4 SISTEM MULTIGUNA VS SISTEM METERISASI APP

3.4. SISTEM MULTIGUNA VS SISTEM METERISASI APP

3, 4

Ada dua cara perhitungan tagihan rekening listrik untuk LPJU. Pertama, yang menggunakan KWHmeter APP, dihitung sesuai dengan watthour yang tercatat di APP. Kedua, dengan sistem multiguna langganan. Sesuai Keppres Nomor 89 Tahun 2002, golongan tarif multiguna diperuntukkan hanya bagi pengguna listrik yang memerlukan pelayanan dengan kualitas khusus dan yang karena berbagai hal tidak termasuk dalam ketentuan golongan tarif S, R, B, I dan P. Berikut beberapa ketentuan dari golongan tarif multiguna menurut Keppres Nomor 89 Tahun 2002 yang juga terlampir pada Lampiran 1. 1. Tarif ini diperuntukkan hanya bagi penggunaan tenaga listrik yang karena berbagai hal tidak dapat dicakup oleh ketentuan tarif baku sebagaimana tercantum dalam Lampiran II A dan II B, Lampiran III A dan III B, Lampiran IV A dan IV B, Lampiran V A dan V B, Lampiran VI A dan VI B, Lampiran VII A dan VII B, serta Lampiran VIII A dan VIII B Keputusan Presiden ini atau atas kesepakatan para pihak. 2. Tarif ini dapat diberlakukan untuk berbagai kegunaan diantaranya : a. Tarif untuk dasar perhitungan harga ekspor-impor energi listrik antara Perusahaan Perseroan PERSERO PT Perusahaan Listrik Negara dengan pihak lain demi terciptanya hubungan timbal balik yang saling menguntungkan; b. Tarif untuk dasar perhitungan harga atas energi listrik yang oleh pelanggan dikehendaki mempunyai sifat lebih dari yang baku atau yang telah disanggupi Universitas Sumatera Utara oleh Perusahaan Perseroan PERSERO PT Perusahaan Listrik Negara sebagai sifat baku baik dalam hal mutu, keandalan maupun pelayanan; c. Tarif untuk dasar perhitungan harga atas energi listrik bagi pelanggan listrik Perusahaan Perseroan PERSERO PT Perusahaan Listrik Negara yang bebannya dapat dan boleh diatur, dipotong, atau dikeluarkan dari sistem oleh Perusahaan Perseroaan PERSERO PT Perusahaan Listrik Negara sesuai kesepakatan bersama; d. Tarif untuk dasar perhitungan harga bagi pihak yang ingin menginterkoneksikan sistem kelistrikan dengan sistem kelistrikan Perusahaan Perseroan PERSERO PT Perusahaan Listrik Negara, baik dengan aliran daya antar sistem maupun tanpa adanya aliran daya antar sistem; e. Tarif untuk dasar perhitungan harga bagi pihak yang memerlukan energi listrik dari Perusahaan Perseroan PERSERO PT Perusahaan Listrik Negara secara musiman atau dengan pola beban tertentu yang disepakati bersama; f. Tarif untuk dasar perhitungan harga atas energi listrik yang oleh karena sesuatu hal tidak dapat dikenakan menurut tarif baku sebagaimana tercantum dalam Lampiran II A dan II B, Lampiran III A dan III B, Lampiran IV A dan IV B, Lampiran V A dan V B, Lampiran VI A dan VI B, Lampiran VII A dan VII B, serta Lampiran VIII A dan VIII B Keputusan Presiden ini yang diantaranya adalah karena : - bersifat sementara jangka waktu pendek; - tergantung kondisi sistem kelistrikan Perusahaan Perseroan PERSERO PT Perusahaan Listrik Negara kemampuan; Universitas Sumatera Utara - adanya peluang bisnis para pihak yang saling menguntungkan. Pada sistem multigunalangganan, tagihan rekening harus tetap dibayar sesuai Keppres Nomor 89 tahun 2002, sekalipun terjadi pemadaman. Universitas Sumatera Utara

BAB IV ANALISA DATA

4.1. GAMBARAN UMUM KOTA MEDAN

11 Sebagai salah satu daerah otonom berstatus kota di provinsi Sumatera Utara, kedudukan, fungsi dan peranan Kota Medan cukup penting dan strategis secara regional. Bahkan sebagai Ibukota Provinsi Sumatera Utara, Kota Medan sering digunakan sebagai barometer dalam pembangunan dan penyelenggaraan pemerintah daerah. Secara geografis, Kota Medan memiliki kedudukan strategis sebab berbatasan langsung dengan Selat Malaka di bagian Utara, sehingga relatif dekat dengan kota- kota negara yang lebih maju seperti Pulau Penang Malaysia, Singapura dan lain- lain. Demikian juga secara demografis Kota Medan diperkirakan memiliki pangsa pasar barangjasa yang relatif besar. Hal ini tidak terlepas dari jumlah penduduknya yang relatif besar dimana tahun 2007 diperkirakan telah mencapai 2.083.156 jiwa. Perkembangan terakhir berdasarkan Surat Keputusan Gubernur KDH Tingkat I Sumatera Utara Nomor 140.222772.K1996 tanggal 30 September 1996 tentang pendefitipan 7 Kelurahan di Kotamadya Daerah Tingkat II Medan berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 35 tahun 1992 tentang Pembentukan Beberapa Kecamatan di Kotamadya Daerah Tingkat II Medan, secara administrasi Kota Medan dimekarkan kembali, dibagi atas 21 Kecamatan yang mencakup 151 Kelurahan. Peta kota Medan dan kecamatan-kecamatannya terdapat pada Gambar 4.1. dan 4.2. berikut ini. Universitas Sumatera Utara