Quick Ratio
pada tahun 2012 sebesar 93, sedangkan pada tahun 2013
quick ratio
diperoleh sebesar 86. Dari hasil analisis, terlihat bahwa
quick ratio
mengalami penurunan dari tahun 2012 ketahun 2013 sebesar 7. Hal ini disebabkan oleh
current assets
yang mengalami penurunan dari tahun 2012 ke tahun 2013 dan
inventory
juga mengalami penurunan dari tahun 2012 ke tahun 2013. Sedangkan untuk
current liabilities
mengalami kenaikan dari tahun 2012 ke tahun 2013
sebesar 8,85. Penurunan rasio ini sangat berpengaruh bagi perusahaan sehingga perusahaan kesulitan untuk membayar utang-utang jangka
pendeknya.
3. Rasio Kas
cash ratio
Rasio ini merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam membayar hutang jangka pendek yang segera jatuh tempo dengan menggunakan kas.
Rumus untuk menghitung rasio lancar atau
cash ratio
dapat digunakan sebagai berikut:
Tabel 3.3 Current Ratio
Komponen Laporan Keuangan
2012 2013
Cash or Cash Equivalent 1.793.333.369.398
1.476.285.474.034 Current Liabilities
2.126.848.464.533 2.135.704.102.534
Cash ratio
pada tahun 2012 sebesar 84, sedangkan pada tahun 2013
cash ratio
sebesar 69. Dari hasil analisis, terlihat bahwa
cash ratio
mengalami penurunan dari tahun 2012 ke tahun 2013 sebesar 15. Hal ini disebabkan oleh
penurunan cash pada tahun 2013 menjadi Rp 1.317.047.895.364 dan disertai pula naiknya
current liabilities
sebesar 8,85. Penurunan rasio ini juga sangat berpengaruh bagi perusahaan sehingga perusahaan kesulitan dalam memenuhi
kewajiban jangka pendeknya.
E. Persentase Rasio Likuiditas
Berdasarkan perhitungan yang dilakukan, maka rasio likuiditas pada PT Perkebunan Nusantara III Persero Medan adalah sebagai berikut:
Tabel 3.4 Persentase Rasio Likuidi
Keterangan 2012
2013 Rasio Likuiditas
Current Ratio 134
118 Quick Ratio
93 86
Cash Ratio
84 69
Sumber : PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan
1.
Current Ratio
Pada tahun 2012
current ratio
diperoleh sebesar 134, sedangkan pada tahun 2013
current ratio
diperoleh sebesar 118. Dari hasil analisis, terlihat bahwa
current ratio
perusahaan pada tahun 2013 mengalami penurunan sebesar 16 dibandingkan pada tahun 2012. Hal ini disebabkan oleh penurunan aktiva
lancar dari tahun 2012 ke tahun 2013. Sedangkan untuk
current liabilities
pada tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar 8,85.
Current ratio
perusahaan untuk tahun yang dianalisis belum memenuhi syarat untuk perusahaan jasa karena
current ratio
yang baik yaitu 100 1:1, sebaliknya perusahaan menghindari utang lancar yang berlebihan agar perusahaan menjadi likuid.cgjfut8ufyhc
2.
Quick Ratio
Quick ratio
pada tahun 2012 sebesar 93, sedangkan pada tahun 2013
quick ratio
diperoleh sebesar 86. Dari hasil analisis, terlihat bahwa
quick ratio
mengalami penurunan dari tahun 2012 ketahun 2013 sebesar 7. Hal ini disebabkan oleh
current assets
yang mengalami penurunan dari tahun 2012 ke tahun 2013 dan
inventory
juga mengalami penurunan dari tahun 2012 ke tahun 2013. Sedangkan untuk
current liabilities
mengalami kenaikan dari tahun 2012 ke tahun 2013
sebesar 8,85.
Quick ratio
perusahaan untuk tahun yang dianalisis belum memenuhi syarat untuk perusahaan jasa karena
quick ratio
yang baik yaitu 100 1:1, sebaliknya perusahaan menghindari utang lancar yang berlebihan
agar perusahaan menjadi likuid.
3.
Cash Ratio
Cash ratio
tahun 2012 sebesar 84, sedangkan pada tahun 2013
cash ratio
diperoleh sebesar 69. Dari hasil analisis, terlihat bahwa
cash ratio
mengalami penurunan dari tahun 2012 ke tahun 2013 sebesar 15. Hal ini disebabkan oleh penurunan cash pada tahun 2013 menjadi Rp 1.317.047.895.364
dan disertai pula naiknya
current liabilities
sebesar 8,85.
Cash ratio
perusahaan untuk tahun yang dianalisis belum memenuhi syarat untuk perusahaan jasa karena
cash ratio
yang baik yaitu 100 1:1, sebaliknya perusahaan menghindari utang lancar yang berlebihan agar perusahaan menjadi likuid.