46
G. Lokasi dan Jadwal penelitian
Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang diakses melalui www.idx.co.id penelitian ini dimulai dari
bulan Juli 2010 – April 2011. Berikut adalah jadwal penelitian yang dilakukan : Tabel 3.3
Jadwal penelitian
Sumber : Diolah Peneliti 2011 Tahapan
penelitian Juli’1
Agt’1 Sept’10 Okt’1
Nov’10 Des’10
Jan’1 1
Feb’1 1
Mar’11 Apr’1
1 Pengajuan
judul
Penyelesaian proposal
Bimbingan proposal
Seminar proposal
Pengumpulan data
Pengolahan data
Penyampaian hasil
penelitian
47
BAB IV
ANALISIS HASIL PENELITIAN
A. Data penelitian
Pemilihan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling. Populasi penelitian adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI yang
berjumlah 151 perusahaan. Sedangkan sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 21 perusahaan. Penelitian dilakukan mulai dari tahun 2007-2009.
B. Analisis data penelitian
1. Analisis deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata mean, standar deviasi, varian, maksimum,
minimum, sum, range, kurtosis dan swakness. Tabel 4.1
Statistik deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum
Mean Std.
Deviation kepemilikan manajemen
63 2.180
82.130 27.65714 17.836024
tingkat leverage 63
.194 .811
.49161 .167191
ukuran perusahaan 63
15.950 35.034 27.64892
4.372659 Profitabilitas
63 -.197
.407 .09410
.096192 Umur
63 -1.000
27.000 14.14286 6.278116
pengungkapan sosial 63
.333 1.000
.72487 .207733
Valid N listwise 63
Sumber : data diolah oleh penulis 2011
48 Melalui tabel deskriptif diatas, dapat diberi kesimpulan yaitu:
a. Variabel independen kepemilikan manajemen diukur melalui
perbandingan jumlah saham publik dengan jumlah saham perusahaan. Kepemilikan manajemen memiliki nilai terendah 2,180 dan nilai tertinggi
82,13 dengan nilai rata-rata yaitu 27,66. b.
Variabel independen leverage diukur melalui debt to asset ratio. Debt to asset ratio memiliki nilai terendah 0,19 dan nilai tertinggi 0,81 dengan nilai
rata-rata yaitu 0,49. c.
Variabel independen dengan ukuran perusahaan diukur melalui logarirma natural dari total aktiva. Ukuran perusahaan memiliki nilai terendah 15,95 dan
nilai tertinggi 35,03 dengan nilai rata-rata yaitu 27,65. d.
Variabel independen profitabilitas diukur melalui Return On Asset, Return On Asset memiliki nilai terendah – 0,20 dan nilai tertinggi 0,41 dengan nilai
rata-rata yaitu 0,09. e.
Variabel independen usia perusahaan diukur melalui selisih umur perusahaan dengan tahun first issue. memiliki nilai terendah – 1,00 dan nilai
tertinggi 27,00 dengan nilai rata-rata yaitu 14,14. f.
Variabel dependen pengungkapan sosial diukur melalui indeks pengungkapan sosial dalam laporan tahunan. Indeks pengungkapan sosial
memiliki nilai terendah 0,33 dan nilai tertinggi 1,00 dengan nilai rata-rata yaitu 0,72.
49 2.
Pengujian asumsi klasik Untuk menghasilkan suatu regresi model yang baik, analisis regresi
memerlukan pengujian asumsi klasik sebelum melakukan pengujian hipotesis. a.
Uji normalitas data Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah distribusi data
penelitian masing - masing variabel telah menyebar secara normal atau mendekati data normal. Uji statistik yang dapat digunakan untuk menguji
apakah residual terdistribusi normal adalah uji statistik non parametrik kolmogorov-Smirnov K-S dengan membuat hipotesis:
Ho : data residual terdistribusi normal Ha : data residual tidak terdistrobusi normal
Apabila nilai signifikan 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak, jika nilai signifikan 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Tabel 4.2 Hasil uji normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardiz ed Residual
N 63
Normal Parameters
a,b
Mean .0000000
Std. Deviation .17700665
Most Extreme Differences
Absolute .063
Positive .058
Negative -.063
Kolmogorov-Smirnov Z .501
Asymp. Sig. 2-tailed .963
a. Test distribution is Normal. b.
