Transportasi dan Masalah Kemacetan

transmisi target dan radio pemantul. Peralatan ini mengukur perbedaan dan mengubah pembacaan langsung menjadi mph. 4. Pemotretan Dalam metode ini, kamera foto mengambil gambar pada interval waktu yang ditetapkan. Gambar-gambar yang diperoleh dari hasil survei diproyeksikan dengan menggunakan alat proyektor ke suatu layar yang sudah mempunyai pembagian skala, dengan demikian perpidahan masing-masing kenderaan dapat dihitung.

II.2 Transportasi dan Masalah Kemacetan

Transportasi di suatu wilayah mempengaruhi efisiensi ekonomi dan sosial daerah tersebut, dan hampir setiap orang menggunakan transportasi. Oleh sebab itu, sistem transportasi merupakan salah satu topik utama di dalam perkembangan wilayah. Masalah dalam pergerakan lalu lintas, khususnya pada jam jam sibuk, yang mengakibatkan pengguna transportasi mengalami keterlambatan jutaan jam akibat terjadinya kemacetan. Kemacetan lalu lintas akan selalu mengakibatkan dampak negatif, baik terhadap pengemudinya sendiri maupun ditinjau dari segi ekonomi dan lingkungan. Bagi pengemudi kenderaan, kemacetan akan menimbulkan ketegangan stress. Selain itu juga akan menimbulkan kerugian berupa kehilangan waktu karena waktu perjalanan yang lama serta bertambahnya biaya operasi kenderaan karena seringnya kenderaan berhenti. Selain itu timbul pula dampak negatif terhadap lingkungan berupa peningkatan polusi udara serta peningkatan gangguan suara kenderaan kebisingan Munawar, 2005. Universitas Sumatera Utara Kemacetan menjadi salah satu permasalahan yang rumit yang terjadi di jaringan lalu lintas. Secara teori, kemacetan disebabkan oleh tingkat kebutuhan perjalanan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kapasitas yang tersedia. Hal lain yang juga dapat menyebabkan kemacetan adalah masalah penyempitan jalan. Kapasitas yang sebelumnya proporsional dengan jaringan jalan, akibat terjadinya penyempitan jalan maka jaringan tidak dapat lagi menampung jumlah kapasitas kenderaan yang ada. Akibatnya terjadi kepadatanpenumpukan kenderaan yang berujung terhadap kemacetan lalu lintas. Berdasarkan teori tersebut, maka solusi yang mungkin adalah mengurangi jumlah kendaraan yang lewat, atau meningkatkan kapasitas, baik kapasitas ruasjaringan jalan maupun kapasitas persimpangan. Permasalahannya kemudian, apabila secara teorinya begitu mudah, mengapa pelaksanaannya begitu sulit, mengapa sampai saat ini kemacetan lalu lintas tidak dapat diatasi. Persoalan- persoalan yang terkait ternyata sangat banyak, seperti disiplin lalu lintas, penegakan hukum, sosial ekonomi, tenaga kerja, dan lain sebagainya, sehingga persoalannya menjadi kompleks dan tidak ada satupun solusi tunggal yang dapat diterapkan untuk mengatasi persoalan kemacetan lalu lintas. Contoh keterkaitan dengan aspek-aspek yang lain adalah pedagang kaki lima, keberadaan pedagang kaki lima otomatis mengurangi kebebasan samping dan bahkan kadang-kadang mengurangi lebar lajur lalu lintas, sehingga dapat mengurangi kapasitas jalan yang pada tingkat tertentu berdampak pada kemacetan lalu lintas. Namun demikian, kalau dilakukan penertiban terhadap pedagang kaki lima, yang terjadi tentu bukan persoalan lalu lintas, tetapi akan merembet ke persoalan sosial dan ekonomi. Demikian pula dengan keberadaan angkot, mikrolet dan sejenisnya. Universitas Sumatera Utara Dari banyak teori yang ditelaah oleh penulis, ada begitu banyak solusi yang bisa ditawarkan.untuk menyelesaikan masalah kemacetan di dalam perkotaan. Secara bertahap penanganan kemacetan lalu lintas dapat dilakukan sebagai berikut: 1. Penataan struktur tata ruang untuk mengatur pola perjalanan penduduk. 2. Perbaikan manajemen lalu lintas untuk mengoptimalkan pelayanan jaringan jalan yang ada. 3. Pembangunan infrastruktur untuk meningkatkan ruang jalan dan sekaligus memperbaiki struktur jaringan jalan dan jaringan system transportasi. 4. Peningkatan kapasitas angkutan umum, termasuk penerapan moda angkutan umum massal. 