Proto-fonem Perangkat Korespondensi -o-,-o-,-e-,-o-,-e-,-o-

diturunkan oleh PAN, yakni bahasa Indonesia kontemporer. Atas alasan tersebut, e →  lebih wajar dari  → e sehingga dapat dikatakan bahwa proto-fonem --e--e- adalah e. Namun, o yang bersama-sama dengan  merupakan alofon o karena tidak membedakan arti nondistinctive merupakan proto-fonem o-o-e-o-e-o seperti diuraikan pada bagian b di bawah ini. Hal itu berarti bahwa penguatan bunyi fortisi meskipun jarang terjadi bukan berarti tidak pernah terjadi. Berdasarkan alasan tersebut, dapat dipahami bahwa seperti disebutkan di atas  adalah perangkat korespondensi --e--e-. Inovasi  menjadi e dapat ditunjukkan dalam diagram berikut: - -  -e- Diagram 4.17 Perangkat Korespondensi --e--e-

b. Proto-fonem Perangkat Korespondensi -o-,-o-,-e-,-o-,-e-,-o-

Berdasarkan distribusi terluas atau majority wins, proto-fonem perangkat korespondensi bunyi -o-,-o-,-e-,-o-,-e-,-o- adalah o karena mempunyai distribusi terluas yakni pada posisi tengah kata dalam bT, bS, bA, bM, dibanding dengan e yang muncul dalam bPD dan bK. Distribusi itu menunjukkan o berubah atau berinovasi menjadi e dalam bPD atau o → e dan o tidak mengalami perubahan dari pbbB dalam bT, bS, bA, dan bM. Universitas Sumatera Utara Hal ini dapat dibuktikan dengan data distribusi o dan e untuk glos datang sebagai berikut: Glos: gelap data nomor 89 BT BS BPD BA BK BM -      - g g g g g - o e o e o - l l l l l - a a a a a - p p p p p Distribusi o dan e seperti di atas didukung oleh data nomor 182 dan 289 seperti disebutkan pada bagian terdahulu. Seperti disebutkan di atas, fortisi jarang terjadi sehingga perubahan o menjadi e dalam perangkat o-o-e-o-e-o dapat diragukan meskipun o mempunyai distribusi terluas. Namun PAN menunjukkan bahwa o adalah proto-fonem o-o-e-o-e-o. Padanan kata tiga dalam PAN adalah tolu, olu, tolo, dan tou Wurm, 1978:218-219. Data itu sinkron dengan data bbB, tolu dalam bT, bS, bA, dan bM. Jika e merupakan proto-fonem o-o-e-o-e-o, data PAN tersebut seharusnya adalah telu, elu, telo, dan teu. Contoh lain, dalam PAN, padanan kata belah adalah pola dan mpola Wurm, 1978:198 yang sinkron dengan bola dalam bT, bA, dan bM serta bolah dalam bS. Jika e merupakan proto-fonem o-o-e-o-e-o, data PAN tersebut seharusnya adalah pela dan mpela. Perlu ditekankan bahwa meskipun fortisi jarang terjadi, tidak berarti bahwa perubahan bunyi tersebut tidak pernah terjadi. Ada kemungkinan bahwa pada tingkat yang berada di atas pbbB terdapat proto-nuklir bbB yang menunjukkan bahwa e adalah proto-fonem o-e setelah mengalami Universitas Sumatera Utara perubahan dari o pada PAN yang kemudian berubah lagi menjadi o dalam pbbB. Sebagai catatan, rekonstruksi adalah prakiraan tentang bentuk bahasa yang kemungkinan pernah ada sehingga dikatakan sebagai taksiran guesswork seperti dijelaskan pada bagian terdahulu disertasi ini. Berdasarkan asumsi tersebut yang diperkuat oleh prinsip distribusi terluas majority wins, o dapat ditentukan sebagai proto-fonem o-o-e-o-e-o seperti halnya  sebagai proto-fonem --e--e-. Innovasi e dalam perangkat korespondensi o-o-e-o-e-o dapat ditunjukkan dalam diagram berikut: -o- o -e- Diagram 4.18 Perangkat Korespondensi o-o-e-o-e-o

c. Proto-fonem Perangkat Korespondensi -,-ei,-,-,- ,-