muncul pada bPD.  Distribusi itu menunjukkan   berubah atau berinovasi menjadi  n dalam bPD  atau   n  dan   tidak mengalami
perubahan  dari  pbbB   dalam  bT  bS,  bA, dan  bK.    Hal  ini dapat dibuktikan dengan data  distribusi   dan n  pada  glos jatuh  berikut:
BT BS
BPD BA
BK BM
 
n 
 
d d
d d
d d
 
a a
a a
b b
b b
b b
u u
u u
u u
 
h 
 
Distribusi      dan  n  seperti di atas didukung oleh  data nomor
23,  45, 79, 120, 170, dan 285   seperti disebutkan pada bagian terdahulu. Innovasi    dalam perangkat korespondensi -,-,n-,-,-
,-    dapat ditunjukkan dalam diagram berikut: -
 
-n
Diagram 4.25 Perangkat Korespondensi -,-,n-,-,-,-
j.  Proto-fonem Perangkat Korespondensi -,-,-,-,-,-
Berdasarkan distribusi terluas atau  majority wins, proto-fonem perangkat
korespondensi fonemis  -,-,-,-,-,- adalah
karena mempunyai distribusi terluas  yakni  pada posisi awal kata dalam  bT,  bS,
bA, bK, dan bM, dibanding dengan   yang hanya muncul dalam  bPD. Atas dasar yang sama seperti pada  analisis proto-fonem  -,-,n-,-,-,-,
    yang mempunyai   distribusi  terluas direkonstruksi sebagai proto-
Universitas Sumatera Utara
fonem.  Data menunjukkan bahwa   berubah menjadi   dalam bPD
hanya di depan fonem g  pada awal kata.  Fakta  ini menunjukkan distribusi komplementer   dan .
Distribusi itu menunjukkan    berubah atau berinovasi menjadi   dalam  bPD  atau 
→      dan    tidak mengalami perubahan dari  pbbB dalam bT,  bBS,  bA, dan  bK.  Hal ini dapat dibuktikan
dengan data  distribusi   dan   untuk glos kuat sebagai berikut: Glos: kuat data nomor 158
BT BS
BPD BA
BK BM
 
 
 
g g
g g
g g
o o
e o
e o
g g
g g
g g
o o
o o
e o
Distribusi    dan   seperti di atas didukung oleh data nomor
89, 91,  dan 221  seperti disebutkan pada bagian terdahulu. Innovasi    dalam perangkat korespondensi -,-,-,-,-
,- dapat ditunjukkan dalam diagram berikut: -
 
- 
Diagram 4.26 Perangkat Korespondensi -,-,-,-,-,-
Universitas Sumatera Utara
k.  Proto-fonem Perangkat Korespondensi h-,h-,k-,h-,k-,h-
Berdasarkan distribusi terluas atau majority wins, proto-fonem perangkat
korespondensi    h-,h-,k-,h-,k-,h-    seharusnya  adalah  h  karena
mempunyai distribusi terluas  yakni  pada  awal kata dalam  bT,  bS,  bA,  bM,
dibanding dengan   h  yang muncul hanya  dalam  bPD  dan  bK.    Namun, rekonstruksi tersebut tidak dapat diterapkan dalam penelitian ini karena h
sudah ditetapkan sebagai proto-fonem  -,h-,h-,-,h-,-.    Hal tersebut
sesuai dengan penjelasan Keraf, 1991:61  bahwa satu proto-fonem tidak boleh menurunkan lebih dari satu perangkat korespondensi fonemis. Senada dengan hal
itu, Crowley 1992:99  menetapkan l  dan  r  sebagai proto-fonem
perangkat korespondensi berikut Tonga
Samoa Rarotong
Hawai l
l r
l 
l r
l meskipun  l  mempunyai distribusi terluas dalam kedua perangkat
korespondensi tersebut. Namun,    Langacker 1972:332 mengatakan bahwa satu proto-segmen
dapat merepresentasikan dua perangkat korespondensi atau lebih sesuai dengan
lingkungan. Berdasarkan hal  itu, h  dapat menjadi proto-fonem h-,h-,k-,h-
,k-,h- atas dasar  distribusi terluas. Untuk mengatasi perbedaan tersebut, perluasan data bbB dilakukan  sesuai
dengan penjelasan Crowley sebelumnya bahwa apabila prinsip distribusi terluas tidak dapat diterapkan, data dapat diperluas.
Universitas Sumatera Utara
Jika data bbB diperluas dengan melibatkan bahasa yang berdekatan yakni bahasa Alas bAl, akan ditemukan perangkat korespondensi  h-,h-,k-,h-,k-,h-,k-
    seperti terlihat pada glos, kapas sebagi berikut: BT
BS BPD
BA BK
BM BAl
hapas  hapas kapas
hapas kapas
hapas kapas
Wurm dan Wilson 1978 mencatat dalam daftar PAN bahwa pada Dempwolf 1938, glos cotton kapas adalah  kapat, dalam Lopez tanpa
tahun adalah   kapas,  dan dalam Charles 1973 adalah kapes.
Perluasan data itu dengan melibatkan bAl dan PAN menunjukkan
dominasi distribusi k  dibanding dengan h.  Hal itu berarti bahwa  k berubah atau berinovasi menjadi  h  k
→   h  dalam bT, bS, bA,
dan bM  sedangkan  k  tidak mengalami perubahan dari  pbbB dalam bPD dan  bK.  Atas dasar itu, k  dapat direkonstruksi sebagai proto-fonem
perangkat korespondensi h-,h-,k-,h-,k-,h-.
Distribusi k  dan h   terlihat pada data berikut:
Glos: elang datang nomor 78 BT
BS BPD
BA BK
BM
h h
k h
k h
 a
a a
u a
l l
l l
l l
i i
i i
i i
 h
h h
k h
 i
i i
i i
Universitas Sumatera Utara
Distribusi  k dan h  seperti di atas didukung oleh data nomor 136,
152, 159, 164,  166, 213, 222, 230, 279, dan 284  seperti disebutkan pada bagian terdahulu.
Innovasi  k  dalam perangkat korespondensi h-,h-,k-,h-,k-,h-
dapat ditunjukkan dalam diagram berikut: k-
k h-
Diagram 4.27 Perangkat Korespondensi h-,h-,k-,h-,k-,h-
l.  Proto-fonem Perangkat Korespondensi -k-,-k-,--,-k-,--,-k-