Pengaruh Jumlah Tanggungan Keluarga Terhadap Konsumsi Pengaruh Tingkat PendidikanTerhadap Konsumsi

2.1.6 Pengaruh Jumlah Tanggungan Keluarga Terhadap Konsumsi

Ahli – ahli ekonomi pada umumnya berpendapat bahwa perkembangan jumlah penduduk dapat menjadi suatu faktor pendorong maupun penghambat dalam pembangunan ekonomi. Sebagai faktor pendorong karena perkembangan itu memungkinkan pertumbuhan jumlah tenaga kerja yang pada akhirnya dapat menyebabkan perluasan pasar. Sedangkan sebagai faktor penghambat dalam pembangunan ekonomi yang mungkin timbul akibat perkembangan jumlah penduduk tersebut tanpa disertai dengan tingkat produktifitas yang tinggi maka akan terjadi banyak pengangguran di masyarakat. Besar kecilnya jumlah tanggungan keluarga akan sangat berpengaruh terhadap konsumsi yang dikeluarkan oleh keluarga. Bila jumlah tanggungan keluarga semakin banyak maka alokasi konsumsi juga akan semakin besar. Suatu rumah tangga yang mempunyai jumlah tanggungan keluarga yang relatif banyak tentu akan melakukan konsumsi yang lebih besar pula daripada rumah tangga yang memiliki jumlah tanggungan keluarga yang lebih sedikit meskipun pendapatan yang diterima oleh keduanya sama besar. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah tanggungan keluarga akan mempengaruhi konsumsinya dan ada korelasi positif terhadap konsumsi. Artinya semakin banyak jumlah anggota keluarga maka akan semakin besar juga konsumsi yang akan dilakukan keluarga Tjiptoherijanto,1992:65.

2.1.7 Pengaruh Tingkat PendidikanTerhadap Konsumsi

Menurut Rahardja dalam Adiana dan Karmini,2005 : 41 semkain tinggi pendidikan seseorang pengeluaran konsumsinya juga akan semakin tinggi,sehingga mempengaruhi pola konsumsi dan hubungannya positif. Pada saat seseorang atau keluarga memiliki pendidikan yang tinggi,kebutuhan hidupnya akan semakin banyak. Kondisi ini disebabkan karena yang harus mereka penuhi bukan hanya kebutuhan untuk makan dan minum tetapi juga kebutuhan informasi,pergaulan dimasyarakat dan kebutuhan akan pengakuan orang lain terhadap keberadaannya. Pendidikan juga merukan salah satu bentuk investasi dalam sumber daya manusia, selain kesehatan dan migrasi Schultz,1961:86. Pendidikan memberikan sumbangan secara langsung terhadap pertumbuhan pendapatan nasional melalui peningkatan keterampilan dan produktivitas kerja. Dewasa ini investasi dalam bidang pendidikan mendapatkan prioritas tinggi. Banyak hasil studi tentang pertumbuhan ekonomi menyimpulkan investasi non material sangat dibutuhkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Meier, 1998 : 113. Disamping dapat berperan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, pendidikan diharapakan pula menjadi sarana tingkat pendidikan di setiap daerah dan strata sosial,semakin memungkinkan masalah kesenjangan sosial yang ada untuk diatasi. Masyarakat miskin yang menjadi cerdas akan dapat maju berkembang jika mereka memiliki akses yang baik terhadap pendidikan, sama dengan masyarakat yang dimiliki oleh masyarakat yang kaya dan cerdas pula yang pada gilirannya akan memperbaikii tingkat kesejahteraannya. Dengan demikian pertumbuhan ekonomi yang dicapai diimbangi dengan terjadinya perubahan struktur masyarakat ke arah yang lebih baik dan lebih sejahtera Ananta, 1993:70. Menurut Djoyohadikusumo 1994:214 pendidikan merupakan prasyarat untuk meningkatkan martabat manusia. Melalui pendidikan warga masyarakat mendapatkan kesempatan untuk membina rumah tangga dan mengatur kehidupan sewajarnya. Perlusan kesempatan untuk memperoleh pendidikan yang lebih tinggi berarti membuka kesempatan ekonomis untuk mengupayakan perbaikan dan kemajuan dalam kehidupan bermasyarakat. Karena seseorang yang berpendidikan tinggi akan memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas sehingga dapat membantu dalam mengatasi masalah yang muncul kehidupannya serta diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Pembangunan ekonomi di Indonesia saat ini sedang pada kenyataan bahwa banyak terjadi kemiskinan sehingga ridak dapat memenuhi kebutuhan pokok hidupnya Akbar,2014 : 2 .

2.2 Hasil Penelitian Sebelumnya

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pengeluaran Untuk Konsumsi Pangan Rumah Tangga Miskin Di Kecamatan Medan Belawan

18 139 93

Analisis Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Pengeluaran Pangan Rumah Tangga Miskin di Kecamatan Medan Tuntungan

9 52 113

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGELUARAN KONSUMSI KELUARGA MISKIN DI KECAMATAN KALIPURO KABUPATEN BANYUWANGI

0 5 88

Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Pengeluaran Konsumsi Keluarga Miskin Di Kecamatan Kalipuro Kabupaten Banyuwangi (Factors influencing consumption expenditure of poor families in Kalipuro Kabupaten Banyuwangi)

0 10 3

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHA PEMBENIHAN IKAN NILA DI KECAMATAN GENTENG KABUPATEN BANYUWANGI

2 9 96

Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Rumah Tangga Miskin Di Kecamatan Genteng Kabupaten Banyuwangi The factors that influence the consumtion of poor houshold in Genteng Banyuwangi

0 4 4

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMSI RUMAH TANGGA POLISI DI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMSI RUMAH TANGGA POLISI DI KEPOLISIAN RESORT KABUPATEN PATI TAHUN 2005.

0 1 16

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KERAWANAN PANGAN RUMAH TANGGA MISKIN DI DESA WIRU KECAMATAN BRINGIN KABUPATEN SEMARANG.

0 1 102

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGELUARAN KONSUMSI PANGAN RUMAH TANGGA MISKIN DI KECAMATAN BELINYU KABUPATEN BANGKA SKRIPSI

0 0 15

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengeluaran Konsumsi pangan rumah tangga miskin di Kecamatan Belinyu Kabupaten Bangka - Repository Universitas Bangka Belitung

0 0 7