Populasi dan Sampel Alat dan Bahan Penelitian .1 Alat

c. Ekstraksi merupakan proses pengambilan senyawa isoflavon dalam tempe kedelai menggunakan pelarut etanol 70, menggunakan metode ekstraksi maserasi. d. Penetapan kadar isoflavon dalam ekstrak etanol tempe kedelai menggunakan metode KLT Densitometri dengan genistein sebagai standar. e. Pengukuran aktivitas hambatan tirosinase ekstrak etanol tempe kedelai secara in- vitro menggunakan microplate reader. f. Formulasi sediaan krim ekstrak etanol tempe kedelai tipe AM dan MA. g. Penetapan kadar isoflavon dalam krim ekstrak etanol tempe kedelai menggunakan metode KLT Densitometri dengan genistein sebagai standar. h. Pengamatan sifat fisika kimia sediaan krim AM dan MA meliputi organoleptis, pH, viskositas, tipe krim, daya sebar. i. Pengujian tingkat kesukaan responden terhadap tipe krim AM dan MA menggunakan metode kuisioner. j. Analisis data menggunakan SPSS versi 18. Adapun skema langkah kerja penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.1.

3.5 Populasi dan Sampel

3.5.1 Populasi Mahasiswa dan masyarakat berjenis kelamin perempuan yang dipilih secara acak usia 17 - 25 tahun sebagai responden yang ada di wilayah kampus Universitas Jember. 3.5.2 Besar Sampel Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sediaan krim ekstrak etanol tempe kedelai dengan tipe krim air dalam minyak AM dan krim minyak dalam air MA. Gambar 3.1 Skema langkah kerja penelitian Tempe kedelai Di iris-iris tipis dan dikeringkan Simplisia tempe kedelai diblender Serbuk tempe kedelai Didefatting dengan n-heksana dan dikeringkan Serbuk tempe kedelai bebas lemak Diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan etanol 70 Ekstrak etanol tempe kedelai kental Validasi metode analisis dan penetapan kadar genistein dengan KLT- Densitometer Analisis hambatan tirosinase dengan Microplate rider hambatan dan nilai IC 50 ekstrak etanol tempe kedelai Kadar genistein dalam ekstrak etanol tempe kedelai Formulasi ekstrak etanol tempe dalam bentuk sediaan krim AM dan MA Analisis Data dengan statistik uji T tidak berpasangan dan Chi-square Penetapan kadar genistein dalam sediaan krim AM dan MA Pengamatan sifat fisika kimia krim Uji kesukaan 3.6 Alat dan Bahan Penelitian 3.6.1 Alat Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah microplate reader EL x800, microwell plate Bio One Jerman, KLT - Densitometer TLC-Scanner 3 Camag, perangkat komputer dengan program winCATS Intel, sentrifuge Hermle, rotary evaporator Heildoph, lempeng KLT silika Gel 60 F 254 , chamber Camag, mikropipet Soccorex, blue tip, white tip, oven Memmert, blender, timbangan analitik digital Fujitsu, pipet volum Pyrex, labu ukur Herma, pipet ukur Pyrex, erlenmeyer Pyrex, pipa kapiler, viskotester Rion VT 04, pH meter Denver, ultrasonik Elmasonic E 30H, mikroskop Olympus DP 12, eppendorf, hot plate magnetic stirrer IKA C-MAG HS7, waterbath Memmert, mortir, stamper, alat penguji daya sebar, dan alat - alat gelas Pyrex. 3.6.2 Bahan Penelitian Bahan yang digunakan adalah Tempe kedelai yang telah difermentasi selama 24 jam merek “Dua Putri” yang diproduksi di Jalan PB. Sudirman gang 8 nomor 113 RT 18, Pagah, Jember., metanol p.a. Fluka, n-hexana p.a., toluen p.a. Smart Lab Indonesia, etil asetat p.a. Fluka, aseton p.a. Fluka, asam format p.a. Merck, etanol p.a. 70 Fluka, standar genistein Tocris Bioscience, substrat L-tirosin Sigma Aldrich, enzim tirosinase Sigma Aldrich, aquades Brataco chemika, buffer fosfat pH 6,5, vaselin Brataco chemika, adeps lanae Brataco chemika, setil alkohol Brataco chemika, asam stearat Brataco chemika, gliserol Brataco chemika, metil paraben Brataco chemika, propil paraben Brataco chemika, propilen glikol Brataco chemika, tween 80 Brataco chemika, span 80 Brataco chemika, parafin cair Brataco chemika, trietanolamin Brataco chemika, metilen biru.

3.7 Prosedur Penelitian

Dokumen yang terkait

Formulasi Sediaan Krim Dari Ekstrak Etanol Daun Pandan Wangi (Pandanus Amaryllifolius Roxb.) Sebagai Pelembab Kulit Alami

94 452 97

Rancang Bangun Alat Pembuat Sari Pada Kacang Kedelai (Glycine Max)

1 36 75

Respon Pertumbuhan Embrio Kedelai (Glycine Max (L) Merril) Dengan Pemberian Indole Butyric Acid (Iba) Dan Benzyl Amino Purine (Bap) Secara In Vitro

0 47 78

Keragaman Genetik Mutan Kedelai (Glycine max L.) M2 dan M3 Berdasarkan Marka RAPD Serta Pengaruh Naungan Terhadap Pertumbuhan dan Produksi M3 Hasil Mutasi Kolkisin

2 41 126

Respon Generatif Beberapa Genotipe Kedelai (Glycine Max l. Merr)Bermikoriza Pada Beberapa Tingkat Kelembaban Tanah

0 28 79

Respons Pertumbuhan dan Produksi Kedelai (Glycine max L.) Terhadap Pemberian Kompos Kulit Buah Kakao dan Pupuk Fosfat

3 30 78

Formulasi dan Evaluasi Ekstrak Etanol Edamame (Glycine Max) sebagai Sediaan Krim Pemutih;

2 23 94

Formulasi Vanishing Cream dan Lotion Ekstrak Etanol Tempe Kedelai Cap “Dua Putri’’ sebagai Agen Pemutih Kulit Alami:

20 62 139

FORMULASI EKSTRAK BIJI KEDELAI (Glycine max L.) DALAM SEDIAAN GEL MENGGUNAKAN BASIS HPMC: Formulasi Ekstrak Biji Kedelai (Glycine Max L.) Dalam Sediaan Gel Menggunakan Basis Hpmc: Uji Stabilitas Fisik Dan Efek Pada Kulit Manusia.

0 3 16

FORMULASI EKSTRAK BIJI KEDELAI (Glycine max L.) DALAM SEDIAAN GEL MENGGUNAKAN BASIS HPMC: Formulasi Ekstrak Biji Kedelai (Glycine Max L.) Dalam Sediaan Gel Menggunakan Basis Hpmc: Uji Stabilitas Fisik Dan Efek Pada Kulit Manusia.

0 2 12