4. Perencanaan
Perencanaan meliputi identifikasi hasil yang diharapkan dan sarana atau intervensi untuk memastikan hasil tersebut tercapai pada titik ini, perawat juga
harus mempertimbangkan bagaimana ia dapat mengimplementasikan rencana
asuhan dengan cara yang aman. Menjaga mobilitas dengan cara aman sebagian
terletak pada penggunaan gerak tubuh yang bagus. Gerak tubuh dapat dideskripsikan sebagai cara seseorang menggunakan tulang, otot, sendi untuk
menghasilkan gerakan. Penggunaan gerak tubuh yang tepat mencegah luka pada sistem
musculoskeletal. Untuk memeroleh gerak tubuh yang tepat, seseorang harus memelihara pelengkungan dan keseimbangan yang tepat selama bergerak, laporan
surgeon mngenai aktivitas fisik dan kesehatan, “aktivitas fisik regular yang dilakukan di sebagian besar hari dalam seminggu mengurangi risiko
berkembangnya atau risiko mematikan beberapa penyebab utama sakit dan kematian di Aamerika”.Ada dua komponen utama atas kesuksesan perogaram
untuk mempromosikan aktivitas fisik: 1
Mengidentifikasi aktivitas menyenangkan yang mampu dilakukan seseorang dan
2 Ksonsistensi dalam melakukan aktifitas
Dengan demikian, perawat harus bekerja dekat dengan pasien secara individu untuk menyesuaikan suatu program yang memenuhi kriteria diatas Bennita W.
Vaughans,2013.
Tipe gerak mobilisasi yang tepat:
- Rencanakan pekerjaan misal mengangkat, memindah lebih dulu.
- Biarkan pasien sebanyak mungkin membantu.
- Cari bantuan jika mungkin.
- Gunakan peralatan mekanik jika diperlukan.
- Gunakan gerakan terkoordinasi pelan daripada gerakan serampangan.
- Kencangkan otot gluteal dan abdominal untuk mengangkat.
- Dorong, luncurkan atau tarik daripada mengangkat atau membaw jika
memungkinkan. -
Putar seluruh badan, jangan memelintir badan. -
Beri dasar tumpuan yang luas. Kaki bertumpu tetap pada lantai
Satu kaki agak di depan kaki yang lain Lutut perlahan menekuk
- Gunakan otot-otot kaki yang besar; jangan gunakan otot-otot punggung
- Bawa barang dekat dengan badan anda.
- Hindari meregang dan mengapai objek.
- Sesuaikan tempat tidur setinggi pinggang jika mungkin.
Ajarkan anggota keluarga dan pasien untuk menggunakan prinsip-prinsip yang sama di lingkungan rumah Bennita W.Vaughans,2013.
Intervensi khusus yang dibutuhkan tergantung pada sebab imobilitas pada pasien dan juga fase penyembuhan. Sebagai contoh, selama periode pascaoperasi
untuk seorang pasien yang telah melakukan penggantian pangkal paha keseluruhan.
Tujuannya untuk mencegah komplikasi akut dari imobilitas melalui intervensi seperti penempatan pasien, latihan pernapasan, dan sebagainya.