Calculated from data.
50 1
Histogram display normal curve Normalitas data melalui histogram display normal curve dapat dilihat
melalui bentuk gambar kurva. Data dikatakan normal jika bentuk kurva memiliki kemiringan yang cenderung seimbang, baik sisi kiri maupun sisi
kanan, atau tidak condong kekiri maupun kekanan, melainkan ketengah dengan bentuk seperti lonceng Lubis, 2007:29.
Sumber : data diolah penulis 2011
Gambar 4.1 Histogram
Pada histogram diatas, dapat dilihan bahwa bentuk kurva cenderung ditengah dan tidak condong kekiri maupun kekanan. Oleh karena itu, dapat
disimpulkan bahwa data dalam penelitian terdistribusi normal.
51 1
Kurva normal p-plot Normalisasi data dapat diuji dengan menggunakan normal p-plot. Data
dalam keadaan normal apabila distribusi data menyebar disekitar garis diagonal lubis 2007:29.
Sumber : data diolah oleh penulis 2011
Gambar 4.2 Kurva normal p-plot
Pada kurva diatas, dapat dilihat bahwa distribusi data menyebar disekitar garis diagonal, sehingga dapat dikatakan bahwa data memiliki
normalitas. Normalitas data ini menyimpulkan bahwa data dipakai dalam penelitian.
b. Uji Multikolinearitas
Pengujian bertujuan mengetahui ada tidaknya multikolinearitas antar variabel-variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
korelasi antara variabel independen. Deteksi dilakukan dengan melihat nilai
52 VIF Variable Inflation Factor dan nilai tolerance. Multikolinearitas terjadi
jika VIF 10 dan nilai tolerance 0,10. Nilai VIF serta nilai tolerance dari variabel-variabel penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4.3 Uji Multikolinearitas
Coefficients
a
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 Saham
.981 1.019
Lev .778
1.286 Size
.881 1.134
Profit .761
1.313 Umur
.804 1.243
a. Dependent Variable: Index
Sumber : data diolah penulis 2011
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan penelitian ini bebas dari gejala multikolinearitas. Jika dilihat pada tabel semua variabel independen
memiliki VIF sekitar 1, atau VIF 10. Selain itu nilai tolerance untuk setiap variabel independen lebih besar dari 0,1 tolerance 0,1 Dengan demikian
disimpulkan tidak ada multikolinearitas dalam model regresi ini.
c. Uji heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas melihat apakah didalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual satu pengamatan kepengamatan yang lain
53 Erlina, 2007. Jika varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan
lainnya tetap, maka disebut Homokedastisitas. Dalam pengujian ini, apabila hasil pengolahan data yaitu tingkat probabilitas signifikasi variabel
independent 0,05 maka dapat dikatakan mengandung heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas. Uji ini
dilakukan dengan mengamati pola tertentu pada grafik scatterplot, dimana bila ada titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y serta tidak
membentuk pola maka tidak terjadi heterokedastisitas.
Sumber : data diolah oleh peneliti 2011
Gambar 4.3 Grafik scatterplot
Berdasarkan gambar, grafik scatterplot menunjukkan penyebaran titik – titik data secara acak. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
heterokedastisitas pada model regresi.
54 d.
Uji autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menganalisis apakah dalam model regresi
linear terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan t-1 atau sebelumnya.
Pengujian autokorelasi menggunakan Durbin Watson. Jika angka D-W diantara -2 sampai +2, berarti tidak ada autokorelasi Singgih Santoso, 2000.
Panduan untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi adalah: i.
Jika DW DU berarti tidak ada autokorelasi ii.
Jika DW DL berarti terjadi autokorelasi iii.
Jika DL DW DU berarti tidak dapat mengambil keputusan apakah autokorelasi terjadi atau tidak
Tabel 4.4 Uji autokorelasi
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of
the Estimate Durbin-
Watson dimension0
1 .368
a
.136 .060
.198189 2.251
a. Predictors: Constant, umur, size, saham, lev, profit b.
