6 dalam komunitas Punk dan untuk melihat dinamika kelompok ini dengan
mengamati kegiatan aktivitas yang mereka lakukan.
B. Perumusan Masalah
Dari permasalahan latar belakang yang muncul di atas, maka masalah
dalam penelitian ini adalah PROFIL KOMUNITAS PUNK DAN FAKTOR PENDORONG MENJADI PUNK.
Dengan pertanyaan penelitian yang akan dibahas antara lain :
1. Bagaimana Profil komunitas Punk dilokasi penelitian? 2. Kegiatan-kegiatan apa yang dilakukan oleh komunitas Punk di lokasi
Penelitian? 3. Faktor apa yang mendorong seorang menjadi bagian komunitas Punk?
C. Tujuan Penelitian
Dari perumusan masalah tersebut di atas, penulis mengadakan penelitian ini bertujuan :
1. Untuk mendeskripsikan profil komunitas Punk dilokasi penelitian. 2. Untuk mengemukakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh komunitas
Punk dilokasi penelitian. 3. Untuk menjelaskan faktor yang mendorong seorang menjadi bagian dari
komunitas Punk.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan akan dapat memberikan manfaat, sumbangan informasi dan menambah khazanah pustaka. Secara teoretis, penulis
mengharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi bahan masukkan dalam
7 pengembangan “Profil Komunitas Punk Dan Faktor Pendorong Menjadi Punk”
serta pengembangan ilmu dalam bidang sosiologi.
Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat mengubah citra terhadap masyarakat yang menilai bahwa anak Punk merupakan anak jalanan, anak urakan,
anak pergaulan bebas, anak berpakaian tidak sopan, anak dengan tidak mempunyai cara tatakrama, semaunya sendiri tanpa menghiraukan batasan-
batasan, dan norma-norma terhadap aturan yang seharusnya dipatuhi oleh komunitas Punk.
E. Tinjauan Pustaka
Berdasaarkan dengan kajian tentang komunitas Punk, penulis menemukan beberapa penelitian sejenis yang berupa hasil dari skripsi, tesis dan disertasi,
antara lain : Skripsi ini ditulis oleh Murti, dengan judul “Keberagamaan Komunitas
Punk” dengan Mengkaji tentang realitas dan fakta sosial dalam keberagamaan komunitas Punk dilihat dari lebel negatifnya seperti Punk diidentikkan dengan
anak jalanan, urakan mengkonsumsi seks bebas, minum-minuman keras, narkoba kerusuhan, dan prilaku menyimpang lainnya.
13
Isi dari penelitian ini adalah aspek agama yang tercermin terhadap prilaku kehidupan komunitas Punk yang menganut sistem anti kemapanan, dipersepsikan
oleh masyarakat dari sisi negatif. Biasanya apa yang mereka peroleh dari agama tidak memuaskan keingintahuan, jawaban-jawaban atas segala persolan hidup
yang mereka hadapi atau sebaliknya. Akan tetapi, pada implementasinya agama
13
Murti, Keberagamaan Komunitas Punk, Skripsi S1 Fakultas Ushuludin dan Filsafat Universitas Islam Negri Jakarta, 2007.
8 tidak menjadi pedoman dasar yang kuat bagi sebagian komunitas Punk ini dan
juga sebagian anak Punk menganggap agama sebagai dasar untuk memotivasi dirinya agar tetap berusaha berprilaku baik, mencegah perbuatan yang buruk serta
menjauhi segala larangannya dan menjalankan apa yang telah diperintahkan agama kepada pemeluknya.
