27 bisa  dikatakan  miskin  bukan  karna  ia  kurang  makan,  pakaian,  bahkan
mempunyai  rumah.  Akan  tetapi,  seseorang  dapat  diakatakan  miskin  karena pemilikan  hartanya  dianggap  tidak  cukup  untuk  memenuhi  kebutuhan
hidupnya.  Jakarta.  Seorang  dianggap  miskin  karena  tidak  memiliki  radio, kulkas,  televisi,  motor,  rumah,  komputer  dan  lain-lainya  sehingga  lama-
kelamaan benda-benda sekunder tersebut dijadikan tolak ukur  bagi keadaan sosial-ekonomi seseorang.
35
Pada penjelasan di atas dapat disimpulkan pada intinya kemiskinan sangat  berkaitan  langsung  dengan  struktur  ekonomi,  budaya,  sosial  dan
politik  sehingga  mereka  yang  miskin  harus  dapat  diberikan  pekerjaan  yang layak dan penghasilan yang cukup.
36
4. Faktor Lingkungan
Dalam  tinjauan  sosiologis  yang  lebih  memusatkan  perhatiannya pada  lingkungan  sekitar  dan  menyoroti  berbagai  peranan  penting
lingkungan  dalam  mempengaruhi  tumbuhnya  motivasi  serta  keberhasilan anak-anak  remaja.  Diantara  berbagai  faktor-faktor  yang  mempengaruhi
Lingkungan-lingkungan tersebut adalah sebagai berikut : i.  Orang tua, saudara-saudara, dan kerabat dekat
ii.  Kelompok sepermainan iii.  Kelompok pendidik sekolah
37
35
Soerjono Seoekamto, Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2007, h. 320.
36
Abu Ahmadi, Ilmu Sosial Dasar, Jakarta: PT Rineka Cipta, 1991.h. 329.
37
Soerjono Seoekamto, Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2007, h. 386.
28 Orang  tua,  saudara,  dan  kerabat  merupakan  salah  satu  lingkungan
paling  dekat  yang  sangat  berhubungan  dengan  anak,  dalam  lingkungan keluarga anak dapat mengenal lebih jauh lagi tentang pergaulan hidup dan
dunia  yang  ada  disekitarnya  serta  anak  dapat  bersosialisasi,  berinteraksi dengan lingkungan keluarga berdasarkan atas kasih sayang yang diberikan
keluarga  dan  anak  didik  oleh  lingkungan  keluarga  untuk  mengenal  nilai- nilai,  seperti,  nilai  ke  disiplinan,  nilai  ketertiban  dan  ketentraman,  nilai
keakhlakan  dan  nilai-nilai  lainnya.  Sebaliknya  jika  lingkungan  kelurga tidak mengajarkan apa-apa terhadap anak, maka akan berakibat buruk bagi
pengaruh  perkembangan  psikologis  anak,  sehingga  anak  dapat  berpaling dari lingkungan keluarga ke lingkungan yang lainnya.
38
Teman  seusia,  sebaya,  sepermainan  juga  sangat  mempengaruhi perilaku  kehidupan  remaja  saat  ini  dalam  lingkungan  sepermainan
walaupun  dalam  masa  itu  seorang  remaja  sudah  mempunyai  sahabat- sahabat, teman-teman dekat. Sahabat dekat itu adalah, anak tetangga, anak
kerabat  dan  seterusnya.  Biasanya  dalam  lingkungan  sepermainan  anak- anak  remaja  selalu  berkumpul  bersama-sama  membuat  sebuah  kelompok
pertemanan  berjumlah  3  sampai  dengan  5  orang,  serta  lingkungan sepermainan  dalam  kelompok  remaja  mempunyai  pengaruh  positif  dan
negatif  yang  sangat  besar dalam  menentukan pilihan  hidupnya,  sikap  dan tingkah  laku  bagi  remaja  itu  selalu  sendiri  datang  dari  teman  sebaya,
seusia  dan  teman  sepermainan.  Contoh  peranan  positif  lingkungan
38
Ibid., h. 386-387.
