Bagi Peneliti Bagi Masyarakat Instansi Pendidikan

1.4.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui adakah pengaruh ekstrak madu karet dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. 2. Mengetahui kadar ekstrak madu yang efektif menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococus aureus.

1.5 Manfaat Peneliti

1.5.1 Bagi Peneliti

Untuk memperoleh informasi yang jelas mengenai manfaat madu dalam menghambat pertumbuhan Stahpylococus aureus.

1.5.2 Bagi Masyarakat

Untuk menambah pengetahuan khususnya bagi masyarakat yang ingin mengetahui manfaat dari madu sebagi alternatif pengobatan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus.

1.5.3 Instansi Pendidikan

Sebagai bahan masukan dan bahan bacaan bagi mahasiswai fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan Uin Syarif Hidayatullah Jakarta dan sebagai referensi Pembanding untuk peneliti selanjutnya. 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Definisi Dan Kandungan madu

Madu adalah cairan alami yang mempunyai rasa manis dan dihasilkan oleh lebah madu dari sari bunga tanaman floral nektar atau bagian lain dari tanaman ekstra floral nektar atau ekskresi serangga 5 . pada jaman dahulu madu dipakai untuk mengawetkan daging dan kulit. Orang mesir pada waktu itu mempergunakan madu sebagai bagian dari ramuan rahasianya untuk mengawetkan jenazah raja-raja. Madu juga digunakan untuk makanan kesehatan, obat-obatan serta kosmetik. Banyak bukti yang mendukung madu dapat digunakan untuk luka yakni sebagai antibakteri dan dapat mempercepat pertumbuhan jaringan pada luka 6 . Gambar 2.1: Lebah Dan Sarang Madu http:yoshsolo.com Madu tidak mudah larut dalam air. Berdasarkan rendahnya kelarutan madu asli disebabkan rheologi asli madu yang berbentuk kental dengan viskositas tinggi serta adanya komponen-komponen lain dalam madu meski dalam jumlah yang sangat sedikit seperti protein,vitamin dan mineral yang tidak dimiliki oleh madu buatan atau madu palsu 7 . Madu memiliki beberapa komposisi yaitu air 17,2, zat gula 81,3, dan sisanya merupakan asam-asam amino, vitamin, mineral besi, fosfor, magnesium, alumunium, natrium, kalsium, dan kalium, enzim, hormon, zat bakterisida, dan zat aromatik. Zat gula dalam madu memiliki komposisi yaitu fruktosa 38,19, glukosa 31,28, sukrosa 5, maltosa dan disakarida lain 6,83. Madu memiliki kandungan vitamin C asam askorbat, vitamin B6 piridoksin, thiamin B1, riboflavin B2, niasin, asam pantotenat, biotin,