yang langsung dapat ditunjukkan dan digunakan untuk membayar pengeluaran umum.
• Menurut S. I. Djajadiningrat dalam Siti Resmi 2011: 1 menyatakan pajak
adalah suatu kewajiban menyerahkan sebagian dari kekayaan ke kas negara yang disebabkan suatu keadaan, kejadian, dan perbuatan yang memberikan
kedudukan tertentu, tetapi bukan sebagai hukuman, menurut peraturan yang ditetapkan pemerintah serta dapat dipaksakan, tetapi tidak ada jasa timbal
balik dari negara secara langsung, untuk memelihara kesejahteraan umum. •
Menurut Dr. N. J. Feldmann dalam Siti Resmi 2011: 2 menyatakan pajak adalah prestasi yang dipaksakan sepihak oleh dan terutang kepada penguasa
menurut norma-norma yang ditetapkannya secara umum, tanpa ada kontraprestasi, dan semata-mat digunakan untuk menutup pengeluaran-
pengeluaran umum.
2. Pengelompokan Pajak
Dalam Siti Resmi 2011: 7 terdapat berbagai jenis pajak, yang dapat dikelompokan menjadi tiga, yaitu:
2.1 Menurut Golongannya
a. Pajak Langsung, yaitu pajak yang harus dpikul sendiri Wajib Pajak dan
tidak dapat dilimpahkan atau dibebankan kepadaorang lain atau pihak lain. Pajak harus menjadi beban Wajib Pajak yang bersangkutan, contoh:
Pajak Penghasilan.
b. Pajak Tidak Langsung, yaitu pajak yang pada akhirnya dapat dibebankan
atau dilimpahkan kepada orang lain atau pihak ketiga. Pajak Tidak langsung terjadi jika terdapat suatu kegiatan, peristiwa, atau perbuatan
yang menyebabkan terutangnya pajak, misalnya terjadi penyerahan
barang atau jasa, contoh: Pajak Pertambahan Nilai.
2.2 Menurut Sifatnya
a. Pajak Subjektif, yaitu pajak yang pengenaannya memerhatikan keadaan
pribadi Wajib Pajak atau pengenaan pajak yang memperhatikan keadaan subjeknya, contoh: Pajak Penghasilan.
b. Pajak Objektif, yaitu pajak yang pengenaannya memerhatikan objeknya
baik berupa benda, keadaan, perbuatan, atau peristiwa yang mengakibatkan timbulnya kewajiban membayar pajak, tanpa
memerhatikan keadaan pribadi subjek pajak Wajib Pajak maupun tempat tinggal, contoh: Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan
atas Barang Mewah serta PBB. 2.3
Menurut Lembaga Pemungutnya a.
Pajak Pusat, yaitu Pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan digunakan untuk membiayai rumah tangga negara. Yang termasuk dalam
Pajak Pusat antara lain: -
Pajak Penghasilan PPh -
Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah PPN PPnBM
- Bea Materai
b. Pajak Daerah, yaitu pajak yang dipungut oleh Pemerintah Daerah dan
digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah. Pajak Daerah terdiri atas:
• Pajak Provinsi, terdiri dari:
- Pajak Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di Atas Air
- Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di Atas Air
- Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor
- Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah dan Air
Permukaan. -
Pajak Rokok •
Pajak Kabupaten Kota, terdiri dari: -
Pajak Hotel -
Pajak Restoran -
Pajak Hiburan -
Pajak Reklame -
Pajak Penerangan Jalan -
Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan -
Pajak Parkir -
Pajak Air Tanah -
Pajak Sarang Burung Walet -
Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan
- Bea Perolehan Hak Atas Tanah danatau Bangunan Sumber:
www.pajak.go.id, 2012 Pada Laporan Tugas Akhir ini penulis hanya membahas dan menganalisis
tentang Pelaksanaan Self Assesment System pada pajak penghasilan orang pribadi PPh Pasal 21.
3. Pengertian Self Assesment System