Dependent Variable: index Sumber : data diolah penulis 2011
Berdasarkan tabel diatas, nilai Durbin Watson yaitu 2,251 maka dapat dinyatakan bahwa data penelitian terbebas dari autokorelasi.
55 3.
Pengujian hipotesis a.
Uji koefisien determinasi Nilai
digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan model dalam menerangkan variabel independen. Tapi, karena
mengandung kelemahan mendasar dimana adanya bias terhadap jumlah variabel independen yang
dimasukkan dalam model, maka pada penelitian ini digunakan adjusted .
Jika nilai adjusted makin mendekati 1 maka makin baik kemampuan
model tersebut dalam menjelaskan variabel independen dan sebaliknya. Tabel 4.5
Koefisien determinasi
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of
the Estimate dimension0 1
.523
a
.274 .210
.184607 a. Predictors: Constant, umur, ukuran perusahaan, kepemilikan manajemen,
tingkat leverage, profitabilitas b. Dependent Variable: pengungkapan sosial
Sumber : data diolah oleh peneliti 2011
nilai koefisien determinasi yang sudah disesuaikan Adjusted R Square sebesar 0,274 dimana 27 variabel dependen luas pengungkapan sosialnya
dijelaskan oleh variabel independen, sedangkan 73 dijelaskan oleh variabel diluar variabel independen yang digunakan dalam penelitian.
Tabel 4.6 Pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi
Interval koefisien Tingkat hubungan
0,000 – 0,199 Sangat rendah
0,200 – 0,399 Rendah
0,400 – 0,599 Sedang
56 0,600 – 0,799
Kuat 0,800 – 1,000
Sangat kuat
b. Uji regresi simultan Uji f
Uji f untuk mengetahui apakah variabel independen secara simultan mempengaruhi variabel dependen. Berikut kriteria uji F yang digunakan
- jika F-hitung F-tabel pada
α 0,05, maka H
1
- jika F-hitung F-tabel pada
diterima α 0,05, maka H
1
Uji simultan dilakukan untuk menguji apakah variabel independen secara bersama - sama berpengaruh terhadap variabel dependen.
ditolak
Tabel 4.7 Hasil uji simultan uji-F
ANOVA
b
Model Sum of
Squares Df
Mean Square
F Sig.
1 Regression
.733 5
.147 4.301
.002
a
Residual 1.943
57 .034
Total 2.675
62 a. Predictors: Constant, umur, ukuran perusahaan, kepemilikan manajemen,
tingkat leverage, profitabilitas b. Dependent Variable: pengungkapan sosial
Sumber : diolah oleh peneliti 2011
Dari hasil uji diatas, dapat dilihat bahwa F-hitung sebesar 1,790 dengan nilai signifikansi 0,129. Hasil uji tersebut menunjukkan bahwa nilai F-
hitung F-tabel 4,301 2,456, sedangkan nilai signifikansi dari 0,05 0,002 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa secara simultan variabel
57 kepemilikan manajemen, tingkat leverage, ukuran perusahaan, profitabilitas
dan umur perusahaan mempengaruhi pengungkapan sosial.
c. Uji Regresi Parsial Uji t
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan yang signifikan dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Nilai dari
uji t dapat dilihat dengan membandingkan t-hitung dan t-tabel. Kriteria uji t yang digunakan :
- jika t hitung t tabel pada
α 0,05 maka H
i
- jika t hitung t tabel pada
α 0,05, maka H diterima
i
Tabel 4.8 ditolak
t-test
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
.524 .193
2.714 .009
Saham .003
.001 .262
2.105 .040
Lev .136
.171 .111
.796 .429
Size -.004
.006 -.089
-.681 .499
Profit .426
.300 .201
1.421 .161
Umur .003
.004 .106
.769 .445
a. Dependent Variable: index sumber : data diolah oleh penulis 2011
berikut ini adalah penjelasan hasil pengujian statistik t pada tabel : 1
Pengaruh kepemilikan manajemen terhadap pengungkapan sosial
58 Nilai t-hitung untuk variabel kepemilikan manajemen adalah sebesar -
2,105. Nilai t-hitung lebih besar dari t-tabel 2,105 2,00247 dan nilai signifikan sebesar 0,04 kecil dari 0,05 artinya H
1
diterima, bahwa ukuran perusahaan secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap
pengungkapan sosial pada perusahaan manufaktur pada tingkat kepercayaan 95.
