Jenis Penelitian Tempat dan Waktu Penelitian Variabel Penelitian Rancangan Penelitian

BAB 3. METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian experimental laboratories yang bertujuan untuk mengidentifikasi aktivitas penghambatan enzim tirosinase oleh ekstrak etanol tempe kedelai Glycine max dan memformulasi ekstrak etanol tempe kedelai dalam bentuk sediaan krim air dalam minyak AM dan minyak dalam air MA sebagai sediaan pemutih kulit alami.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Fitokimia Bagian Biologi Farmasi dan Laboratorium Teknologi Farmasi Bagian Farmasetika Fakultas Farmasi Universitas Jember pada bulan September 2014 sampai selesai.

3.3 Variabel Penelitian

3.3.1 Variabel bebas Variabel bebas dalam penelitian ini adalah perbedaan tipe krim air dalam minyak AM dan krim minyak dalam air MA 3.3.2 Variabel terikat Variabel terikat pada penelitian ini adalah aktivitas hambatan tirosinase ekstrak etanol tempe kedelai, kadar genistein dalam krim ekstrak etanol tempe kedelai tipe AM dan MA, serta akseptabilitas krim oleh masyarakat.

3.4 Rancangan Penelitian

3.4.1 Rancangan Operasional Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahap sebagai berikut: a. Pembuatan simplisia tempe kedelai b. Penghilangan lemak defatting dalam simplisia tempe kedelai menggunakan n- heksana c. Ekstraksi simplisia tempe kedelai dengan pelarut etanol 70 d. Penetapan kadar isoflavon dalam ekstrak etanol tempe kedelai dengan standar genistein menggunakan metode KLT Densitometri e. Pengukuran aktivitas hambatan enzim tirosinase ekstrak etanol tempe kedelai secara in - vitro f. Formulasi ekstrak etanol tempe kedelai dalam bentuk sediaan krim tipe AM dan MA g. Penetapan kadar isoflavon dalam krim ekstrak etanol tempe kedelai dengan standar genistein menggunakan metode KLT Densitometri h. Pengamatan sifat fisika kimia sediaan krim ekstrak etanol tempe kedelai i. Pengujian tingkat kesukaan tipe krim AM dan MA menggunakan metode kuisioner. j. Analisis data 3.4.2 Definisi Operasional Definisi operasional dalam penelitian ini sebagai berikut: a. Tempe kedelai yang telah difermentasi selama 24 jam mere k “Dua Putri” yang diproduksi di Pagah, Jember, Jawa Timur. Simplisia tempe kedelai dibuat dengan cara mengiris tipis-tipis tempe, lalu di angin-anginkan selama 24 jam hingga kering, kemudian di blender hingga halus. b. Defatting merupakan proses menghilangkan lemak yang terkandung dalam tempe kedelai menggunakan pelarut n-heksana dengan proses soxhletasi. c. Ekstraksi merupakan proses pengambilan senyawa isoflavon dalam tempe kedelai menggunakan pelarut etanol 70, menggunakan metode ekstraksi maserasi. d. Penetapan kadar isoflavon dalam ekstrak etanol tempe kedelai menggunakan metode KLT Densitometri dengan genistein sebagai standar. e. Pengukuran aktivitas hambatan tirosinase ekstrak etanol tempe kedelai secara in- vitro menggunakan microplate reader. f. Formulasi sediaan krim ekstrak etanol tempe kedelai tipe AM dan MA. g. Penetapan kadar isoflavon dalam krim ekstrak etanol tempe kedelai menggunakan metode KLT Densitometri dengan genistein sebagai standar. h. Pengamatan sifat fisika kimia sediaan krim AM dan MA meliputi organoleptis, pH, viskositas, tipe krim, daya sebar. i. Pengujian tingkat kesukaan responden terhadap tipe krim AM dan MA menggunakan metode kuisioner. j. Analisis data menggunakan SPSS versi 18. Adapun skema langkah kerja penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.1.

3.5 Populasi dan Sampel

Dokumen yang terkait

Formulasi Sediaan Krim Dari Ekstrak Etanol Daun Pandan Wangi (Pandanus Amaryllifolius Roxb.) Sebagai Pelembab Kulit Alami

94 452 97

Rancang Bangun Alat Pembuat Sari Pada Kacang Kedelai (Glycine Max)

1 36 75

Respon Pertumbuhan Embrio Kedelai (Glycine Max (L) Merril) Dengan Pemberian Indole Butyric Acid (Iba) Dan Benzyl Amino Purine (Bap) Secara In Vitro

0 47 78

Keragaman Genetik Mutan Kedelai (Glycine max L.) M2 dan M3 Berdasarkan Marka RAPD Serta Pengaruh Naungan Terhadap Pertumbuhan dan Produksi M3 Hasil Mutasi Kolkisin

2 41 126

Respon Generatif Beberapa Genotipe Kedelai (Glycine Max l. Merr)Bermikoriza Pada Beberapa Tingkat Kelembaban Tanah

0 28 79

Respons Pertumbuhan dan Produksi Kedelai (Glycine max L.) Terhadap Pemberian Kompos Kulit Buah Kakao dan Pupuk Fosfat

3 30 78

Formulasi dan Evaluasi Ekstrak Etanol Edamame (Glycine Max) sebagai Sediaan Krim Pemutih;

2 23 94

Formulasi Vanishing Cream dan Lotion Ekstrak Etanol Tempe Kedelai Cap “Dua Putri’’ sebagai Agen Pemutih Kulit Alami:

20 62 139

FORMULASI EKSTRAK BIJI KEDELAI (Glycine max L.) DALAM SEDIAAN GEL MENGGUNAKAN BASIS HPMC: Formulasi Ekstrak Biji Kedelai (Glycine Max L.) Dalam Sediaan Gel Menggunakan Basis Hpmc: Uji Stabilitas Fisik Dan Efek Pada Kulit Manusia.

0 3 16

FORMULASI EKSTRAK BIJI KEDELAI (Glycine max L.) DALAM SEDIAAN GEL MENGGUNAKAN BASIS HPMC: Formulasi Ekstrak Biji Kedelai (Glycine Max L.) Dalam Sediaan Gel Menggunakan Basis Hpmc: Uji Stabilitas Fisik Dan Efek Pada Kulit Manusia.

0 2 12