dijadikan sebagai landasan dalam menentukan suatu daftar kosakata dasar. Daftar kosakata tersebut dimuat dalam lampiran proposal ini.
Mengenai jumlah kata yakni 300 kata, yang dijadikan sebagai penjaring data dalam penelitian ini, peliti menetapkan jumlah tersebut agar data tidak terlalu
sedikit dan tidak terlalu banyak.      Data tersebut  sudah  dapat  menjaring perangkat korespondensi fonemis bbB yang dibutuhkan dalam rekonstruksi.
Artinya, meskipun jumlah kata ditambah  hal yang memungkinkan penelitian ini mencapai 1.000 halaman, tidak akan muncul lagi perangkat korespondensi.  Dari
semua penjelasan yang disampaikan para linguis pada bab terdahulu, dapat ditarik prinsip terpenting  penentuan kata-kata sebagai penjaring data   penelitian
diakronis yakni kata-kata yang tidak merupakan pinjaman.
3.6  Analisis Data
Setelah data terkumpul, data tersebut dimasukkan ke dalam  daftar kosakata bahasa masing-masing, yakni kosakata bT, bS, bPD,  bA, bK, dan bM.
Data tersebut kemudian ditranskripsikan  secara fonetis dengan menggunakan International Phonetics  Association  IPA  Kiel. Selanjutnya, data setiap bahasa
diperiksa kembali untuk memastikan bahwa di antara kata-kata itu tidak terdapat kata-kata yang padanannya dengan penjaring data  tidak sesuai dengan
menggunakan kamus bbB. Setiap kata pinjaman dan kata jadian yang kelihatannya seperti kata dasar
dikeluarkan. Misalnya, dalam bahasa Toba mataniari ‘matahari’ merupakan kata jadian dari  frasa mata ni ari.  Langkah berikutnya, morfem bebas dan morfem
terikat dipisahkan karena morfem yang dianalisis adalah morfem bebas. Misalnya
Universitas Sumatera Utara
padanan kata   give  memberikan    adalah  mangalean. Dalam analisis data, yang dianalisis adalah lean.
Untuk merekonstruksi  proto-fonem-fonem dan proto-morfem kata-kata dalam bbB serta untuk mengelompokkannya,  langkah-langkah berikut dilakukan:
1. membuat tabel yang memuat glos kosakata dasar bbB dalam transkripsi
fonetis IPA  Kiel; 2.
mengeluarkan    morfem terikat dan kata-kata yang tidak  berkerabat    dari daftar kosakata yang berkerabat ;
3. menentukan perangkat-perangkat bunyi yang berkorespondensi;
4. menentukan proto-fonem-fonem dan proto-morfem-morfem kata-kata
bbB; 5.
menganalisis perubahan bunyi dari proto-bbB menjadi bunyi-bunyi bbB yang sekarang dan merumuskan perubahan-perubahan bunyi tersebut;
6. mengelompokkan  bbB berdasarkan korespondensi fonemis dan tingkat
kekerabatan; dan 7.
menginventarisasi pbbB serta fonem  bbB.dan realisasi fonetis Langkah-langkah di atas secara singkat diuraikan  dengan menggunakan data
yang sangat terbatas seperti terlihat  di bawah ini:
1.  Membuat tabel glos kosakata dasar bbB
Glos bT
bS bD
bA bK
bM Bamboo
bulu buluh
buluh bulu
buluh bulu
Takut mabir
bir mbiar
mabiar biar
biar Sada
sd sd
sd sd  sd  sd
Anak anak
nyombah duka
anak anak
anak
Universitas Sumatera Utara
2. Mengeluarkan morfem terikat dan  kata-kata yang tidak  berkerabat dari daftar kosakata yang berkerabat
Pada data   di atas, terlihat kata-kata  yang sangat berbeda  sehingga tidak berkerabat dengan kata-kata lain. Kata-kata tersebut adalah nyombah
dalam bS dan duka dalam bK untuk glos anak. Setelah dikeluarkannya kedua kata tersebut, daftar kosakata dasar tersebut
menjadi seperti berikut: Glos
bT bS
bD bA
bK bM
Bamboo bulu
buluh buluh
bulu buluh
bulu Takut
bir bir
mbiar biar
biar biar
Sada sd
sd sd
sd  sd sd
Anak anak
- -
anak anak
anak
3. Menentukan perangkat-perangkat bunyi yang berkorespondensi
Perangkat-perangkat bunyi yang berkorespondensi dapat ditentukan dengan menggunakan metode komparatif  yakni membandingkan fonem  dengan
fonem pada posisi yang sama atau posisi yang dapat dibandingkan comparable set pada pasangan kata bbB.
Terdapat dua  jenis perangkat korespondensi,  yakni perangkat korespondensi linear dan perangkat korespondensi akibat adanya perubahan
inovasi  proto-fonem dalam bahasa-bahasa berkerabat seperti dijelaskan pada bagian terdahulu disertasi ini.  Di bawah ini, disajikan contoh kedua jenis
perangkat korespondensi itu.
Universitas Sumatera Utara
Perangkat Korespondensi bbB Pewarisan Linear
bT bS
bPD bA
bK bM
s s
s s
s s
 
 
 
d d
d d
d d
 
 
 
