Persepsi menurut Kamus Besar Indonesia adalah tanggapan ataupun penerimaan langsung dari suatu serapan, proses seseorang mengetahui beberapa hal
melalui panca inderanya. Setiap orang mempunyai persepsi yang berbeda meskipun objeknya sama. Selain itu persepsi juga merupakan pengalaman yang dihasilkan
melalui indera penglihatan, pendengaran, penciuman, perabaan, dan pengecapan. Depdiknas, 2003
2.3. Pembuatan Keputusan
Menurut Handoko 2004, pembuatan keputusan decision making adalah
menggambarkan proses melalui mana serangkaian kegiatan dipilih sebagai penyelesaian suatu masalah tertentu. Pembuatan keputusan yang terjadi pada diri
seseorang dapat disebabkan oleh suatu situasi dan kondisi yang ada. Biasanya menentukan suatu keputusan yang banyak dilakukan orang adalah apakah keputusan
itu diprogram atau tidak. Keputusan–keputusan itu juga dapat dibedakan antara keputusan yang dibuat di bawah kondisi kepastian, risiko dan ketidakpastian.
Menurut Kalangie 1994, pengambilan keputusan terhadap perawatan medis apa yang akan dipilih, dilakukan oleh anggota keluarga, kerabat dewasa dalam
keluarga atau dalam lingkungan kekerabatan, sehingga tidak jarang nasehat-nasehat yang diberikan oleh kawan-kawan dan tetangga turut juga mempengaruhi
pengambilan keputusan.
Jemaulana : Hubungan Persepsi Ibu Hamil Yang Memeriksakan Kehamilannya Di Poliklinik Ibu Hamil Tentang Layanan Persalinan Dengan Keputusan Melahirkan Di Ruang Persalinan RSUP H.Adam Malik Medan Tahun 2008,
2009 USU Repository © 2008
Menurut pendapat Siagian 1990 dan Handoko 2004 dapat disimpulkan teori dasar pengambilan keputusan berkisar pada tujuh langkah pemecahan apabila
seseorang menghadapi masalah yaitu : 1.
Mengidentifikasi masalah dan membuat definisinya 2.
Mengumpulkan dan mengolah data sehingga tersedia informasi yang mutakhir, lengkap dan terpercaya dan mudah untuk ditelusuri kembali apabila diperlukan.
3. Mengidentifikasi berbagai alternatif yang mungkin ditempuh
4. Menganalisis dan mengkaji setiap alternatif yang telah diidentifikasi untuk
mengetahui kelebihan dan kekurangannya. 5.
Menjatuhkan pilihan pada satu alternatif yang tampaknya terbaik dalam arti memberi manfaat paling besar, sesuai dengan asas maksimalisasi, atau
menyebabkan kerugian paling kecil atau asas minimalisasi. 6.
Melaksanakan keputusan yang diambil 7.
Menilai apakah hasil yang diperoleh sesuai dengan harapan dan rencana atau tidak.
Menurut Siagian 1990, ada beberapa model-model pengambilan keputusan yaitu :
1. Model Optimasi yaitu dengan mempertimbangkan keterbatasan yang ada
seseorang berusaha mencapai hasil yang terbaik yang mungkin dicapai. 2.
Model Satisficing yaitu model yang ide pokoknya adalah bahwa usaha ditujukan pada apa yang mungkin dilakukan ”sekarang dan disini” bukan pada sesuatu yang
mungkin optimal tetapi tidak realitas dan oleh karenanya tidak mungkin dicapai.
Jemaulana : Hubungan Persepsi Ibu Hamil Yang Memeriksakan Kehamilannya Di Poliklinik Ibu Hamil Tentang Layanan Persalinan Dengan Keputusan Melahirkan Di Ruang Persalinan RSUP H.Adam Malik Medan Tahun 2008,
2009 USU Repository © 2008
3. Model Mixed Scanning yaitu bahwa setiap orang pengambilan keputusan
menghadapi dilema dalam memilih suatu langkah tertentu, satu keputusan pendahuluan harus diambil tentang sampai sejauh mana sarana dan prasarana
akan digunakan untuk mencari dan menilai berbagai fungsi dan kegiatan yang akan dilakukan. Keputusan fundamental dibuat setelah dilakukan pengkajian
terhadap berbagai alternatif-alternatif yang paling relevan. 4.
Model Heuristic yaitu merupakan model yang didasarkan pada rasionalitas. Faktor-faktor internal sperti persepsi dan keyakinan yang terdapat dalam diri
seseorang pengambilan keputusan lebih berpengaruh daripada faktor eksternal seperti pengaruh orang terdekat. Seseorang pengambil keputusan lebih
mendasarkan keputusannya pada konsep-konsep yang dimilikinya, berdasarkan persepsi sendiri tentang situasi masalah yang dihadapi.
Menurut Satoto 2004 yang mengutip pendapat para ahli Thaddeus dan Maine kualitas pelayanan kesehatan menjadi pertimbangan penting dalam
pengambilan keputusan mencari pelayanan. Pasien potensial mempunyai akses kepada lebih dari satu fasilitas, sehingga persepsi mereka tentang kualitas pelayanan
yang diberikan di fasilitas kesehatan sering kali lebih diutamakan daripada memperhatikan jarak tempat pelayanan dari tempat tinggal mereka. Pemilihan tempat
pelayanan bergabtung pula pada pengalaman mereka dengan sistem kesehatan yang mereka tahu. Dua mekanisme dalam kualitas pelayanan yang mempengaruhi
keputusan untuk memilih pelayanan kesehatan adalah kepuasan dan ketidakpuasan seseorang terhadap pelayanan yang diperolehnya efektifitas perawatan yang
Jemaulana : Hubungan Persepsi Ibu Hamil Yang Memeriksakan Kehamilannya Di Poliklinik Ibu Hamil Tentang Layanan Persalinan Dengan Keputusan Melahirkan Di Ruang Persalinan RSUP H.Adam Malik Medan Tahun 2008,
2009 USU Repository © 2008
diberikan, penentuan obat yang harus digunakan, perilaku tenaga medis, prosedur rumah sakit, ketersediaan perlengkapan, dan waktu tunggu.
2.4. Landasan Teori