Rumusan Masalah Konsep Dasar Kebutuhan Dasar Mobilisasi

- Biarkan pasien sebanyak mungkin membantu. - Cari bantuan jika mungkin. - Gunakan peralatan mekanik jika diperlukan. - Gunakan gerakan terkoordinasi pelan daripada gerakan serampangan. - Kencangkan otot gluteal dan abdominal untuk mengangkat. - Dorong, luncurkan atau tarik daripada mengangkat atau membaw jika memungkinkan. - Putar seluruh badan, jangan memelintir badan. - Beri dasar tumpuan yang luas. Kaki bertumpu tetap pada lantai Satu kaki agak di depan kaki yang lain Lutut perlahan menekuk - Gunakan otot-otot kaki yang besar; jangan gunakan otot-otot punggung - Bawa barang dekat dengan badan anda. - Hindari meregang dan mengapai objek. - Sesuaikan tempat tidur setinggi pinggang jika mungkin. Ajarkan anggota keluarga dan pasien untuk menggunakan prinsip-prinsip yang sama di lingkungan rumah Bennita W.Vaughans,2013. Intervensi khusus yang dibutuhkan tergantung pada sebab imobilitas pada pasien dan juga fase penyembuhan. Sebagai contoh, selama periode pascaoperasi untuk seorang pasien yang telah melakukan penggantian pangkal paha keseluruhan. Tujuannya untuk mencegah komplikasi akut dari imobilitas melalui intervensi seperti penempatan pasien, latihan pernapasan, dan sebagainya. Pembahasan berikut menyorotnkan intervensi keperawatan yang dapat digunakan untuk pasien yang mengalami gangguan mobilisas seperi Memoosisikan dn Memindah. Pasien yang tidak dapat bergerak mungkin memerlukan bantuan perawat untuk mengubah posisi atu berpindah dari satu lokasi ke lokasi lain misal dari tempat tidur ke kursi, dari tempat tidur ke usungan. Memposisikan dan memindahkan mungkin masalah kenyamanan pribadi atau dapat sebagai bagian dari intervensi yang diresepkan untuk mencegah komplikasi dan mempromosikan fungsi yang optimal. Perencanaan ketika memosisikan atau memindah seorang pasien, perawat harus: - Merencanakan bagaimana aktivitas tersebut akan dilakukan sebelum dimulai. - Menggunakan gerak tubuh yang benar - Membiarkan pasien membantu sebanyak mungkin. - Menggunakan peralatan pembantu kertas gambar, sabuk transfer, lift mekanis, orang lain. - Memastikan pelengkungan tubuh yang benar mungkin perlu bantal, belat, penyangga kaki. - Menghindari tekanan, khususnya pada tulang-tulang yang menonjol siku, tumit, secrum. - Membuat jadwal biasanya setidaknya setiap dua jam. Latihan gerak mobilitas sendi dipelihara dengan melakukan latihan gerak tertentu. Latihan gerak dapat dilakukan secara aktif atau pasif. Dalam latihan gerak aktif, pasien melakukan gerakan secara mandiri. Latihan gerak pasif memerlukan bantuan perawat atunperalatan mekanis. Sebelum memulai latihan gerak, deajat gerkan yang dapat dilkukan tanpa menyebabkan luka harus diperhatikan Bennita W,Vaughans,2013.

B. Asuhan Keperawatan Kasus

1. Pengkajian

IDENTITAS KLIEN Nama : Ny. D Jenis kelamin : Perempuan Status Perkawinan : Menikah Agama : Islam Pendidikan : SMP Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Alamat : Jln.Bajak IV Timur. Medan Amplas Golongan Darah : A Tanggal Pengkajian : 18 Mei 2015

I. KELUHAN UTAMA

Ny. D sudah mengalami keluhan dengan kaki kebas-kebas pada persendian kaki jika berdiri terlalu lama bagian sendi-sendi kaki terasa sakit. Ny. D ketika banyak bergerak mudah lelah dan kedua kaki klien jika melakukan aktivitas klien selalu mudah capek. Keadaan Ny. D setelah dilakukan pengkajian ulang tubuhnya terasa lemah dan mudah lelah saat melakukan aktivitas kaki klien kebas-kebas dan