2 Pengaruh tingkat leverage terhadap pengungkapan sosial
Nilai t-hitung untuk variabel tingkat leverage adalah sebesar 0,796. Nilai t- hitung lebih kecil dari t-tabel 0,796 2,00247 dan nilai signifikansi sebesar
0,429 lebih besar dari 0,05 artinya H
1
ditolak, bahwa ukuran perusahaan secara parsial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan
sosial pada perusahaan manufaktur pada tingkat kepercayaan 95. 3
Pengaruh ukuran perusahaan terhadap pengungkapan sosial Nilai t-hitung untuk variabel ukuran perusahaan adalah sebesar - 0,681
Nilai t-hitung lebih kecil dari t-tabel - 0,681 2,00247 dan nilai signifikansi sebesar 0,499 lebih besar dari 0,05 artinya H
1
ditolak, bahwa ukuran perusahaan secara parsial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
pengungkapan sosial pada perusahaan manufaktur pada tingkat kepercayaan 95.
4 Pengaruh profitabilitas terhadap pengungkapan sosial
Nilai t-hitung untuk variabel profitabilitas adalah sebesar 1,421 Nilai t- hitung lebih kecil dari t-tabel 1,421 2,00247 dan nilai signifikansi sebesar
0,161 lebih besar dari 0,05 artinya H
1
tidak dapat diterima, bahwa
59 profitabilitas secara parsial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
pengungkapan sosial pada perusahaan manufaktur pada tingkat kepercayaan 95.
5 Pengaruh umur perusahaan terhadap pengungkapan sosial
Nilai t-hitung untuk variabel umur perusahaan adalah sebesar 0,769. Nilai t-hitung lebih kecil dari t-tabel 0,769 2,00247 dan nilai signifikansi sebesar
0,445 lebih besar dari 0,05 artinya H
1
tidak dapat diterima, bahwa profitabilitas secara parsial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
pengungkapan sosial pada perusahaan manufaktur pada tingkat kepercayaan 95.
Berdasarkan uji t dapat disimpulkan bahwa pengungkapan sosial dipengaruhi oleh variabel kepemilikan manajemen, tingkat leverage, ukuran
perusahaan, profitabilitas dan umur perusahaan yang dimasukkan kedalam persamaan matematis :
Y = 0,524 + 0,003X
1
+ 0,136X
2
– 0,004X
3
+ 0,426X
4
+ 0,003X
5
+ e a
Koefisien konstanta adalah 0,524 menyatakan jika X
1
, X
2
, X
3
, X
4
dan X
5
adalah 0, maka indeks pengungkapan sosial adalah 0524. b
Koefisien regresi b
1
sebesar 0,003 menunjukkan bahwa setiap penambahan satu kali variabel kepemilikan manajemen, maka akan menambah indeks
pengungkapan sosial sebesar 0,003 dengan asumsi variabel lain tetap. c
Koefisien regresi b
2
sebesar 0,136 menunjukkan bahwa setiap penambahan satu kali variabel leverage, maka akan menambah indeks pengungkapan sosial
sebesar 0,136 dengan asumsi variabel lain tetap.
60 d
Koefisien regresi b
3
sebesar -0,004 menunjukkan bahwa setiap penambahan satu kali variabel ukuran perusahaan, maka akan menambah
indeks pengungkapan sosial sebesar 0,004 dengan asumsi variabel lain tetap. e
Koefisien regresi b
4
sebesar 0,426 menunjukkan bahwa setiap penambahan satu kali variabel tingkat profitabilitas, maka akan menambah indeks
pengungkapan sosial sebesar 0,426 dengan asumsi variabel lain tetap. f
Koefisien regresi b
5
sebesar 0,003 menunjukkan bahwa setiap penambahan satu kali variabel tingkat umur perusahaan, maka akan menambah indeks
pengungkapan sosial sebesar 0,003 dengan asumsi variabel lain tetap.
C. Pembahasan Hasil Penelitian