39
Variabel SG memiliki rentang nilai -48 sampai dengan 127. Nilai rata- rata pertumbuhan penjualan emiten sektor industri non keuangan adalah sebesar
17,07 dan standar deviasi sebesar 19,54. Pertumbuhan penjualan terendah dimiliki oleh PT. Pool Advista Indonesia, Tbk yaitu sebesar -48 atau dapat
dikatakan bahwa PT. Pool Advista Indonesia, Tbk mengalami penurunan penjualan selama periode penelitian, sedangkan PT. Multi Bintang Indonesia,
Tbk memiliki pertumbuhan penjualan tertinggi yaitu sebesar 127 yang menunjukkan bahwa pertumbuhan penjualan 2 kali lipat lebih selama periode
pengamatan.
5.6. Pengujian Hipotesis
Rekapitulasi hasil uji regresi parsial uji t terhadap model 5.3 dapat dilihat dalam Tabel 5.6.
Tabel 5.6 Rekapitulasi Hasil Uji Hipotesis terhadap Model 5.3
Variabel Independen Unstandardized
Coefficients Sig.
Hasil Uji Hipotesis α = 5
B Investment Opportunity Set X
1
0,321 0,000
H ditolak
Debt to Equity Ratio X
2
-0,561 0,000
H ditolak
Size X
3
3,034 0,002
H ditolak
Net Profit Margin X
4
-0,253 0,002
H ditolak
Current Ratio X
5
-0,343 0,008
H ditolak
Sales Growth X
6
0,057 0,311
H diterima
Sektor Pertanian D
1
-0,164 0,157
H diterima
Sektor Pertambangan D
2
0,056 0,548
H diterima
Sektor Industri Dasar dan Kimia D
3
-0,194 0,004
H ditolak
Sektor Aneka Industri D
4
-0,029 0,700
H diterima
Sektor Industri Barang Konsumsi D
5
-0,155 0,035
H ditolak
Sektor Properti dan Real Estate D
6
0,071 0,426
H diterima
Sektor Infrastruktur, Utilitas dan Trasnportasi D
7
-0,069 0,475
H diterima
Sumber: Lampiran 5 Makna hasil uji hipotesis yang tertuang dalam Tabel 5.6 sebagai berikut:
1. IOS yang diukur dengan Market to Book Value of Equity MVEBVE mempunyai nilai signifikansi 0,000 yang lebih kecil dari 0,05, maka hipotesis
pertama diterima. Hal ini mengandung makna bahwa variabel IOS berpengaruh signifikan dan positif secara statistik terhadap variabel DPR.
40
2. Hasil uji t variabel DER diperoleh nilai signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05, maka hipotesis kedua diterima. Ini berarti bahwa variabel DER
berpengaruh signifikan dan negatif secara statistik terhadap variabel DPR. 3. Size mempunyai nilai signifikansi 0,002 yang lebih kecil dari 0,05, maka
hipotesis ketiga diterima. Hal ini mengandung makna bahwa variabel Size berpengaruh signifikan dan positif secara statistik terhadap variabel DPR.
4. Hasil uji t variabel NPM diperoleh nilai signifikansi 0,002 lebih kecil dari 0,05, maka hipotesis keempat diterima. Hal ini mengandung makna bahwa
variabel NPM berpengaruh signifikan dan negatif secara statistik terhadap variabel DPR.
5. CR mempunyai nilai signifikansi 0,008 yang lebih kecil dari 0,05, maka hipotesis kelima diterima. Ini berarti bahwa variabel CR berpengaruh
signifikan dan negatif secara statistik terhadap DPR. 6. Hasil uji t variabel SG diperoleh nilai signifikansi 0,311 yang lebih besar dari
0,05, maka hipotesis keenam ditolak. Hal ini berarti bahwa secara statistik variabel SG tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel DPR.
7. Sektor Industri Dasar dan Kimia mempunyai nilai signifikansi 0,004 dan Industri Barang Konsumsi mempunyai nilai signifikansi 0,035 yang lebih
kecil dari 0,05, sedangkan sektor industri yang lain tidak signifikan. Hal ini berarti bahwa terdapat perbedaan DPR yaitu pada sektor Industri Dasar dan
Kimia dan sektor Industri Barang Konsumsi.
5.7. Pembahasan