14 b. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari kajian pustaka dan
sebagai pendukung dari data primer seperti, artikel, koran, majalah, sebagai sumber tertulis lainnya yang dibahas dalam penelitian.
3. Teknik Pengumpulan Data
Data-data yang diambil dari penelitian ini dikumpulkan dengan teknik sebagai berikut: pengamatan Observation, wawancara dan
dokumentasi. a. Pengamatan observation yaitu pencatatan secara sistematis
terhadap suatu fenomena-fenomena yang diselidiki dan dengan melakukan pengamatan langsung ke lapangan dengan mendatangi
narasumber. b. Wawancara adalah percakapan berupa tanya jawab berhadapan
langsung dengan responden untuk mendapatkan keterangan atau pendirian secara lisan dari responden. Wawancara ini dilakukan
secara mendalam artinya suatu wawancara dan fokus permasalahan dalam penelitian ini.
4. Analisis dan Interpretasi Data
Dalam penelitian fenomenologi analisis data merupakan salah satu langkah paling penting untuk memperoleh temuan-temuan hasil penelitian
dengan mendeskripsikan peristiwa atau fenomena yang dialami langsung oleh informan secara menyeluruh melalui wawancara dan pengalaman
agar orang-orang dapat memahami topik dari setiap pernyataan-pernyataan yang memiliki nilai setara, sehingga pernyataan-pernyataan tersebut akan
15 menjadi unit-unit bermakna yang kemudian mengelompokan setiap unit
makna ke dalam tema-tema tertentu.
G. Sistematika Penulisan Supaya penulisan mendapat hasil penelitian secara objektif dan mudah
untuk dipahami, serta memberikan gambaran yang lebih jelas tentang materi yang terkandung di dalam skripsi ini. Penulis menyusun sistematika sebagai berikut :
Pada Kesatu, ini membahas pendahuluan yang mencakup tentang latar belakang masalah. Pembatasan masalah dan perumusan masalah. Tujuan
penelitian. Tinjauan Pustaka, kegunaan penelitian, secara teoritis dan praktis, serta Sistematika penelitian.
Bab kedua, ini membahas tentang landasan teori definisi fenomenologi. Sejarah fenomenologi, tinjauan sosiologi tentang beberapa faktor masalah sosial
seperti, faktor keluarga, faktor pertemanan, faktor kemiskinan dan faktor lingkungan.
Bab ketiga, ini membahas profil komunitas Punk Lenteng Agung, Sejarah
terbentuknya komunitas Punk, keanggotaan komunitas Punk, Identitas diri anak Punk dengan simbol-simbolnya, Tingkat sosial dan ekonomi, komunitas Punk
dalam aksi panggung, penilaian masyarakat terhadap komunitas Punk. Bab keempat, ini membahas hasil penelitian komunitas Punk, kegiatan-
kegiatan positif komunitas Punk, berupa kegiatan-kegiatan Punk dalam bermusik, kegiatan Punk dalam membuat lirik lagu, kegiatan Punk dalam berwirausaha, dan
kegiatan Punk dalam berkumpul dan kegiatan punk membuat tatto dan faktor yang
16 mendorong seseorang menjadi komunitas Punk seperti, faktor keluarga, faktor
lingkungan, faktor kemiskinan dan faktor pertemanan. Bab kelima, ini membahas penutup yang berisikan kesimpulan dan saran
untuk pengembangan lebih lanjut.
17
BAB II LANDASAN TEORI