dan meneliti bahwa metoda khemis menunjukkan nilai kekasaran permukaan yang lebih tinggi tanpa menghiraukan tipe aktivasi resin khemis atau termal ketika
dibandingkan dengan teknik manual. Penelitian Campos dkk
11
mengungkapkan bahwa kekasaran permukaan dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti jenis resin yang
dipakai, teknik polimerisasi, dan lamanya jumlah prosedur desinfeksi. Kekasaran permukaan secara positif dihubungkan dengan tingkat kolonisasi
bakteri pada biomaterial.
4,5,9
Hal ini secara langsung mempengaruhi perlekatan awal mikroorganisme, perkembangan biofilm, dan kolonisasi bakteri.
14
Hal ini terjadi karena permukaan dapat bertindak sebagai reservoir, dengan ketidakteraturan
permukaan, dan pembentukan depresicelah yang menyediakan kesempatan bagi retensi mikroorganisme dan perlindungan terhadap kekuatan pelepasan shear
protection, bahkan sewaktu pembersihan bahan basis gigi tiruan berbasis resin akrilik.
4,9,10
Perlekatan mikroba pada permukaan biomaterial tergantung pada struktur permukaan dan komposisi biomaterial serta sifat psikokemis dari permukaan sel
mikroba.
9
Permukaan yang halus dan terpoles dengan baik adalah penting sepenuhnya tidak hanya bagi kenyamanan pasien tetapi juga keawetan gigi
tiruanrestorasi, hasil estetik yang baik, kesehatan rongga mulut, dan retensi plak yang rendah.
11,14
2.3 Klorheksidin Glukonat
Klorheksidin adalah larutan desinfektan khemis yang bersifat bakteriostatik dan bakterisidal terhadap mikroba gram positif maupun gram negatif. Bahan ini
Universitas Sumatera Utara
pertama sekali disintesa pada tahun 1950. Bahan ini merupakan serbuk halus berwarna putih dan dapat berupa larutan apabila dilarutkan dalam air, alkohol encer,
polyethylene glycol.
16,17
Klorheksidin glukonat merupakan derivat bis-biquanite dan merupakan basa
yang kuat. Selain memiliki aktivitas antibakterial yang tinggi, klorheksidin glukonat juga menghambat virus dan aktif melawan jamur, tetapi tidak aktif melawan spora
bakteri pada suhu kamar. Klorheksidin glukonat merupakan bahan yang efektif, bekerja cepat, dan toksisitasnya rendah.
3,17
Molekul klorheksidin memiliki interaksi antara molekul-molekulnya dan muatan positif dengan dinding sel yang bermuatan
negatif. Interaksi ini akan mengakibatkan kehilangan konstitusi sitoplasmik yang irreversibel, penghancuran membran, dan inhibisi enzim. Pada konsentrasi tinggi,
klorheksidin glukonat mampu menghancurkan sel, mengkoagulasi sitoplasma, dan mempresipitasi protein dan asam nukleat. Kloheksidin glukonat dengan konsentrasi
0.2 dianggap sebagai standar larutan kumur yang paling efektif. Klorheksidin glukonat memiliki rumus kimia
C
22
H
30
Cl
2
N
10
2C
6
H
12
O
7
.
7
Klorheksidin glukonat dalam kedokteran gigi dipakai sebagai dental gel, obat kumur, bahan pembersih gigi tiruan. Sebagai dental gel dipakai konsentrasi 1
sedangkan sebagai obat kumur anti plak dipakai konsentrasi 0.2. Contoh merek obat kumur yang dipasarkan dalam bentuk larutan klorheksidin glukonat 0.2 yaitu
Minosep
®
, Corsodyl
®
, Chlorhex
®
. Perendaman gigi tiruan selama beberapa menit setiap hari pada larutan klorheksidin menyebabkan penurunan yang signifikan pada
jumlah plak gigi tiruan.
3,16
Pemakaian klorheksidin glukonat sebagai desinfektan untuk merendam gigi tiruan dianjurkan 15 menit tiap hari.
3
Universitas Sumatera Utara
Kontak bahan klorheksidin glukonat tidak secara langsung mematikan bakteri. Menurut penelitian in vitro Hope dan Wilson, waktu berkontak klorheksidin glukonat
selama 30 detik memiliki efek yang kecil dalam mengurangi jumlah bakteri yang terdapat pada biofilm rongga mulut. Pada kenyataannya, 0.2 klorheksidin glukonat
telah dibuktikan tidak efektif dalam melawan plak dental pada penelitian in vitro setelah 5 menit berkontak, dibutuhkan kontak sekitar 60 menit untuk menghasilkan 2-
log
10
sampai 5-log
10
dalam mematikan bakteri.
7
McCourtie dkk juga melaporkan bahwa perlekatan C.albicans kepada permukaan akrilik kebanyakan berkurang oleh
adanya kontak dengan larutan klorheksidin glukonat. Baik 0.2 maupun 2.0 klorheksidin glukonat mampu menghambat perlekatan dengan cepat selama 20 menit
pertama dimana akrilik berkontak dengan klorheksidin glukonat.
5,8
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 Kerangka Konsep dan Hipotesis Penelitian
3.1 Kerangka Konsep
Resin Akrilik Polimerisasi Panas
Perendaman Resin Akrilik dalam larutan
desinfektan klorheksidin glukonat 0.2
15 menit
60 menit
45 menit
30 menit
Pengukuran perubahan
kekasaran permukaan
lempeng resin akrilik sesudah perendaman
Pengukuran Kekasaran Permukaan tiap sampel