14
Kesimpulan dari penelitian ini adalah pengaruh agama sangat besar dalam proses seorang menjadi komunitas Punk dan agama sangat berperan penting untuk
mencegah dari perbuatan anak Punk dari dosa. Tetapi bagi sebagian anak lain mengatakan bahwa agama tidak mempunyai pengaruh “apa-apa” di dalam
kehidupan, yang ada hanyalah kebebasan tanpa adanya aturan. Kemudian, tesis yang ditulis oleh Bambang Hernawan dengan judul
“Wacana Kritik Lirik Musik Rock”. Mengkaji tentang dibalik sebuah realitas kepentingan ekonomi sebagai alat kapitalisme, dalam sebuah teks musik dan lirik
lagu musik rock itu diproduksikan untuk dapat mendistribusikan hasil dari lirik lagu kepada para penjual. Kemudian lirik lagu musik rock sangat diidentikan
dengan nada dan kritik sebagai counter hegemoni yang menyuarakan kebebasan. Padahal di dalam lirik tersebut sangat memboyong suatu kepentingan kapitalisme
yang di dalam musik rock selalu terjadi ketimpangan yang artinya, bahwa pada dasarnya musik rock dan lirik lagunya tidak bisa dikatakan sebagai bentuk suatu
realitas sosial, melainkan lebih kepada harga atau nilai yang terakum dalam selara pasar dan bisa disebut sebagai market.
15
14
Ibid., h. 8.
15
Bambang Hernawan, Wacana kritik Lirik Musik Rock Studi Analisis Wacana kritikal Musik Undergraound, Tesis S2 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia Jakarta,
2003. h. 10-15.
9 Isi dari penelitian adalah pemahaman musik rock di balik kata perlawanan
merupakan bahasa dalam musik rock, yang diidentikan dengan menyuarakan kebebasan melalui kritikan berupa lirik lagu bercerita kondisi sosial masyarakat
yang ada dan menggambarkan lirik lagu Kesimpulannya dari penelitian ini adalah musik sangat berkembang pesat
pada tahun 1950 sebagai sebuah musik populer yang disebut aliran musik rock musik yang dimainkan dengan nada dan irama keras, yang merupakan sebuah
industri sangat kecil di dalam ruang lingkupnya. Namun, pada perkembangannya musik ini beralih fungsi dahulunya anti kemapanan, merubah bentuk menjadi
sebuah aliran musik dengan gaya hidup anak muda cenderung hedonisme. Aliran musik rock juga bukanlah dianggap sebagai aliran musik yang benar, dan juga
bukanlah aliran musik yang menunjukan kritik yang sesungguhnya. Di balik itu semua musik memang mempunyai suatu kepentingan pemilik modal bahwa musik
adalah suatu industri yang masuk di dalamnya tertanam nilai-nilai pasar.
16
Selanjutnya, penelitian yang ditulis oleh Fransiska Titiwening berjudul Punk: Masalah Identitas Dalam Metode Antropologi, yang mengkaji tentang
komunitas punk juga merupakan hasil dari pembentukan media yang selalu berubah-ubah dalam waktu singkat, sehingga media juga menjadi permasalahan
identitas paling penting dengan membawa pengaruh besar bagi kehidupan komunitas Punk dimasyarakat. Media juga dapat menyediakan banyak pilihan
sekaligus dapat merubah identitas hasil bentukan media itu sendiri. Dalam hal ini
16
Ibid., h. 164-172.
10 bahwa media juga mempunyai “batas” yang selalu berubah ubah, dimana
komunitas punk juga merupakan hasil dari bentukan media.
17
Isi dari penelitian tersebut adalah identitas menjadi permasalahan penting di dalam pembentukan karakter setiap individu komunitas Punk sehingga konflik
antar komunitas Punk yang kerap terjadi saat ini dapat membentuk batasan identitas bagi komunitas Punk.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa media selalu menawarkan pandangan yang membentuk berbagai macam gaya hidup yang punya ruang sosial
tersendiri didalam membentuk identitas dan media sangat berperan penting menentukan karakter anak Punk.
