Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Keputusan pembagian dividen merupakan suatu masalah yang sulit dan sering dihadapi oleh manajemen perusahaan berdasarkan pertimbangan berbagai faktor. Kebijakan dividen menentukan jumlah alokasi laba yang dapat dibagikan kepada para pemegang saham dividen dan alokasi laba yang dapat ditahan perusahaan. Jika laba yang ditahan semakin besar, maka semakin kecil laba yang akan dibagikan pada para pemegang saham. Faktor stabilitas dividen akan lebih menarik bagi para investor daripada Dividend Payout Ratio yang tinggi. Stabilitas dividen menunjukkan kestabilan perusahaan, dengan demikian risiko perusahaan juga relatif lebih rendah dibandingkan dengan perusahaan yang membayar dividen tidak stabil Sartono, 2001:281. Berdasarkan pernyataan tersebut dapat diartikan bahwa investor menginginkan kebijakan dividen yang stabil, namun kenyataannya rata-rata perkembangan Dividend Payout Ratio mengalami fluktuasi selama periode 2011- 2013. Berikut ini perkembangan Dividend Payout Ratio pada perusahaan publik non keuangan yang membagikan dividen secara berturut-turut pada periode 2011- 2013. Tabel 1.1 Perkembangan Rata-Rata Dividend Payout Ratio Perusahaan Publik Non Keuangan di Bursa Efek Indonesia dalam persen Sektor Industri 2011 2012 2013 Pertanian 36,37 54,17 44,14 Pertambangan 57,22 48,70 66,82 Industri Dasar dan Kimia 30,01 31,13 31,96 Aneka Industri 39,28 39,78 69,73 Industri Barang Konsumsi 42,50 41,32 60,27 Property dan Real Estate 35,62 29,64 34,76 Infrastruktur, Utilitas dan Transportasi 37,96 37,51 39,67 Perdagangan, Jasa dan Investasi 42,74 46,46 61,40 Sumber: ICMD, data diolah 2 Berdasarkan Tabel 1.1 dapat diketahui bahwa tingkat perkembangan rata- rata Dividend Payout Ratio DPR perusahaan publik non keuangan di Bursa Efek Indonesia BEI selama periode 2011-2013 mengalami fluktuasi dan tidak mengindikasikan adanya penerapan kebijakan dividen yang stabil. Pada bursa yang terus berkembang seperti Bursa Efek Indonesia perlu dilakukan penelitian dalam setiap periode yang relatif pendek dan berkelanjutan. Melalui pemahaman faktor-faktor yang berpengaruh terhadap Dividend Payout Ratio, manajemen perusahaan lebih mudah menjaga dan berusaha meningkatkan nilai perusahaannya karena dengan membagikan dividen akan menarik investor baru agar melakukan aktivitas investasinya sekaligus mempertahankan investor lama. Dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham tergantung pada kebijakan dividen masing-masing perusahaan dan pertimbangan berbagai faktor. Faktor-faktor yang dipertimbangkan oleh manajemen yang diduga berpengaruh terhadap Dividend Payout Ratio adalah Investment Opportunity Set IOS, Debt to Equity Ratio DER, Size, Net Profit Margin NPM, Current Ratio CR, Sales Growth SG, dan jenissektor industri. Kebijakan dividen menjadi hal yang penting karena akan memenuhi harapan investor, disisi lain kebijakan tersebut jangan sampai menghambat pertumbuhan perusahaan dengan mengabaikan berbagai kesempatan investasi yang ada atau yang disebut dengan Investment Opportunity Set IOS. Gaver dan Gaver 1993 menyatakan bahwa opsi investasi masa depan tidak hanya ditunjukkan dengan adanya proyek-proyek yang didukung oleh kegiatan riset dan pengembangan saja, tetapi juga dengan peluang pertumbuhan perusahaan yang lebih dalam mengeksploitasi kesempatan mengambil keuntungan. Peluang pertumbuhan perusahaan yang lebih ini bersifat tidak dapat diobservasi, oleh karena itu menurut Kallapur dan Trombley 2001 peluang pertumbuhan perusahaan dapat diproksikan dengan berbagai macam kombinasi kesempatan investasi. 3 Dividend Payout Ratio juga dipengaruhi oleh Debt to Equity Ratio DER. Rasio DER yang besar menandakan struktur modal lebih banyak memanfaatkan utang relatif terhadap ekuitas. Secara empiris Mahadwartha dan Hartono 2002 menyatakan bahwa kebijakan hutang berpengaruh positif terhadap kebijakan dividen. Size yang diduga berpengaruh terhadap Dividend Payout Ratio merupakan tolok ukur yang menunjukkan besar atau kecilnya suatu perusahaan Size, antara lain total penjualan, rata-rata tingkat penjualan, dan total aktiva. Hasil penelitian Handayani dan Hadinugroho 2009 menunjukkan bahwa size berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen. Husnan 2002:56 menyatakan bahwa profitabilitas adalah hasil bersih dari berbagai kebijakan dan keputusan. Profitabilitas juga merupakan faktor yang memengaruhi Dividend Payout Ratio. Net Profit Margin NPM merupakan rasio profitabilitas yang memberi gambaran