Hubungan Sistem Akuntansi Dengan Pengawasan Internal

Pengawasan internal digunakan untuk menjaga kekayaan perusahaan termasuk didalamnya kas. Dimana pengawasan internal yang baik akan mampu melindungi kas yang dimiliki oleh perusahaan dari tindakan pemborosan dan penyelewengan. Dalam kaitannya dengan pengecekan ketelitian dan keandalan data akuntansi, pengawasan internal yang baik berupa penggunaan sistem tata buku berpasangan akan memberikan informasi yang benar-benar tepat mengenai kas perusahaan. Informasi ini selanjutnya akan digunakan oleh sistem akuntansi kas sebagai input dalam pemprosesan data akuntansi untuk menghasilkan laporan keuangan yang selanjutnya akan digunakan oleh para pemakai sistem akuntansi dalam pengambilan keputusan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pengawasan internal yang baik dan memadai yang dimiliki oleh suatu perusahaan akan memberikan dampak yang baik pula terhadap sistem akuntansi perusahaan. Sebaliknya, pengawasan internal yang buruk akan mengganggu kinerja sistem akuntansi perusahaan. Pengawasan internal yang diterapkan oleh perusahaan pada sistem akuntansinya sangat berguna untuk mencegah dan meminimalisasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan seperti penyelewengan dan pemborosan kas.

D. Pengawasan Internal Penerimaan dan Pengeluaran Kas Pada

PT.Telkom Kabupaten Karo Kecamatan Kabanjahe Secara umum pengawasan internal kas merupakan prosedur-prosedur yang dilakukan oleh perusahaan yang tujuannya antara lain untuk : 1. Mengamankan kekayaan perusahaan 2. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi 3. Pencatatan transaksi yang terjadi dalam catatan akuntansi 4. Mendorong efisiensi 5. Mendorong dipatuhinya kebijaksanaan manajemen Adapun pengawasan internal penerimaan kas PT.Telkom Kabupaten Karo Kecamatan Kabanjahe adalah : 1. Adanya orang yang bertanggung jawab secara khusus dengan menandatangani penerimaan kas. 2. Setiap transaksi penerimaan kas langsung ditransfer ke rekening bank yang dimiliki PT.Telkom pusat. 3. Pada waktu tutup kas, kebenaran buku kas, bukti-bukti pendukung serta saldo uang kas yang ada diperiksa. 4. Semua transaksi penerimaan kas dicatat tepat waktu dengan menggunakan komputer dengan sistem SAP sehingga detik itu juga PT.Telkom pusat langsung mengetahui bahwa terjadi transaksi penerimaan kas. 5. Manajer kuangan melaporkan saldo kas bank ke Senior Vice President West Regional dan juga PT.Telkom pusat karena adanya sistem SAP. 6. Untuk setiap penerimaan uang tunai dan surat-surat berharga lainnya harus disertai bukti-bukti lampiran atau dokumen yang sudah diotorisasi oleh pihak yang berwenang.