Skripsi yang berjudul “Perkembangan Musik Punk di Amerika” yang di tulis oleh Ahmad Fikri Hadi Mengkaji tentang masalah perkembangan musik
Punk di Amerika pada periode 1974-1980. Pada tahun tersebut merupakan awal dari perkembangan musik Punk di Amerika yang ditandai munculnya grup band
The Ramones sebagai grup band pertama beraliran musik Punk di Amerika.
18
Isi dari penelitian ini adalah perkembangan musik Punk tidak lahir sebagai sebuah aliran musik baru, melainkan sebuah gaya hidup anak Punk di Amerika
dan sangat berkembang dalam bentuk perlawanan dinilai dari sikap anti kemapanan dalam lirik-lirik lagu yang mengkritik keadaan sosial, politik,
ekonomi, dan budaya pada saat itu. Musik punk juga dikenal sebagai musik yang sangat agresif dikarenakan musik punk identik dengan perlawanan anak muda
17
Fransiska Titiwening,: “Punk Masalah Identitas Dalam Metode Penelitian Antropologi,” Tesis S2 Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia Jakarta, 2001.
18
Ahmad Fikri Hadi, Perkembangan Musik Punk di Amerika. Skripsi S1 Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia Depok, 2008.
11 terhadap sebuah aturan dan norma-norma yang ada. Hal itu dapat terlihat dari
gaya anak punk seperti orang kriminal, dan mencerminkan anak-anak muda yang pemberontak.
Kesimpulan dari skripsi tersebut adalah Amerika sebagai kiblat perkembangan musik populer. Di antara beberapa perkembangan aliran-aliran
musik yang populer pada saat itu adalah blue jazz, pop, rock, dan masih banyak aliran-aliran musik yang berkembang pada saat itu. Selanjutnya, perkembangan
aliran musik tersebut terjadi kerena revolusi dalam dunia musik, revolusi tersebut diawali dengan dalam bentuk teknis seperti permainan, sound, dan media yang
mendukung pada saat itu televisi, radio dan majalah, mulai berkembang setelah perang dunia II. Kemudian muncullah perkembangan musik khususnya Rock and
Roll sekitar tahun 1960 ditandai dengan berbagai pergaulan bebas kaum remaja pada saat itu seperti, sex bebas, minum-minuman alkohol, penggunaan obat-obat
terlarang.
19
Dari hasil beberapa penelitiaan di atas, maka ada pembedaan dengan hasil penelitian yang penulis lakukan, penulis menemukan kajian keberagamaan
komunitas punk, studi kasus komunitas Punk di Bintaro dengan hasil studi yaitu pada penelitiaan pertama di atas. Akan tetapi, penelitian tersebut melihat
sejauhmana komunitas Punk dan anak-anak Punk memahami agama itu sendiri yang tercermin dari pola perilaku kehidupan anak-anak punk yang dianggap dan
dipersepsikan oleh sebagian masyarakat mempunyai lebel negatif bahkan anti agama. Sedangkan penelitiaan yang dilakukan penulis adalah menggambarkan
19
Ahmad Fikri Hadi, Perkembangan Musik di Amerika. Skripsi S1 Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia Depok, 2008.h. 6.
12 profil komunitas Punk dan faktor pendorong menjadi Punk studi kasusnya
komunitas Punk yang berada di Lenteng Agung melalui berbagai kegiatan- kegiatan positif yang dilakukan oleh komunitas Punk seperti, kegiatan komunitas
Punk di dalam bermain musik, kegiatan komunitas Punk dalam membuat lirik lagu, kegiatan komunitas Punk dalam berkumpul, kegiatan komunitas Punk dalam
berwirausaha, dan kegiatan komunitas punk dalam membuat tatto serta masih banyak lagi kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh komunitas Punk Lenteng
Agung. Dan Penulis juga menggambarkan adanya identitas diri komunitas punk melalui cara berpakaian anak-anak punk dalam berbagai atribut-atribut, aksesoris
yang digunakan dan dipakai sebagai simbol-simbol yang ada pada komunitas Punk.
F. Metode Penelitian