Resiko Yang Mungkin Terjadi Dalam Piutang

Muhammad Riski : Analisis Manajemen Piutang Pada CV. Asnas Jaya, 2008. USU Repository © 2009 g Pembayaran faktur disesuaikan dengan syarat pembayaran guna mencegah hilangnya kesempatan memperoleh potongan tunai.

E. Resiko Yang Mungkin Terjadi Dalam Piutang

CV. Asnas Jaya P. Susu melakukan metode penjualan secara kredit memiliki tujuan yaitu memperoleh keuntungan. Keuntungan yang diharapkan dapat berupa peningkatan dari penjualan serta dapat meningkatkan laba perusahaan. Selain itu penjualan secara kredit dapat juga dilakukan untuk merebut hati pembeli guna memenangkan persaingan diantara pengusaha atau pesaing lain. Selain dari keuntungan, perusahaan juga harus memikirkan resiko yang mungkin terjadi, karena didalam penjualan kredit banyak kemungkinan di luar dugaan yang akan terjadi. Kemunkinan resiko yang akan terjadi didalam piutang antaranya adalah : 1. Resiko tidak di bayar seluruh piutang. Tidak dibayar seluruh piutang adalah merupakan resiko yang paling merugikan dan sangat tidak diharapkan oleh perusahaan. Karena seluruh biaya dan harga pokok yang dikeluarkan untuk suatu produk baik jasa maupun barang tidak dapat kembali dalam perusahaan. Hal ini tentunya akan mengurangi modal pada perusahaan, dan dapat menimbulkan kebangkrutan apabila perusahaan itu meiliki modal yang sangat terbatas. Hal ini dapat saja terjadi karena adanya kelalaian yang dilakukan perusahaan dalam melakukan pemilihan atau penerimaan calon pembeli. Muhammad Riski : Analisis Manajemen Piutang Pada CV. Asnas Jaya, 2008. USU Repository © 2009 Dalam hal ini dibutuhkan ketelitian dan kejelian dalam memilih calon pembeli. 2. Resiko tidak dibayarnya sebagai piutang Resiko ini merupakan resiko yang cukup merugikan perusahaan setelah resiko yang merugikan tidak dapat dibayarnya keseluruhan dari piutang. Hal ini tidak sepenuhnya kesalahan perusahaan , dimana pada awalnya perusahaan memang sudah tepat meneliti dan melihat karakteristik dari calon pelanggan. Dimana pada awalnya pelanggan atau pembeli terlihat sanggup untuk melunasi hutangnya dan sangat mungkin untuk menyelesaikan semua pembayaran utangnya. Tetapi segala kemungkinan dapat terjadi, dimana pelanggan dapat mengalami kerugian atau kesulitan dalam keuangan sehingga tidak sanggup lagi untuk melakukan pembayaran sisa utangnya. Bahkan dapat diakibatkan karena pelanggan mengalami kebangkrutan dalam usahanya. Ada juga sisi negatif yang mengakibatkan resiko ini terjadi, yaitu pelanggan dengan sengaja tidak ingin melunasi sisa hutangnya dan mencari-cari alasan yang tidak jelas. 3. Resiko keterlambatan dalam pembayaran piutang Resiko ini memang tidak terlalu merugikan, tetapi resiko ini dapat mengganggu kondisi keuangan dari perusahaan, dimana perputaran piutang didalam perusahaan mengalami hambatan dan berlangsung sangat lamban dari yang seharusnya. Hal ini dapat mengakibatkan pengembalian modal di dalam perusahaan menjadi lama dan dapat mengganggu aktivitas yang lainnya pada perusahaan. Muhammad Riski : Analisis Manajemen Piutang Pada CV. Asnas Jaya, 2008. USU Repository © 2009 4. Resiko tertanamnya modal dalam piutang Apabila perusahaan melakukan penjualan secara kredit yang menimbulkan piutang maka akan mengakibatkan tertanamnya sejumlah modal di dalam piutang dalam jangka waktu tertentu yang membutuhkan waktu dalam pengembaliannya kembali. Hal ini harus diperhatikan oleh perusahaan, perusahaan harus mengadakan pembatasan dalam pemberian kredit sehingga investasi modal dalam piutang dapat terkendali dan tidak menimbulkan resiko yang besar. Untuk menilai resiko kredit, pimpinan harus mempertimbangkan faktor yang menentukan besar kecilnya kredit. Umumnya perusahaan menilai resiko kredit atas dasar criteria 5C James 2003:63, yaitu : a. Character b. Capacity c. Capital d. Collateral e. Condition a Character Watak Pimpinan harus dapat mencari tahu sifat-sifat dari calon pelanggan. Hal ini terutama berhubungan dengan kemauan dari calon pelanggan untuk melakukan kewajiban-kewajibannya. Perusahaan selalu ingin kredit yang diberikannya dapat kembali dilunasi pada waktunya. Untuk itu Muhammad Riski : Analisis Manajemen Piutang Pada CV. Asnas Jaya, 2008. USU Repository © 2009 perusahaan akan berusaha memberikan kredit hanya kepada pembeli yang memiliki komitmen yang tinggi terhadap persetujuan yang dibuat. b Capacity Kapasitas Sehubungan dengan kemampuan pelanggan dengan menunjukkan bahwa perusahaannya beroperasi sukses. Di mana hal ini ditunjukkan oleh profit record dari perusahaan langganan. c Capital Modal Capital berhubungan dengan penilaian sumber-sumber financial dari perusahaan langganan, terutama ditunjukkan oleh neracanya. d Collateral Jaminan Penilaian ini meliputi penilaian terhadap jaminan yang diberikan pelanggan sebagai pengaman kredit yang diberikan oleh perusahaan. Penilaian tersebut meliputi kecendrungan nilai jaminan di masa depan dan tingkat kemudahan untuk mengkonvirmasikannya menjadi uang tunai. e Condition Kondisi Condition berhubungan dengan penilaian dan menyarankan kemungkinan untuk mengadakan pembatasan atau ketentuan terhadap perpanjangan kredit untuk perkiraan yang diragukan. Muhammad Riski : Analisis Manajemen Piutang Pada CV. Asnas Jaya, 2008. USU Repository © 2009

BAB III ANALISA DAN EVALUASI

1. Penggolongan Piutang

Berdasarkan penggolongan piutang ada tiga bagian yaitu : a. Berdasarkan jangka waktu pembayaran yang terbagi atas : 1. Piutang jangka panjang 2. Piutang jangka pendek b. Berdasarkan sumber atau sebab terjadinya piutang yang terdiri : 1. Piutang dagang dan piutang usaha 2. Piutang non dagang atau piutang lain-lain c. Berdasarkan bentuk perjanjian yaitu : 1. Piutang wesel Berdasarkan analisis dan pengamatan penulis, piutang yang terdapat pada CV. Asnas Jaya P. Susu terdapat tiga macam yaitu : a Piutang jangka panjang yang diperoleh dari dari hasil usaha atau kegiatan utama perusahaan yaitu dalam bidang konstruksi yang mengeluarkan biaya