Hasil Ekstraksi Isoflavon Tempe Kedelai

4.1 Hasil Ekstraksi Isoflavon Tempe Kedelai

Tahap awal yang dilakukan dalam penelitian ini adalah tempe kedelai di iris tipis - tipis kemudian dikeringkan dengan cara diangin-anginkan selama 24 jam. Simplisia tempe kedelai yang telah kering diblender hingga menjadi serbuk tempe kedelai yang halus, hal ini dilakukan untuk memperkecil ukuran sel pada simplisia dan memiliki luas permukaan yang lebih besar sehingga dapat mengoptimalkan pemisahan lemak defatting dan proses ekstraksi karena pelarut akan menembus ke dalam sel - sel dan menarik semua senyawa - senyawa yang terkandung di dalam serbuk tempe kedelai. Pemisahan lemak defatting merupakan proses ekstraksi lemak atau minyak dari serbuk tempe kedelai yang bertujuan untuk menghilangkan lemak dan minyak dari serbuk tempe kedelai agar tidak mengganggu selama proses analisis. Proses defatting dilakukan dengan metode soxhletasi menggunakan pelarut n-heksana perbandingan 1 : 5 selama 4 jam Hui et al., 2005. Serbuk tempe kedelai bebas lemak diekstraksi dengan cara maserasi. Maserasi merupakan proses ekstraksi senyawa organik yang mudah dan sederhana sehingga simplisia yang sudah halus memungkinkan untuk direndam selama waktu tertentu sampai meresap dan melunakkan susunan sel sehingga zat-zat yang mudah larut akan melarut Depkes RI, 2000. Maserasi serbuk tempe kedelai bebas lemak menggunakan pelarut etanol 70 1 : 7 selama 24 jam Nurrahman et al., 2013; Ling et al., 2007. Etanol 70 merupakan pelarut yang mampu mengekstraksi seluruh isoflavon secara optimal meliputi isoflavon glikosida dan isoflavon aglikon Kudou et al., 1991. Etanol merupakan salah satu pelarut yang sesuai untuk mengisolasi senyawa - senyawa organik polar dan memiliki kepolaran mendekati metanol. Kelebihan etanol 70 dibandingkan metanol yaitu tidak toksik, aman, relatif tidak beracun, dan ekonomis Rostagno et al., 2004. Hasil proses maserasi dengan pelarut etanol 70 diperoleh filtrat berwarna kuning jernih yang selanjutnya diuapkan dengan rotary evaporator pada suhu 50 o C hingga semua etanol teruapkan dan diperoleh ekstrak etanol tempe kedelai yang kental. Ekstrak etanol tempe kedelai kemudian diletakkan dalam cawan diatas hot plate untuk menguapkan pelarut yang masih tersisa, kemudian ekstrak kental ditimbang sehingga diperoleh massa hasil ekstraksi dengan hasil rendemen ekstrak etanol tempe kedelai sebesar 7,440 bb dengan ekstrak berwarna coklat tua dan berbau khas tempe. Data perhitungan rendemen ekstrak etanol tempe kedelai dapat dilihat pada Lampiran A.

4.2 Hasil Penetapan Kadar Genistein dalam Ekstrak Etanol Tempe Kedelai

Dokumen yang terkait

Formulasi Sediaan Krim Dari Ekstrak Etanol Daun Pandan Wangi (Pandanus Amaryllifolius Roxb.) Sebagai Pelembab Kulit Alami

94 452 97

Rancang Bangun Alat Pembuat Sari Pada Kacang Kedelai (Glycine Max)

1 36 75

Respon Pertumbuhan Embrio Kedelai (Glycine Max (L) Merril) Dengan Pemberian Indole Butyric Acid (Iba) Dan Benzyl Amino Purine (Bap) Secara In Vitro

0 47 78

Keragaman Genetik Mutan Kedelai (Glycine max L.) M2 dan M3 Berdasarkan Marka RAPD Serta Pengaruh Naungan Terhadap Pertumbuhan dan Produksi M3 Hasil Mutasi Kolkisin

2 41 126

Respon Generatif Beberapa Genotipe Kedelai (Glycine Max l. Merr)Bermikoriza Pada Beberapa Tingkat Kelembaban Tanah

0 28 79

Respons Pertumbuhan dan Produksi Kedelai (Glycine max L.) Terhadap Pemberian Kompos Kulit Buah Kakao dan Pupuk Fosfat

3 30 78

Formulasi dan Evaluasi Ekstrak Etanol Edamame (Glycine Max) sebagai Sediaan Krim Pemutih;

2 23 94

Formulasi Vanishing Cream dan Lotion Ekstrak Etanol Tempe Kedelai Cap “Dua Putri’’ sebagai Agen Pemutih Kulit Alami:

20 62 139

FORMULASI EKSTRAK BIJI KEDELAI (Glycine max L.) DALAM SEDIAAN GEL MENGGUNAKAN BASIS HPMC: Formulasi Ekstrak Biji Kedelai (Glycine Max L.) Dalam Sediaan Gel Menggunakan Basis Hpmc: Uji Stabilitas Fisik Dan Efek Pada Kulit Manusia.

0 3 16

FORMULASI EKSTRAK BIJI KEDELAI (Glycine max L.) DALAM SEDIAAN GEL MENGGUNAKAN BASIS HPMC: Formulasi Ekstrak Biji Kedelai (Glycine Max L.) Dalam Sediaan Gel Menggunakan Basis Hpmc: Uji Stabilitas Fisik Dan Efek Pada Kulit Manusia.

0 2 12