12
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Minyak bumi terbentuk pada daerah sedimentasi atau cekungan dan tersimpan di alam dalam perangkap yang berupa batuan berpori yang disebut
batuan reservoir. Akibat pelipatan atau penurunan lapisan batuan karena adanya patahan naik atau turun, maka lapisan yang terlipat atau patah akan mengalami
penurunan permukaan tanah. Sehingga bagian yang terlipat atau turun akan terisi oleh batuan sedimen dan zat organik dari makhluk hidup yang merupakan bahan
dari terbentuknya gas dan minyak bumi. Patahan sebagai sistem pembentuk cekungan dan sedimen akan berasosiasi dengan minyak bumi, terutama patahan
naik atau turun. Daerah penelitian merupakan salah satu 3 cekungan besar yang ada di
pulau Sumatera, yaitu cekungan Sumatera tengah yang banyak mengandung minyak bumi. Untuk mengetahui daerah yang mengandung minyak bumi perlu
dilakukan penelitian. Menurut Munadi 2000 pada kegiatan eksplorasi hidrokarbon minyak dan gas bumi tahap pertama dalam pencarian cadangan
minyak bumi adalah penyelidikan geologi dari daerah-daerah potensial untuk memilih lokasi yang memiliki kemungkinan besar adanya endapan minyak bumi.
Tahap kedua adalah menyelidiki daerah terpilih tersebut dengan metode Geofisika, yaitu meliputi penelitian magnetik dan gravitasi. Kemudian dilanjutkan dengan
penelitian seismik yang bertujuan untuk mengetahui gambaran adanya cadangan
13 minyak bumi. Dan yang terakhir yaitu tahap pengukuran langsung kedaerah
sekitarnya dengan cara bor. Penelitian ini menggunakan metode gravitasi sebagai metode pendahuluan dalam eksplorasi minyak bumi. Dalam metode ini pencarian
daerah yang diperkirakan mengandung minyak bumi dilakukan dengan memanfaatkan sifat rapat masa densitas dari material yang terkubur dalam bumi.
Sesuai dengan hukum Newton bahwa setiap benda yang memiliki masa akan menimbulkan gaya tarik atau gaya gravitasi yang nilainya berbanding terbalik
dengan kuadrat jaraknya.
1.2 TUJUAN
Tujuan dari penulisan ini adalah mengolah dan menganalisa data percepatan gravitasi sehingga diperoleh:
1. Nilai rapat masa batuan rata-rata.
2. Interpretasi struktur bawah permukaan.
3. Interpretasi arah dan jenis patahan yang berada pada daerah eksplorasi
sebagai sistem pembentuk cekungan dan zona pembatas migrasi minyak bumi.
4. Kedalaman, jari-jari dan volume dari jebakan minyak bumi.
1.3 LINGKUP PEMBAHASAN