Perangkat korespondensi pada data di atas adalah s-,s-,s-,s-,s-,s-, --,-,- -,--,--,--,  -d-,-d-,-d-,-d-,-d-,-d-,-d-, dan -,-,-,-,-,-.
Perangkat korespondensi tersebut muncul sebagai akiabat dari pewarisan linear proto-fonem ke dalam bbB.
Perangkat Korespondensi bbB Akibat Inovasi
bT bS
bPD bA
bK bM
b b
b b
b b
u u
u u
u u
l l
l l
l l
u u
u u
u u
 h
h                       
h Perangkat korespondensi pada data di atas adalah b-,b-,b-,b-,b-,b-, -u-,-u-,-
u-,-u-u-,-u-, -l-,-l-,-l-,-l-,-l-,-l-, -u-,-u-,-u-,-u-,-u-,-u-, dan  -,-h,-h,- ,-h,-.  Perangkat korespondensi yang mengalami inovasi di antara
perangkat-perangkat tersebut adalah -,-h,-h,-,-h,-.
4. Merekonstruksi proto-fonem dan proto-morfem bbB
Kedua perangkat korespondensi di atas dijadikan sebagai dasar untuk menentukan proto-fonem bbB seperti terlihat di bawah ini:
Proto-fonem perangkat korespondensi s-,s-,s-,s-,s-,s-  adalah  s-, proto-fonem perangkat korespondensi --,-,--,--,--,--  adalah  -
-, proto-fonem perangkat korespondensi -d-,-d-,-d-,-d-,-d-,-d- adalah - d-, dan proto-fonem  -,-,-,-,-,- adalah  -- sebagai akibat
Universitas Sumatera Utara
dari pewarisan secara linear proto-fonem tersebut ke dalam bbB. Dengan diketahuinya  proto-fonem perangkat-perangkat korespondensi tersebut, proto-
morfem sd,
sd, sd,
sd, sd,  sd  adalah  sd. Rekonstruksi tersebut
didasarkan pada Crowley 1992:96 bahwa apabila refleks proto-fonem sama atau identik dalam bahasa-bahasa berkerabat, proto-fonem tersebut  adalah sama
karena tidak mengalami perubahan inovasi atau dipantulkan secara linear. Dengan demikian,   sd  dibangun oleh s-,  --,  -d-,
dan --. Sementara itu,    proto-fonem perangkat korespondensi  b-,b-,b-,b-,b-,b-
 adalah b-, proto-fonem perangkat korespondensi -u-,-u-,-u-,-u-u-,-u- adalah  -u-,  proto-fonem perangkat korespondensi -l-,-l-,-l-,-l-,-l-,-l-
adalah -l-, dan proto-fonem perangkat korespondensi -u-,-u-,-u-,-u-,-u-,-u-   adalah  -u-  yang merupakan pewarisan linear proto-fonem. Proto-fonem
perangkat korespondensi   -,-h,-h,-,-h,-  yang mengalami inovasi dari proto-fonem  adalah  -h.  Rekonstruksi itu didasarkan pada  Crowley
1992:100  bahwa     dan  h  adalah  fonem-fonem yang kehilangannya sangat umum terjadi dalam bahasa.
Dengan diketahuinya proto-fonem tersebut, proto-morfem  bulu, buluh,  buluh,  bulu,  buluh, dan bulu  adalah
buluh
5.  Menganalisis  dan  menentukan  rumus perubahan bunyi dari proto-bbB menjadi bunyi-bunyi bbB yang sekarang
Pada perangkat-perangkat korespondensi di atas, terdapat satu perangkat korespondensi yang merupakan inovasi dari proto-fonem, yakni -,-h,-h,-,-
Universitas Sumatera Utara
h,-. Inovasi tersebut terlihat pada kebertahanan  -h  pada bS, bPD, dan bK  dan perubahannya menjadi  pada bT, bA, dan bM. Rumus  perubahan
bunyi tersebut adalah -h  berubah  menjadi  dalam bT, bA, dan bM pada posisi akhir kata akibat hilangnya -h  setelah bunyi vokal.
h → ___
6. Mengelompokan bbB
Pengelompokan bbB dilakukan berdasarkan kemiripan antara satu dengan yang lain. Pengelompokan itu didasarkan pada Crowley 1992:164-165 bahwa
dua atau lebih bahasa berada dalam satu kelompok subgroup apabila mempunyai kemiripan yang membedakannya dari kelompok lain.  Yang dijadikan
sebagai dasar pengelompokan bahasa adalah kemiripan yang merupakan inovasi bersama shared innovation bahasa-bahasa berkerabat  serta Langacker
1972:339 yang mengatakan hal yang sama. Seperti  disebutkan sebelumnya, pada perangkat-perangkat korespondensi
di atas terdapat satu perangkat korespondensi yang menunjukkan inovasi bersama shared innovation yakni -,-h,-h,-,-h,-. Perangkat korespondensi
tersebut menunjukkan bahwa bT, bA, dan bM mempunyai kemiripan karena dalam ketiga bahasa tersebut -h  berinovasi menjadi  serta bS, bPD,
dan bK mempunyai kemiripan karena dalam ketiga bahasa tersebut -h mengalami retensi. Atas dasar itu, bbB dapat dikelompokkan atas dua kelompok
yakni kelompok bT-bA-bM dan kelompok bS-bPD-bK. Namun, pengelompokan tersebut bersifat sementara karena didasarkan pada data yang sangat terbatas.
Universitas Sumatera Utara
7. Menginventarisasi pbbB serta fonem dan realisasi fonetisnya
Inventarisasi  pbbB  dilakukan dengan mencatat  semua  proto-fonem  dan realisasi fonetis  yang terdapat dalam perangkat-perangkat korespondensi dan
dalam daftar kosakata penjaring data.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV PAPARAN DATA DAN ANALISIS DATA