dirasakan?”, “sudah berapa lama nyeri dirasakan?”, “apakah nyeri yang dirasakan terjadi pada waktu yang sama setiap hari?”, “seberapa sering nyeri
kambuh?”. •
Faktor yang memperberatmeringankan nyeri. Perawat perlu mengkaji faktor yang memperberat keadaan pasien, misalnya peningkatan aktifitas, perubahan
suhu, stres dan lainnya. Menurut Tamsuri 2006, pengkajian fisiologis dan perilaku terhadap nyeri
terkadang sulit dilakukan. Indikasi fisiologis dan perilaku tentang nyeri minimal bahkan tidak ada. Perubahan fisiologis involunter dianggap lebih akurat sebagai
indikator nyeri dibandingkan laporan verbal pasien. Tabel perbedaan respon fisiologis akut dan kronis Tamsuri, 2006.
Nyeri Akut Nyeri Kronis
Intensitas ringan sampai berat
Respon saraf simpatis:
• Peningkatan nadi
• Peningkatan denyut jantung
• Peningkatan tekanan darah
• Diaforesis
• Dilatasi pupil
Nyeri berhubungan dengan
kerusakan jaringan atau proses
penyembuhan
Pasien tampak cemas dan lemas
Menyatakan nyeri
Muncul perilaku nyeri seperti: menangis, memegangi daerah yang
sakit, mengusap daerah yang sakit
Intensitas ringan sampai berat
Respon saraf parasimpatis: •
Tanda vital normal •
Kulit kering dan hangat •
Pupil normal atau berdilatasi
Nyeri timbul terus menerus hingga sembuh
Pasien tampak depresi dan menarik
diri
Tidak menyatakan nyeri kecuali ditananya
Perilaku nyeri tidak ada
2.1.2 Analisa Data
Menurut Potter dan Perry 2005 dalam Prasetyo 2010, penegakan diagnosa keperawatan yang akurat untuk pasien yang mengalami nyeri dilakukn
berdasarkan pengumpulan dan analisis data yang cermat. Terdapat dua diagnosa keperawatan utama yang dapat digunakan untuk menggambarkan nyeri yaitu nyeri
akut dan nyeri kronis.
Data subjektif adalah data yang didapatkan dari pasien berupa suatu ungkapan terhadap situasi atau kejadian yang dialami pasien tersebut. Informsi
tersebut tidak bisa ditentukan oleh perawat. Data objektif adalah data yang dapat diobservasi dan diukur, diperoleh dengan menggunakan panca indra selama
pemeriksaan fisik misalnya frekunensi nadi, pernafasan, tekanan darah, berat badan, tinggi badan, suhu, tingkat kesadaran Prasetyo, 2010.
Tabel contoh analisa data berdasarkan Nanda, Nic, dan Noc Wilkinson, 2011
Data Masalah Keperawatan
Diagnosa Kepeawatan
Data Subjektif: Mengungkapkan secara verbal
atau melaporkan nyeri dengan isyarat
Data objektif -
Posisi untuk menghindari nyeri -
Perubahan tonus otot rentang dari lemas tidak bertenanga
sampai kaku
- Respon autonomik diaforesisi,
perubahan tekanan darah, pernafasan, nadi, dilatasi
pupil
- Perilaku distraksi melakuan
aktifitas lain -
Perilaku ekspresif gelisah, merintih, menangis, menghela
nafas panjang
- Wajah topeng nyeri
Nyeri akut Nyeri akut
berhubungan dengan luka post operasi
2.1.3 Rumusan Masalah
Contoh diagnosa keperawatan Nanda untuk Nyeri Potter Perry, 2005. Ansietas yang berhubungan dengan:
- Nyeri yang tidak hilang
Nyeri yang berhubungan dengan: -
Cedera fisik atau trauma -
Penurunan suplai darah ke jantung -
Proses melahirkan normal Nyeri kronik yang berhubungan dengan:
- Jaringan parut
- Kontrol nyeri yang tidak adekuat
Ketidakberdayaan yang berhubungan dengan: -
Nyeri maligna kronis Ketidakefektipan koping individu berhubungan dengan:
- Nyeri muskuloskeletal
- Nyeri insisi
Risiko cidera berhubungan dengan: -
Penurunan resepsi nyeri Difisit perawatan diri berhubungan dengan:
- Nyeri muskuloskeletal
Disfungsi seksual berhubungan dengan: -
Nyeri artritis panggul Gangguan pola tidur berhubungan dengan:
- Nyeri punggung bagian bawah
2.1.4 Perencanaan