Tempat Pengujian Prosedur Kerja

3.2 Prosedur Kerja

Prosedur: 1. Pastikan analis telah memakai alat pengaman 2. Tekan “PRGM”dan tekan “33” untuk analisa besi 3. Tekan “Enter”, layar akan menunjukkan mgL Fe 4. Isi botol sampel pertama sebagai blanko dan kedua sebagai sampel dengan 10 mL sampel air 5. Tambahkan 1 bungkus FerroVer Iron powder pillow kedalam botol sampel aduk hingga larut 6. Tekan “Timer dan Enter”, tunggu selama 3 menit 7. Masukkan blanko ke tempat sel dan tutup 8. Tekan “Zero”, kemudian layar akan menunjukkan 0,00 mgL Fe 9. Masukkan botol sampel ketempat sel dan tutup 10. Tekan “Read”, catat hasil analisa Besi yang ditunjukkan pada layar 11. Tampung sisa sampelyang tercemar bahan kimia dan sisa kemasan bahan kimiaatau yang kadaluarsa ke dalam wadah yang aman.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Tabel perbandingan kadar Besi Fe dalam Air Baku dan Air Reservoir sungai belawan sunggalialah : Tabel 4.1Perbandingan kadar Besi pada air baku dan air reservoir Tanggal Jam Turbidity NTU pH Fe mgL Baku Reservoir Baku Reservoir Baku Reservoir 13032015 09:00 32,0 1,47 7,1 6,9 0,77 0,05 11:00 25,5 1,69 7,2 6,9 0,70 0,03 13:00 25,1 1,08 7,1 6,7 0,74 0,05 15:00 50,2 1,94 7,2 6,6 1,02 0,05 17:00 30,7 1,28 7,1 6,8 0,89 0,05 Rata-rata 0,824 0,046

4.2 Pembahasan

Dari hasil analisis, diketahui rata-rata kadar Besi pada air baku yaitu 0,824 mgL dan air reservoir yaitu 0.046 mgL yang dilakukan pada tanggal 13 Maret 2015 di PDAM IPA Sunggal. Pada data tabel di atas menunjukkan bahwa perbedaan kekeruhan yang spesifik akan menghasilkan kadar besi pada air baku dan air reservoir juga spesifik. Semakin tinggi kekeruhan pada air baku maka semakin tinggi kadar besi, begitu juga pada air reservoir, semakin tinggi kekeruhan maka semakin tinggi kadar besi. Air dikatakan keruh, apabila air tersebut mengandung begitu banyak partikel bahan yang tersuspensi sehingga memberikan warna atau rupa yang berlumpur dan kotor Sutrisno,2002. Salah satu parameter fisik yaitu parameter kekeruhan yang konsentrasinya dalam air bersih telah ditetapkan dalam Permenkes RI No. 416MenkesPerIX1990 tentang syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air Bersih. Kekeruhan memiliki satuan Nephelometrik Turbidity Units NTU disebabkan karena adanya bahan organik dan anorganik yang tersuspensi dan terlarut misalnya lumpur dan pasir halus, maupun bahan anorganik dan organik yang berupa plankton dan mikroorganisne lain.