4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Definisi Dan Kandungan madu
Madu adalah cairan alami yang mempunyai rasa manis dan dihasilkan oleh lebah madu dari sari bunga tanaman floral nektar atau bagian lain dari tanaman
ekstra floral nektar atau ekskresi serangga
5
. pada jaman dahulu madu dipakai untuk mengawetkan daging dan kulit. Orang mesir pada waktu itu
mempergunakan madu sebagai bagian dari ramuan rahasianya untuk mengawetkan jenazah raja-raja. Madu juga digunakan untuk makanan kesehatan,
obat-obatan serta kosmetik. Banyak bukti yang mendukung madu dapat digunakan untuk luka yakni sebagai antibakteri dan dapat mempercepat
pertumbuhan jaringan pada luka
6
.
Gambar 2.1: Lebah Dan Sarang Madu http:yoshsolo.com
Madu tidak mudah larut dalam air. Berdasarkan rendahnya kelarutan madu asli disebabkan rheologi asli madu yang berbentuk kental dengan viskositas tinggi
serta adanya komponen-komponen lain dalam madu meski dalam jumlah yang sangat sedikit seperti protein,vitamin dan mineral yang tidak dimiliki oleh madu
buatan atau madu palsu
7
. Madu memiliki beberapa komposisi yaitu air 17,2, zat gula 81,3,
dan sisanya merupakan asam-asam amino, vitamin, mineral besi, fosfor, magnesium, alumunium, natrium, kalsium, dan kalium, enzim, hormon, zat
bakterisida, dan zat aromatik. Zat gula dalam madu memiliki komposisi yaitu fruktosa 38,19, glukosa 31,28, sukrosa 5, maltosa dan disakarida lain
6,83. Madu memiliki kandungan vitamin C asam askorbat, vitamin B6 piridoksin, thiamin B1, riboflavin B2, niasin, asam pantotenat, biotin,
asam folat, dan vitamin K. Selain itu madu memiliki kandungan asam organik yaitu asam asetat, asam butirat, format, suksinat, glikolat, malat,
proglutamat, sitrat, dan piruvat
8
. Madu juga memiliki beberapa jenis enzim yang terdapat didalamnya
seperti enzim peroksidase, lipase, diastase, invertase, dan glukosa oksidase. Enzim yang terdapat pada madu murni memiliki keuntungan untuk kesehatan manusia,
tetapi dalam proses pemanasan dan penyimpanan yang terlalu lama dapat mengurangi aktivitas enzim
8
. Madu dapat menjadi agen antibakteri. Hal tersebut disebabkan kandungan
gula yang tinggi, pH madu yang relatif asam, dan kandungan protein yang rendah. Dengan demikian madu dapat membatasi jumlah air yang tersedia untuk
menghalangi pertumbuhan bakteri
9
. Banyak juga penelitian bahwa madu memiliki efek antibakteri terhadap
bakteri yang sudah resisten terhadap beberapa jenis antibiotik
10
. Madu gunung memiliki aktifitas antibakteri yang tinggi terhadap bakteri Gram negatif maupun
positif
11
. Banyak penelitian yang sudah meneliti khasiat madu seperti pengaruhnya sebagai agen antibakteri. Tingkat keasaman madu yang tinggi akan
mengurangi pertumbuhan, kehidupan bakteri dan terdapat senyawa hidrogen peroksida H
2
O
2
yang membunuh mikroorganisme patogen
10
. senyawa organik dalam madu polifenol, flavonoid, inhibin, alkaloid, dan glikosida yang bersifat
antibakteri dapat merusak integritas dinding sel sehingga dapat menghambat atau membunuh bakteri. Inhibinsi lebih sensitif terhadap bakteri Gram negatif daripada
Gram positif
12
. 2.1.2
Klasifikasi lebah penghasil madu
Kingdom : Animalia
Filum
: Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo
: Hymenoptera
Famili : Apidae
Genus
: Apis
Spesies : Apis dorsata, Apis laboriosa, Apis mellifera, Apis
Cerana.
Sumber: Patra Ketut. Lebah untuk kesejahteraan masyarakat bekasi 2011
7
.
Madu dihasilkan oleh lebah penghasil madu. Lebah madu adalah jenis serangga yang berperan dalam menghasilkan madu. Lebah ini
tergolongkan menjadi 3 jenis yaitu lebah ratu, lebah pejantan, dan lebah pekerja. Serangga ini mengubah nektar yang dihasilkan tanaman menjadi
madu selanjutnya madu akan disimpan dalam sarang lebah. hanya 6 jenis yang tergolong lebah penghasil madu. 2 jenis lebah yang dapat diternakan yaitu Apis
mellifera dan Apis cerana. Jenis yang hidup di Asia, termasuk di Indonesia yaitu Apis mellifera indica
8
.
Gambar 2.1.2: Apis melifera David Cappaert Photograph courtesy InsectImages.org
2.2 Staphylococcus aureus