dianggap sudah mewakili karena sampel antara 10 – 25 atau lebih dari 30 dan
kurang dari 300 orang dalam penelitian sudah dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah Arikunto,2003:112 dalam Kurniawan 2010. Pembagian sampel
menurut jumlah populasi tiap desa yaitu :
�
=
� �ℎ �
� � �ℎ
� �
x n
Tabel 3.1 Jumlah Pembagian Sampel Per Desa di kecamatan Genteng Kabupaten Banyuwangi
No Desa
Jumlah Penerima SampelDesa Jiwa
1 Kembiritan
1.638 15
2 Genteng Wetan
1.609 22
3 Genteng Kulon
1.153 16
4 Setail
1.573 23
5 Kaligondo
1.082 23
Jumlah 7.055
99 Sumber : Data primer Diolah,2016
3.2 Jenis Data
Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang langsung memberikan
data kepada peneliti. Data primer dalam penelitian ini dioperoleh dari responden dengan menggunakan metode wawancara langsung yang dilakukan dengan
memberikan daftar pertanyaan atau kuesioner yang telah dipersiapkan. Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dengan cara menyalin data yang telah
ada dan berkaitan dengan penelitian ini diperoleh dari instansi terkait. Data sekunder diperlukan untuk mendukung data primer.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Wawancara
Wawancara adalah tanya jawab atau pertemuan dengan seseorang untuk suatu pembicaraan. Pada metode wawancara ini peneliti menggali dan
mengumpulkan data penelitian dengan memberikan pertanyaan secara lisan, baik
secara langsung ataupun menggunakan metode komunikasi. Dalam hal ini peneliti akan melakukan wawancara dengan para Rumah Tangga Miskin Di Kecamatan
Genteng Kabupaten Banyuwangi. b. Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk
dijawab. c. Dokumentasi
Mempelajari atau menelaah dokumen atau data – data yang ada dalam
instansi yang berhubungan dengan judul penelitian.
3.4 Metode Analisa Data 3.4.1 Analisis regresi Berganda
Untuk mengetahui pengaruh pendapatan keluarga, jumlah tanggungan keluarga dan pendidikan terhadap konsumsi rumah Miskin di Kecamatan Genteng
Kabupaten Banyuwangi dengan menggunakan analisis regresi berganda Supranto,1995:194. Dengan model sebagai berikut :
Y = bo + b1X1+ b2X2+ b3X3+ e
Keterangan : Y = Konsumsi Rumah tangga miskin
bo =Besarnya pengaruh pendapatan,jumlah tanggungan ,dan pendidikan yang digunakan pada saat nol
b1= Koefisien pengaruh pendapatan keluarga terhadap konsumsi b2= Koefisien pengaruh jumlah tanggungan keluarga terhadap konsumsi
b3= koefisien pengaruh pendidikan terhadap konsumsi X1= Pendapatan Keluarga RpBulan
X2= Jumlah tanggungan keluarga jiwa X3 = pendidikan yang ditempuh tahun
e = Variabel penganggu
3.4.2 Uji Ekonometrika Uji Asumsi Klasik a.
Uji Multikolonearitas
Uji ini digunakan untuk menguji model regresi apabila terjadi hubungan yang sempurna antara variabel
– variabel bebas yang menjelaskan delam semua model regresi. Adanya kemungkinan terdapat multikolinearitas apabila F hitung dan R2
signifikan, sedangkan secara parsial atau seluruh koefisien regresi tidak signifikan apabila digunaka uji t t-test criteria. Pengujian dilakukan dengan menggunakan
VIF Variance Inflation Factor . VIF mencoba untuk melihat bagaimana varian dari suatu penaksir estimator meningkat seandainya ada multikolinearitas dalam
suatu model empiris. VIF dirumuskan sebagai berikut Gujarati,1995:328 :
1 VIF =
1 – R2
Jika VIF dari suatu variabel melebihi 10, dimana hal ini terjadi ketika nilai R2 melebihi 0,09 maka suatu variabel dikatakan berkolerasi sangat tinggi. Selain
dengan model ini untuk melihat tinggi rendahnya kolinearitas antar variabel penjelas, yaitu dengan menggunakan toleransi Toleransi = TOL . Rumus dari
TOL adalah sebagai berikut Gujarati,1995:339 : TOL = 1
– R2 Jika: TOL = 1, maka tidak ada kolonieritas antar variabel
TOL = 0, maka ada kolonieritas anatar variabel
b. Uji Heteroskedastisitas
Menurut Supranto 2004:46 bahwa apabila semua asumsi klasik berlaku kecuali satu yaitu tidak terjadi heteroskedastisas, maka pemerkiraan OLS masih
tetap tidak bias dan konsisten tetapi tidak lagi efisien baik untuk sampel kecil maupun sampel besar. Pengujian bebas atau tidaknya dari heteroskedastisitas
dapat dilakukan denganmenggunakan Uji Glejser. Dimana Uji Glejser memiliki semangat serupa dengan Uji Park. Setelah memperoleh residual µidari regresi
OLS, Glejser menyarankan untuk meregresi nilai absolut µiterhadap variabel X yang diperkirakan berasosiasi dekat dengan σi2. Dalam ruang lingkup empiris
atau praktis kita dapat menggunakan pendekatan Glejser. Akan tetapi Goldfeld dan Quandt menekankan bahwa faktor kesalahan vi memiliki beberapa problem
yaitu nilai ekspektasinya tidak nol.Glejser telah menemukan bahwa untuk sampel yang besar empat model pertamnya memberikan hasil secara umum memuaskan
dalam mendeteksi heteroskedastisitas. Sebagai masalah praktis oleh karenanya, Teknik Glejser dapat digunakan untuk sampel besar dan mungkin dapat
digunakan pada sampel kecil hanya sebagai alat kualitatif untuk mempelajari sesuatu mengenai heteroskedastisitas Gujarati, 2013:482. Dalam ekperimennya
Glejser menggunakan bentuk fungsional berikut ini : |µ�| = � + � �� + ��
Dimana �� adalah faktor kesalahan.
c. Uji Autokorelasi