tentang laba untuk para pemegang saham sebagai prosentase dari penjualan Brigham dan Houston, 2001:89. Likuiditas juga merupakan faktor yang memengaruhi Dividend Payout Ratio. Bagi perusahaan dengan kondisi likuditas kurang baik, biasanya Dividend Payout Ratio-nya juga kecil sebab sebagian besar laba digunakan untuk menambah likuiditas Brigham, 2005:112. Pertumbuhan perusahaan yang semakin cepat akan meningkatkan kebutuhan dana untuk membiayai pertumbuhan perusahaan tersebut Riyanto, 2001: 210. Rasio pertumbuhan perusahaan Kasmir 2012:107 dibagi menjadi empat, yaitu pertumbuhan penjualan, pertumbuhan laba bersih, pertumbuhan pendapatan per saham dan pertumbuhan dividen per saham. Penelitian ini menggunakan rasio pertumbuhan penjualan. Pertumbuhan penjualan berpengaruh signifikan terhadap Dividend Payout Ratio Gill, et all., 2010. Perusahaan publik yang tercatat di dalam Bursa Efek Indonesia BEI diklasifikasikan menjadi sembilan menurut sektor industri yang ditetapkan oleh BEI, yaitu 1 Sektor Pertanian Agriculture; 2 Sektor Pertambangan Mining; 3 Sektor Industri Dasar dan Kimia Basic Industry and Chemicals; 4 Sektor Aneka Industri Miscellaneous Industry; 5 Sektor Industri dan Barang 4 Konsumsi Consumer Goods Industry; 6 Sektor Properti dan Real Estate Property and Real Estate; 7 Sektor Infrastruktur, Utilitas dan Transportasi Infrastructure, Utilities and Trasportation; 8 Sektor Keuangan Finance; dan 9 Sektor Perdagangan, Jasa dan Investasi Trade, Service and Investment. Masing-masing sektor industri memiliki perbedaan kebijakan dividen. Alasan penelitian ini menggunakan Dividend Payout Ratio DPR sebagai variabel dependen karena variabel DPR pada hakikatnya adalah menentukan porsi keuntungan yang akan dibagikan kepada para pemegang saham, dan yang akan ditahan sebagai bagian dari laba ditahan. Riyanto 2001:207 menyatakan bahwa manajer percaya bahwa investor lebih menyukai perusahaan yang mengikuti Dividend Payout Ratio yang relatif stabil. Berdasarkan hasil penelitian terdahulu menunjukkan research gap untuk beberapa variabel yang berpengaruh terhadap DPR yaitu: 1 IOS dinyatakan berpengaruh signifikan terhadap DPR Mahadwartha dan Hartono, 2002, namun kontradiktif dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Widhyasmoro dan Mahastanti 2012 dan Gill, et al. 2010 yang menunjukkan bahwa kesempatan investasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen. 2 DER dinyatakan berpengaruh signifikan terhadap DPR oleh Ismiyanti dan Hanafi 2004 tetapi hal tersebut kontradiktif dengan Penelitian Gill, et al. 2010 yang menyatakan Debt to Equity tidak berpengaruh signifikan terhadap Dividend Payout Ratio, 3 Size dinyatakan tidak berpengaruh signifikan terhadap DPR oleh Mulyono 2009; Hikmah dan Astuti 2013 dan Aisyah 2014 namun menurut Chang dan Rhee 1990 dan Baah, et al. 2014, Size dinyatakan berpengaruh signifikan terhadap DPR. 4 Yudhanto dan Aisjah 2014 menyatakan bahwa Net Profit Margin berpengaruh signifikan terhadap DPR, sedangkan Raissa 2012 menyatakan bahwa Net Profit Margin tidak berpengaruh signifikan terhadap DPR. 5 Penelitian Suharli dan Oktorina 2005 Current Ratio berpengaruh signifikan dengan kebijakan dividen, sedangkan Aisyah 2014 menyatakan bahwa Current Ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap Dividend Payout Ratio. 6 Penelitian Gill, et al. 2010 menyatakan bahwa Sales Growth berpengaruh signifikan terhadap Dividen Payout Ratio, 5 sedangkan Aisyah 2014 dan Baah, et al. 2014 menyatakan bahwa Sales Growth tidak berpengaruh signifikan terhadap Dividend Payout Ratio.7 Widhyasmoro dan Mahastanti 2012 menyatakan bahwa jenis industri tidak memiliki pengaruh terhadap kebijakan dividen, sedangkan Hikmah dan Astuti 2013 dan Baah et al. 2014 menyatakan bahwa jenis industri berpengaruh terhadap kebijakan Dividen Payout Ratio. Berdasarkan pertimbangan dari beberapa variabel yang memengaruhi kebijakan dividen, tujuan investasi dari masing-masing investor di berbagai sektor industri dan perbedaan hasil penelitian terdahulu tersebut maka perlu dilakukan perluasan penelitian untuk menganalisis pengaruh Investment Opportunity Set IOS, Debt to Equity Ratio DER, Size, Net Profit Margin NPM, Current Ratio CR, Sales Growth SG dan sektor industri terhadap kebijakan dividen yang diukur melalui Dividend Payout Ratio DPR yang didasarkan pada kebijakan yang ditempuh oleh manajemen perusahaan publik di Bursa Efek Indonesia. Periode penelitian yang digunakan adalah tahun 2011 sampai dengan 2013.

1.2 Rumusan Masalah