2.1.3 Rumusan Masalah
Contoh diagnosa keperawatan Nanda untuk Nyeri Potter Perry, 2005. Ansietas yang berhubungan dengan:
- Nyeri yang tidak hilang
Nyeri yang berhubungan dengan: -
Cedera fisik atau trauma -
Penurunan suplai darah ke jantung -
Proses melahirkan normal Nyeri kronik yang berhubungan dengan:
- Jaringan parut
- Kontrol nyeri yang tidak adekuat
Ketidakberdayaan yang berhubungan dengan: -
Nyeri maligna kronis Ketidakefektipan koping individu berhubungan dengan:
- Nyeri muskuloskeletal
- Nyeri insisi
Risiko cidera berhubungan dengan: -
Penurunan resepsi nyeri Difisit perawatan diri berhubungan dengan:
- Nyeri muskuloskeletal
Disfungsi seksual berhubungan dengan: -
Nyeri artritis panggul Gangguan pola tidur berhubungan dengan:
- Nyeri punggung bagian bawah
2.1.4 Perencanaan
Menurut Potter dan Perry 2005 untuk setiap diaknosa yang telah teridentifikasi, perawat menegembangkan rencana keperawatn untuk kebutuhan
pasien. Perawat dan pasien bersama-sama mendiskusikan tentang harapan dan tindakan untuk mengatasi nyeri. Apabila perawat memberi asuhan keperawatan
pada pasien yang mengalami nyeri, maka tujuan berorientasi pada pasien yang mencakup hal-hal berikut:
1. Pasien mengatakan merasa sehat dan nyaman
2. Pasien mempertahankan kemampuan untuk melakukan perawatan diri
3. Pasien mempertahankan fungsi fisik dan psikologis yang dimiliki saat ini
4. Paisen menjelaskan faktor-faktor penyebab ia merasa nyeri
5. Pasien menggunakan terapi yang diberikan dirumah dengan aman
Sedangkan menurut Tamsuri 2006, perencanaan asuhan keperawatan pada nyeri akut meliputi:
1. Tujuan: nyeri berkurangteratasi 2. Kriteria hasil:
- pasien mengatakan kenyamanan menjadi lebih baik
- gejala yang berhubungan dengan nyeri berkuranghilang
- pasien memperagakan usaha untuk mengurangi nyeri, menguraikan
obat yang digunakan -
pasien menghubungkan pengurangan nyeri setelah melakukan tindakan penurunan rasa nyaman
Menurut Tamsuri 2006 dan Wilkinson 2011 dalam buku Nic dan Noc, intervensi yang dapat dilakukan yaitu:
Wilkinson 2011 Intervensi
- Lakukan pengkajian nyeri yang
komprehensif meliputi lokasi, karakteristik, durasi, keparahan nyeri
- Minta pasien untuk menilai nyeri
atau ketidakmampuan pada skala 0- 10
- Bantu pasien mengidentifikasi
tindakan kenyamanan yang efektif dimasa lalu, seperti distraksi,
relaksasi, kompres hangat
- Bantu pasien untuk lebih berfokus
pada aktifitas, bukan pada nyeri dan rasa tidak nyaman dengan
melakukan pengalihan melalui televisi, radio, tape, dan interaksi
dengan pengunjung
- Gunakan pendekatan yang positif
untuk mengoptimalkan respon pasien terhadap analgesik misalnya,
“obat ini akan mengurangi rasa nyeri anda”.
- Intruksikan pasien untuk
menginformasikan kepada perawat jika peredaan nyeri tidak dapat
dicapai
- Lakukan perubahan posisi nyaman,
ganti linen tempat tidur bila Rasional
- Untuk mengetahui sejauh mana
nyeri terjadi
- Mengetahui tingkat skala nyeri
pasien -
Untuk mengetahui tindakan yang nyaman dilakukan bila nyeri muncul
- Untuk mengalihkan rasa nyeri yang
dialami pasien agar pasien lupa akan nyerinya dengan melakukan
aktifitas
- Agar pasien tahu manfaat obat yang
diberikan kepadanya sehingga nyeri berkurang
- Agar perawat lebih mengetahui
nyeri yang dialami pasien ketika nyeri tidak dapat diatasi
- Memberikan rasa nyaman
diperlukan Tamsuri 2006
Intervensi -
Kaji derajat nyeri -
Jelaskan penyebab nyeri, berapa lama nyeri akan berlangsung
- Berikan informasi yang akurat untuk
mengurangi rasa takut
- Ajarkan tindakan penururnan nyeri
noninvasif -
Berikan analgetik Rasional
- Dapat menggunakan skala 0-10
- Pengatahuan yang memadai
memberi orientasi tentang penyakit yang lebih baik
- Ketakutan dapat menjadi faktor
yang meningkatkan sensasi nyeri
- Tindakan nyeri noninvasif antara
lain relaksasi, stimulasi kutan, distraksi
- Mengurangi nyeri
Untuk menetapkan rencana perawatan yang efektif, maka perawat membina hubungan yang terapeutik dengan pasien dan memberi penyuluhan nyeri kepada
pasien Potter Perry, 2005.
2.2 ASUHAN KEPERAWATAN KASUS PROGRAM DIII KEPERAWATAN