberapa penjelasan yang mungkin dapat menjelaskan mengenai hubungan antara ukuran perusahaan dengan pengungkapan sosial perusahaan adalah
bahwa perusahaan besar mempunyai kompleksitas dan dasar pemilikan yang lebih luas dibandingkan perusahaan kecil cooke, 1998.
d. Profitabilitas
Profitabilitas merupakan faktor yang membuat manajemen menjadi bebas dan fleksibel dalam pengungkapan sosial perusahaan kepada pemegang
saham HackstonMilne, hubungan antara profitabilitas dan tingkat pengungkapan sosial perusahaan adalah ketika perusahaan memiliki tingkat
laba yang lebih tinggi, maka perusahaan dalam hal ini pihak manajemen menganggap tidak perlu melaporkan hal – hal yang dapat mengganggu
informasi tentang sukses keuangan tersebut. Sebaliknya, ketika tingkat profitabilitas rendah perusahaan akan berharap pengguna laporan akan
membaca “goodnews” kinerja perusahaan. e.
Usia perusahaan Umur perusahaan diperkirakan memiliki hubungan positif dengan
kualitas pengungkapan sosial perusahaan. Alasan yang mendasari adalah
28 bahwa perusahaan yang berumur lebih tua memiliki pengalaman yang lebih
banyak dalam mempublikasikan laporan keuangan perusahaan.
4. Pelaporan tanggung jawab sosial perusahaan
Ada 2 jenis pengungkapan pelaporan keuangan yang telah ditetapkan oleh badan yang memiliki otoritas dipasar modal. Yang pertama adalah
pengungkapan wajib mandatory disclosure, yaitu informasi yang harus diungkapkan oleh emiten yang diatur oleh peraturan pasar modal disuatu
negara. Sedangkan yang kedua adalah pengungkapan sukarela voluntary disclosure, yaitu pengungkapan yang dilakukan secara sukarela oleh
perusahaan tanpa diharuskan oleh standar yang ada. Pengungkapan sosial perusahaan merupakan informasi yang sifatnya
sukarela. Karenanya, perusahaan memiliki kebebasan untuk mengungkapan informasi yang tidak diharuskan oleh badan penyelenggara pasar modal.
Keragaman dalam pengungkapan sosial perusahaan disebabkan oleh entitas yang dikelola oleh manajer yang memiliki filosofis manajerial yang berbeda
dan keluasan dalam kaitannya dengan informasi pengungkapan sosial perusahaan kepada masyarakat.
Standar pelaporan CSR sampai saat ini belum mempunyai standar yang baku, hal ini dikarenakan adanya permasalahan yang berhubungan dengan
biaya dan manfaat sosial. Perusahaan dapat membuat sendiri model pelaporan CSR.
29 Dalam menyusun dan mengungkapkan informasi tentang aktifitas CSR
perusahaan, Zhegalahmed 1990 mengidentifikasi hal-hal yang berkaitan dengan pelaporan pengungkapan sosial perusahaan, yaitu sebagai berikut:
a. Lingkungan
Bidang ini meliputi aktivitas pengendalian pencemaran dan pelestarian lingkungan hidup. Meliputi pengendalian terhadap polusi, pencegahan atau
perbaikan terhadap kerusakan lingkungan, konservasi alam dan pengungkapan lain yang berkaitan dengan lingkungan.
b. Energi
Bidang ini meliputi aktivitas dalam pengaturan penggunaan energi dalam hubungannya dengan operasi perusahaan dan peningkatan efisiensi terhadap
produk perusahaan. Meliputi konservasi energi, efisiensi energi, dan sebagainya.
c. Praktik bisnis yang wajar
Meliputi pemberdayaan terhadap minoritas dan perempuan, serta dukungan terhadap usaha minoritas.
d. Sumberdaya manusia
Bidang ini meliputi aktivitas untuk kepentingan karyawan sebagai sumberdaya manusia bagi perusahaan maupun aktivitas didalam suatu
komunitas. Aktivitas tersebut antaralain, program pelatihan dan peningkatan keterampilan, perbaikan kondisi kerja, upah dan gaji serta tunjangan yang
memadai, pemberian beberapa fasilitas, jaminan keselamatan kerja, pelayanan kesehatan, pendidikan, seni, dan sebagainya.
30 e.
Produk Meliputi keamanan, pengurangan polusi, dan sebagainya.
B. Tinjauan Penelitian Terdahulu