Pengawasan Interen Pengawasan Piutang

Muhammad Riski : Analisis Manajemen Piutang Pada CV. Asnas Jaya, 2008. USU Repository © 2009 mengadakan kunjungan pribadi kepada pelanggan. Dan apabila pelanggan tidak dapat memberikan alasan yang jelas dan tidak sanggup membayar angsuran atas utangnya, maka pihak perusahaan akan menyita dan menahan bukti kepemilikan atas bangunan tersebut. Perusahaan akan memberikan peringatan bahwa bukti kepemilikan tidak akan diserahkan sampai semua angsuran utang pelanggan dapat dipenuhi, dan perusahaan akan memberikan batas waktu tertentu kepada pelanggan untuk membayar angsuran yang telah jatuh tempo sebelum perusahaan benar-benar meminta kembali bangunan tersebut apabila pelanggan belum juga membayarkan angsurannya hingga waktu atau toleransi yang diberikan perusahaan berakhir. Apabila bangunan telah diminta kembali oleh perusahaaan maka angsuran yang sebelumnya telah dilunasi oleh pelanggan tidak akan dikembalikan oleh sepenuhnya.

3. Pengawasan Interen

Menurut mulyadi 2001:311 dalam bukunya sistem akuntansi pengawasan interen terdiri dari : a Organisasi Perencanaan organisasi harus didasarkan pada unsur pokok sistem pengendalian interen sebagai berikut : 1 Dalam organisasi harus dipisahkan 3 fungsi pokok, yaitu fungsi akuntansi, fungsi penyimpanan, dan fungsi operasi. Muhammad Riski : Analisis Manajemen Piutang Pada CV. Asnas Jaya, 2008. USU Repository © 2009 2 Tidak ada satupun transaksi yang dilaksanakan mulai dari awal sampai akhir dilakukan oleh satu orang, melainkan dilakukan oleh beberapa orang dengan fungsi yang jelas. Hal ini dilakukan agar adanya pengecekan interen dalam pelaksanaan, sehingga terjamin keamanannya dan data akuntansi terjamin ketelitiannya. b Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan Dengan adanya sistem otoritas dan prosedur yang baik, maka terlihat batas-batas wewenang yang jelas. Penjualan kredit akan akan menimbulkan piutang dagang, maka sistem otoritas dan prosedur pencatatan dirancang sebagai berikut : 1 Penerimaan order dari pembeli diotorisasi oleh fungsi penjualan dengan menggunakan formulir surat order pengiriman. 2 Persetujuan pembelian kredit diberikan oleh fungsi pemberian otorisasi kredit dengan membutuhkan tanda tangan kredit copy yang merupakan tembusan surat order pengiriman. 3 Pengiriman barang pada pelanggan diotorisasi oleh fungsi pengiriman barang, dilakukan dengan cara menandatangani dan membutuhkan copy surat order pengiriman. Pengawasan interen yang dilakukan CV. Asnas Jaya P. Susu dimulai dari pelanggan yang ingin melakukan pembayaran secara kredit. Adapun prosedur penjualan secara kredit pada CV. Asnas Jaya P. Susu adalah : Muhammad Riski : Analisis Manajemen Piutang Pada CV. Asnas Jaya, 2008. USU Repository © 2009 a Pelanggan mengajukan permohonan kredit kepada perusahaan. Pimpinan akan melakukan penyeleksian kepada pembeli yang akan membeli secara kredit. b Pelanggan kemudian akan mengisi formulir permohonan pembelian secara kredit yang diberikan oleh perusahaan yang berisikan nama pembeli, alamat rumah tempat tinggal pembeli, nomor telepon rumah, pekerjaanprofesi, jenis usaha, alamat kantor, nomor telepon kantor, bila pelanggan adalah suatu badan atau organisasi, dan lainnya. Setelah selesai dalam pengisisan, pemohon menyerahkan formulir tersebut beserta beberapa syarat yang dibutuhkan oleh perusahaan seperti halnya rekening koran tiga bulan terakhir, giro, nomor pokok wajib pajak, KTP suami-istri bila sudah menikah, rekening listrik dan telepon. Dari beberapa syarat tersebut pimpinan akan menentukan apakah calon pelanggan tersebut layak untuk mendapatkan pembelian secara kredit atau tidak. c Setelah pemohon kredit disetujui, maka pelanggan beserta pimpinan perusahaan akan melakukan penandatanganan surat perjanjian jual-beli yang berisikan tentang perjanjian tentang barang tersebut, seperti garansi, fitur-fitur, dan lain sebagainya. d Formulir dan data dari pelanggan akan diserahkan kepada bagian keuangan untuk dihitung berapa jumlah angsuran dan uang muka yang akan dibayarkan oleh pelanggan sesuai dengan perjanjian. Kemudian dibuat faktur atas transaksi penjualan kredit dan kemudian semua data pelanggan dan hasil transaksi diserahkan kepada bagian pembukuan untuk dibukukan. Muhammad Riski : Analisis Manajemen Piutang Pada CV. Asnas Jaya, 2008. USU Repository © 2009

4. Praktek yang sehat