Pengawasan Terhadap Pemberian Kredit Pengawasan Penagihan

Muhammad Riski : Analisis Manajemen Piutang Pada CV. Asnas Jaya, 2008. USU Repository © 2009 ke 10 karena akan mendapatkan cash discount atau potongan dari harga yang telah ditetapkan, dengan meminjam uang dari bank yang memiliki tingkat bunga yang lebih rendah dari pada tingkat bunga kredit jual. Alternatif yang kedua apabila mereka akan membayar pada hari ke 30 atau sebelumnya, berarti mereka akan membeli sepenuhnya dengan kredit penjual tanpa mendapatkan cash discount. Kebiasaan pelanggan dalam membayar pada cash discount period atau sesudahnya akan mempunyai pengaruh terhadap besarnya investasi dalam piutang. Apabila sebagian besar langganan membayar dalam waktu discount period, maka dana yang tertanam dalam piutang akan lebih cepat bebas atau kembali, ini berarti akan memperkecil investasi dalam piutang.

D. Pengawasan Piutang

Pengawasan adalah salah satu fungsi manajemen yang mengadakan penilaian sekaligus pengoreksian terhadap aktivitas yang sedang berlangsung untuk diarahkan pada pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Pengawasan piutang merupakan hal yang cukup penting, karena bila tidak dilakukan pengawasan maka dapat menimbulkan resiko yang tidak diharapkan. Guna menghindari atau memperkecil resiko yang mungkin timbul, maka diperlukan pengawasan terhadap piutang. Pengawasan piutang dapat dilakukan dengan beberapa cara :

1. Pengawasan Terhadap Pemberian Kredit

Muhammad Riski : Analisis Manajemen Piutang Pada CV. Asnas Jaya, 2008. USU Repository © 2009 Pengawasan terhadap pemberian kredit bertujuan supaya setiap yang mendapatkan kredit telah memenuhi syarat pemberian kredit yang telah ditetapkan. Syarat pemberian kredit yang dilakukan perusahaan pada umumnya menggunakan kriteria 5C. Dengan adanya pengawasan terhadap pemberian kredit, resiko yang timbul karena kesalahan pemberian piutang dapat dicegah. Pembeli yang datang ke CV. Asnas Jaya P. Susu yang ingin melakukan pembelian terutama secara kredit maka perusahaan akan melakukan pengawasan kredit dengan memperhatikan criteria 5C yaitu character, capacity, capital, collateral, condition. Namun perusahaan tidak terlalu memperhatikan pengawasn kredit apabila pembeli adalah orang yang telah dipercaya sebelumnya atau merupakan pelanggan tetap dari perusahaan.

2. Pengawasan Penagihan

Menurut Winarsi 2000:18 informasi yang perlu diperhatikan dalam manajemen piutang adalah buku piutang yang berisikan informasi mengenai nama pelanggan, tanggal penjualan, syarat pembayaran, tanggal dan jumlah pelunasan piutang. Berdasarkan informasi tersebut kita dapat melakukan pengawasan penagihan piutang . Kebijaksanaan pengawasan penagihan atau pengumpulan piutang merupakan usaha yang dilakukan oleh perusahaan dalam usaha mengumpulkan semua piutang atas penjualan yang telah terjadi. Muhammad Riski : Analisis Manajemen Piutang Pada CV. Asnas Jaya, 2008. USU Repository © 2009 Menurut Syahyunan 2004:66 sejumlah teknik penagihan piutang yang biasanya dilakukan oleh perusahaan bilamana waktu yang ditentukan telah jatuh tempo, diantaranya adalah : a Melalui Surat Bilamana waktu pembayaran hutang dari pelanggan sudah lewat dari beberapa hari tetapi belum juga dilakukan pembayaran, maka perusahaan dapat mengirimkan surat dengan nada “mengingatkan” atau menegur langganan yang belum membayar. Apabila hutang tersebut belum juga dibayar setelah surat peringatan dikirimkan, maka dapat dikirimkan surat peringatan kedua yang berisikan nada lebih tegas. b Melalui Telepon Apabila telah dikirimkan surat teguran ternyata hutang – hutang tersebut belum juga dibayar, maka bagian kredit dapat menelepon langganan dan secara pribadi dapat memintanya untuk melakukan pembayaran. Bila dari hasil pembicaraan tersebut ternyata langganan memiliki alasan yang dapat diterima, maka mungkin perusahaan dapat memberikan perpanjangan sampai jangka waktu tertentu. c Kunjungan Personal Muhammad Riski : Analisis Manajemen Piutang Pada CV. Asnas Jaya, 2008. USU Repository © 2009 Teknik penagihan piutang melalui kunjungan personal atau pribadi ketempat langganan sering kali dilakukan karena dirasakan lebih efektif dalam usaha penagihan piutang. d Tindakan Yuridis Bila mana langganan tidak mau membayar hutang-hutangnya maka perusahaan dapat menggunakan tindakan hukum dengan mengajukan gugatan perdata melalui pengadilan. Dari menggunakan beberapa cara penagihan piutang tersebut, perusahaan mengharapkan hasil pelunasan piutang oleh para pelanggan. Hasil dari penagihan ini akan menunjukkan berhasil atau tidaknya bagian penagihan dalam melaksanakan tugasnya. Teknik yang biasanya digunakan CV. Asnas Jaya P. Susu dalam mengumpulkan atau menagih piutang-piutangnya kepada pelanggan yang belum juga melunasi kewajibannya sampai pada batas waktu yang ditetapkan adalah dengan mengirimkan surat teguran dimana isinya sekedar mengingatkan pelanggan bahwa pembayaran piutang yang harus dilakukan telah sampai pada waktunya. Surat teguran tersebut akan dikirim seminggu sebelum batas waktu pembayaran tiap angsuran berakhir. Apabila surat teguran belum juga ditanggapi oleh pelanggan maka bagian pengumpulan piutang akan mencoba menghubung secara langsung pelanggan tersebut. Jika upaya penagihan dengan menghubungi langsung pelanggan melalui telepon belum juga berhasil dan pelanggan belum juga membayarkan utangnya maka bagian penagihan akan Muhammad Riski : Analisis Manajemen Piutang Pada CV. Asnas Jaya, 2008. USU Repository © 2009 mengadakan kunjungan pribadi kepada pelanggan. Dan apabila pelanggan tidak dapat memberikan alasan yang jelas dan tidak sanggup membayar angsuran atas utangnya, maka pihak perusahaan akan menyita dan menahan bukti kepemilikan atas bangunan tersebut. Perusahaan akan memberikan peringatan bahwa bukti kepemilikan tidak akan diserahkan sampai semua angsuran utang pelanggan dapat dipenuhi, dan perusahaan akan memberikan batas waktu tertentu kepada pelanggan untuk membayar angsuran yang telah jatuh tempo sebelum perusahaan benar-benar meminta kembali bangunan tersebut apabila pelanggan belum juga membayarkan angsurannya hingga waktu atau toleransi yang diberikan perusahaan berakhir. Apabila bangunan telah diminta kembali oleh perusahaaan maka angsuran yang sebelumnya telah dilunasi oleh pelanggan tidak akan dikembalikan oleh sepenuhnya.

3. Pengawasan Interen