5. Pemanfaatan alur rute terpendek untuk mencegah adanya penumpukan kendaraan pada satu ruas jalan saja, sehingga mencegah kemacetan Frazilla, 2002 II.3 Bangkitan Perjalanan Pergerakan Trip Generation BangkitanTarikan perjalanan dapat diartikan sebagai banyaknya jumlah perjalanan pergerakan lalu lintas yang dibangkitkan oleh suatu zona kawasan per satuan waktu per detik, menit, jam, hari, minggu dan seterusnya. Dari pengertian tersebut, maka bangkitan tarikan perjalanan merupakan tahapan pemodelan transportasi yang bertugas untuk memperkirakan jumlah perjalanan yang berasal atau meninggalkan dari suatu zona atau kawasan yang datang atau tertarik menuju ke suatu zona pada masa yang akan datang tahun rencana per satuan waktu. Morlok menyebutkan bahwa banyaknya perjalanan pada tahun rencana nanti, sangat ditentukan oleh karateristik tata guna lahan serta karateristik sosial ekonomi Universitas Sumatera Utara tiap-tiap kawasan tersebut yang terdapat dalam ruang lingkup wilayah kajian tertentu, seperti area kota, regionalpropinsi atau nasional Secara sederhana dapat diartikan bahwa jumlah perjalanan adalah fungsi dari tata guna lahan atau kawasan yang menghasilkan perjalanan tersebu dapat pula kita bentuk model sederhana seperti persamaan fungsional sebagai berikut : Jumlah Trip Qtrip = f TGL 2.1 Dimana : Qtrip = jumlah perjalanan yang timbul sari suatu tata guna lahan atau zona per satuan waktu. f = fungsi matematik. TGL = karateristik-karateristik dan sosioekonomi tata guna lahan atau zona dalam lingkup wilayah studi. Bangkitan perjalanan ini dianalisis secara terpisah menjadi dua bagian yaitu : 1. Produksi perjalananPerjalanan yang dihasilkan Trip Production Merupakan banyaknya jumlah perjalananpergerakan yang dihasilkan oleh zona asal perjalanan yang berasal, dengan lain pengertian merupakan perjalananpergerakanarus lalu lintas yang meningkatkan suatu lokasi tata guna lahanzonakawasan. 2. Penarik Perjalananperjalanan yang tertarik Trip Attraction Merupakan banyaknya jumlah perjalananpergerakan yang tertarik ke zona tujuan perjalanan yang menuju, dengan lain pengertian merupakan perjalananpergerakanarus lalu lintas yang menuju atau datang kesuatu lokasi tata guna lahanzonakawasan. Universitas Sumatera Utara BangkitanTarikan pergerakan adalah tahapan pemodelan yang memperkirakan, jumlah pergerakan yang berasal dari satu zona atau tata guna,lahan dan jumlah,pergerakan yang tertarik ke suatu tata guna lahan atau,zona. Pergerakan lalu lintas,merupakan merupakan fungsi tata guna lahan yang yang menghasilkan pergerakan,lalu-lintas. Bangkitan ini mencangkup : a. Lalu-lintas yang meninggalkan lokasi. b. Lalu-lintas yang menuju atau tiba ke suatu lokasi. Hasil keluaran dari perhitungan bangkitan dan tarikan lalu lintas berupa jumlah kendaraan, orang, atau angkutan barang per satuan waktu, misalnya kendaraaanjam. ita dapat dengan mudah menghitung jumlah orang atau kendaraan yang masuk atau eluar dari suatu luas tanah tertentu dalam satu hari atau satu jam untuk endapatkan tarikan dan bangkitan pergerakan. Bangkitan dan tarikan tersebut ergantung pada dua aspek tata guna lahan: a. Jenis tata guna lahan Universitas Sumatera Utara Jenis tata guna lahan yang berbeda pemukiman, pendidikan, komersil. mempunyai bangkitan lalu lintas yang berbeda : 1 Jumlah arus lalu lintas ; 2 Jenis arus lalu lintas ; 3 Lalu lintas pada waktu tertentu misalkan pertokoan akan menghasilkan arus lalu lintas sepanjang hari. Tabel 2.2 bangkitan dan tarikan pergerakan dari beberapa aktivitas tata guna lahan b. Jumlah aktivitas dan intensitas tata guna lahan. BangkitanTarikan pergerakan bukan saja beragam dalam jenis tata guna lahan tetapi juga tingatan aktivitasnya. Semakin tinggi tingkat penggunaan sebidang tanah, semakin tinggi pergerakan arus lalu lintas yang dihasilkan. Salah satu ukuran intensitas aktivitas sebidang tanah adalah kepadatannya.

II.4 Perencanaan Transportasi