2. Alat 2 Tipe dayung
Alat ini sama dengan alat 1, bedanya pada alat ini digunakan dayung yang terdiri dari daun dan batang sebagai pengaduk. Batang berada pada posisi
sedemikian rupa sehingga sumbunya tidak lebih dari 2 mm pada setiap titik dari sumbu vertical wadah dan berputar dengan halus tanpa goyangan
yang berarti. Daun melewati diameter batang sehingga dasar daun dan batang rata. Jarak 25 mm ± 2 mm antara daun dan bagian dalam dasar
wadah dipertahankan selama pengujian berlangsung. Dauan dan batang logam yang merupakan suatu kesatuan dapat disalut dengan suatu penyalut
yang inert dan sesuai. Sediaan dibiarkan tenggelam kedasar wadah sebelum dayung mulai berputar. Sepotong kecil bahan yang tidak bereaksi
seperti gulungan kawat berbentuk spiral dapat digunakan untuk mencegah mengapungnya sediaan Ditjen POM, 1995.
2.6.2 Media Disolusi
1. Air suling Air suling adalah air yang dimurnikan yang diperoleh dengan
destilasi. Dibuat dari air yang memenuhi persyaratan air minum. Tidak mengandung zat tambahan lain. Air ini digunakan untuk pembuatan
sediaan-sediaan dan untuk uji penetapan pelarutan beberapa tablet. 2.
Larutan ionik Larutan ionik terutama banyak digunakan untuk menyesuaikan pH organ
tubuh. −
Natrium laurel sulfat adalah campuran natrium alkil sulfat. Kandungan campuran natrium klorida dan natrium sulfat tidak lebih dari 8,0.
2.6.3 Spektrofotometri
Spektofotometer sesuai dengan namanya adalah alat yang terdiri dari spektrometer dan fotometer. Spectrometer menghasilkan sinar dari spectrum
dengan panjang gelombang tertentu dan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang diabsorpsi. Jadi, spektrofotometer digunakan untuk mengukur energi
secara relatif jika energi tersebut diabsorbsi. Pada spektrofotometer, panjang gelombang yang benar-benar terseleksi dapat diperoleh dengan bantuan alat
Universitas Sumatera Utara
pengurai cahaya seperti prisma. Pada pengukuran di daerah tampak, kuvet kaca dapat digunakan tetapi untuk pengukuran di daerah tampak, kuvet kaca dapat
digunakan tetapi untuk pengukuran pada daerah UV kita harus menggunakan sel kuarsa karena gelas tidak tembus cahaya pada daerah ini. Umumnya tebal kuvet
adalah 10 mm, tetapi yang lebih kecil ataupun yang lebih besar dapat digunakan. Sel yang digunakan berbentuk persegi. Kita harus menggunakan kuvet untuk
pelarut organic Khopkar, 2008. Menurut Rohman 2007, metode spektrofotometri sinar tampak
digunakan untuk menetapkan kadar senyawa obat dalam jumlah yang cukup banyak. Cara untuk menetapkan kadar sampel adalah dengan menggunakan
perbandingan absorbansi sampel dengan absorbansi baku, atau dengan menggunakan persamaan regresi linier yang menyatakan hubungan antara
konsentrasi baku dengan absorbansinya. Jika penetapan kadar atau pengujian dengan menggunakan baku
pembanding, yaitu dilakukan pengukuran spektrofotometri dengan larutan yang dibuat dari baku pembanding sesuai petunjuk resmi dan larutan yang dibuat dari
baku pembanding sesuai petunjuk resmi dan larutan yang dibuat dari bahan uji. Kemudian lakukan pengukuran spektrofotometri dengan larutan yang dibaut dari
baku pembanding sesuai petunjuk resmi dan larutan yang dibuat dari bahan uji. Kemudian lakukan pengukuran kedua secepat mungkin setelah pengukuran
pertama menggunakan kuvet. Kuvet atau sel yang dimaksud, diisi larutan uji dan cairan pelarut. Toleransi tebal kuvet yang digunakan adalah lebih kurang 0,005
cm Ditjen POM, 1995.
Universitas Sumatera Utara
BAB III
METODOLOGI
Metodologi yang dilakukan pada kaplet Omefulvin produksi PT.MUTIFA Medan adalah uji disolusi dengan menggunakan alat uji disolusi tipe
dayung dengan kecepatan rotasi 100 rpm dan waktu 60 menit. Setelah proses disolusi kaplet Omefulvin selesai, lalu dilanjutkan penetapan kadar zat
berkhasiatnya griseofulvin dengan menggunakan alat spektrofotometer sinar tampak merk HP8453 dengan panjang gelombang 291 nm.
3.1 Tempat pelaksanaan pengujian