Proto-fonem Perangkat Korespondensi -,-h,-h,-,-h,-

Innovasi i dalam perangkat korespondensi -i-,-i-,-i-,-i-,-e-,-i- dapat ditunjukkan dalam diagram berikut: -i- i -e- Diagram 4.22 Perangkat Korespondensi -i-,-i-,-i-,-i-,-e-,-i-

g. Proto-fonem Perangkat Korespondensi -,-h,-h,-,-h,-

Pada bagian lain, Crowley 1992:100 mengatakan bahwa  dan h adalah fonem-fonem yang kehilangannya sangat umum terjadi dalam bahasa. Dia memberikan contoh sebagai berikut: dalam perangkat korespondensi di bawah ini, b. Tonga b.Samoa b.Rarotong b.Hawai     h    proto-fonem adalah  dan h. Tentang hilangnya h, dalam bahasa Austronesia Purba, proto- morfem hubi ubi berubah menjadi ubi ubi setelah hilangnya h Lihat Keraf 1991: 80. Fakta yang sama, dalam PAN yang menurunkan bbB hari berubah menjadi ari  hari  dalam bT, ari hari, dalam bS, ari  hari dalam bPD, ari hari dalam bA, dan ari hari dalam bM. Dalam bK, hari hari berubah menjadi wari hari melalui dua tahap yakni afresis, hilangnya Universitas Sumatera Utara fonem pada posisi awal kata yaitu h sehingga menjadi ari dan kemudian berinovasi melalui protesis, penambahan bunyi pada awal kata w. Sama halnya, dalam Proto-Austronesia PAN, glos rain hujan pada Wurm dan Wilson 1978:164 berpasangan dengan hudan Dempwolff, 1938, huDan Lopez, tanpa tahun, hujan Brandstetter dan Dempwolff:1943, dan hudan Capell:1943. Dalam bbB, h pada awal kata hilang menjadi udn dalam bT, bS, bPD, bA, bK, dan bM. Pada akhir kata, terdapat h pada glos bamboo bambu dalam PAN pada Urm dan Wilson, 1978:12, buluh. Dalam sebagian bbB, proto-fonem tersebut hilang dan dalam sebagian lain mengalami retensi. Di samping itu, dalam asimilasi regresif BT, h hilang setelah berubah menjadi k seperti dalam du + h → dukk. Hal ini terjadi karena  yang merupakan bunyi nasal velar dipengaruhi oleh bunyi yang mirip dengan dia yakni k yang merupakan bunyi hambat velar alih-alih bunyi h yang merupakan bunyi glotal dan tidak mirip dengan ciri fonetis . Setelah  berasimilasi menjadi k, fonem ini mengubah h menjadi k supaya identik dengan dia. Dengan demikian, prinsip kelinearan dan distribusi terluas atau majority wins tidak dapat diterapkan dalam rekonstruksi perangkat korespondensi -,- h,-h,-,-h,- karena tidak diwariskan secara linear dari pbbB dan tidak ada di antara fonem-fonem tersebut yang mempunyai distribusi paling luas. Berdasarkan penjelasan di atas, proto-fonem -,-h,-h,-,-h,- adalah h yang dapat dilihat dalam data di bawah ini: BT BS BPD BA BK BM b b b b b b Universitas Sumatera Utara u u u u u u l l l l l l u u u u u u  h h  h  Dengan demikian, h berinovasi menjadi  atau h →  dalam bT, bA, dan bM serta mengalami retensi dalam bS, bPD, dan bK. Distribusi  dan h seperti di atas didukung oleh data nomor nomor 23, 57, 64,131, 158, 167, 177, 186, 208, 209, 210, 213, 250, 253, dan 256 seperti disebutkan pada bagian terdahulu. Penentuan proto-fonem itu juga dikuatkan dengan penjelasan Crowley 1992:99 bahwa jika terjadi keraguan dalam melakukan rekonstruksi, data harus diperluas dengan bahasa-bahasa yang paling dekat atau berdekatan dengan bahasa-bahasa berkerabat. Jika data bbB diperluas dengan melibatkan bahasa yang berdekatan yakni bahasa Alas bAl, akan ditemukan perangkat korespondensi -h-h--h-- h seperti terlihat pada glos, datang sebagai berikut: BT BS BPD BA BK BM BAl r rh rh r reh r rh Jika prosedur tersebut dilakukan, prinsip distribusi terluas atau majority wins dapat dipertahankan atas munculnya h dalam bS, bPD, bK, dan bAl empat bahasa dibanding dengan munculnya  dalam bT, bA, dan bM tiga bahasa. Fakta itu menguatkan status h sebagai proto-fonem -h-h- -h-. Innovasi h dalam perangkat korespondensi -,-h,-h,-,-h,- dapat ditunjukkan dalam diagram berikut: Universitas Sumatera Utara -  h -h Diagram 4.23 Perangkat Korespondensi -,-h,-h,-,-h,-

h. Proto-fonem Perangkat Korespondensi -,-,m-,-,-,-