29 sepermainan  bagi  prilaku  remaja  seperti,  remaja  dapat  mengembangkan
potensi,  keahlian  dan  bakatnya  yang  dimiliki  untuk  dapat  menyesuaikan diri  dengan  lingkungan  teman  sepermaian  dan  lain-lainnya.  Sedangkan
peranan  negatif  bagi  perkembangan  remaja  dalam  lingkung  sepermainan sebagai  berikut,  adanya  pengaruh  dari  teman-teman  sepermainan  untuk
mencoba  dan  melakukan  hal-hal  negatif  cenderung  mengarah  kepada pergaulan bebas, minum-minuman keras, sex bebas dan lainnya.
39
Peranan  lingkungan  sekolah  atau  pendidik  sangatlah  mempunyai peran  yang  sangat  lebih  luas  di  dalam  membentuk  sebuah  karakter  anak
didik  seperti,  anak  didik  dapat  mengembangkan  potensi-potensi  yang  ada pada  dirinya,  anak  didik  dapat  membentuk  sikap-sikap  dan  kebiasaan-
kebiasaan  yang  dianggap  baik,  anak  didik  dapat  belajar  bekersama bersama-sama  teman-temannya  serta  kelompoknya,  anak  didik  dapat
memperoleh  pengajaran  yang  baik  dari  lingkungan  sekolah  dan  para gurunya  terhadap  segala  bentuk  pengajaran  yang  dilakukan  oleh  para
pendidik agar anak didik dapat berkembang dan berfikir maju.
40
Menurut  Jackson  guru  mempunyai  peranan  yang  sangat  penting dalam  mendidik  siswa-siswa  agar  dapat  memajukan  siswa-siswanya  di
dalam perkembangan anak didik dibandingkan organisasi sekolah  yang di mana  guru  selalu  bertemu  dengan  anak  didiknya  pada  waktu  guru
mengajar di kelasnya.
41
39
Ibid., h. 389-390.
40
W.A. Gerungan. Psikologi Sosial,Bandung: PT Refika Aditma, 2004. h. 205-207.
41
Ibid., 208.
30 Sedangkan  menurut  Hetzer  bahwa  peranan  seorang  guru
menggunakan  metode-metode  pengajarannya  terhadap  anak  didiknya,. dengan  mengajarkan  metode-metode  yang  digunakan  oleh  guru  untuk
mengajak anak-anak didiknya agar selalu bekerja, dan lain-lainnya. Dapat menjamin anak didiknya akan kemajuan dan perkembangan jiwa bagi anak
didik itu sendiri.
42
. Jika anak sudah memasuki masa sekolah SMP dan SMA peranan Guru  sebagai  pengajar  dan  pendidik  dibatasi  dengan  berbagai  peranan
anak  didik.  Akan  tetapi,  nasehat  serta  bimbingan  guru  masih  sangat berperan  terhadap  anak  didik,  agar  anak  didik  dapat  menyelesaikan
pendidikannya  dengan  sebaik-baik  mungkin.  Pada  tahapan  inilah  anak didik  mulai  menemukan  jati  dirinya  dimasa  remaja  dengan  membentuk
sifat,  karakter, perilaku dan tindakan  kepribadiannya menuju kearah  lebih mandiri.  Pada  tahapan  ini  juga  anak  didik  mulai  mencoba  sesuatu  hal-hal
baru dalam dunia kehidupannya dengan apa  yang diinginkan  oleh remaja. Bahkan,  jika  menurut  pemahaman  guru  yang  tidak  sepaham  dengan
dirinya  anak  didik  mencoba  untuk  memberanikan  diri  dengan  mengkritik guru tersebut.
43
42
Ibid., h. 208.
43
Soerjono Seoekamto, Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2007, h. 391.
31
BAB III PROFIL KOMUNITAS PUNK  LENTENG AGUNG