Proses awal berdirinya Taman Eden 100 Gambaran tentang Taman Eden 100

Lioni Sri Ade Sinaga : Peranan Taman Eden 100 Sebagai Salah Satu Objek Wisata Alam Di Kabupaten Toba Samosir, 2009. USU Repository © 2009 BAB IV PERANAN TAMAN EDEN 100 SEBAGAI SALAH SATU OBJEK WISATA ALAM DI KABUPATEN TOBA SAMOSIR.

4.1. Proses awal berdirinya Taman Eden 100

Beberapa puluh tahun lalu, pada awalnya Op. Brian Sirait 70 orangtua dari Marandus mengkoleksi berbagai species tanaman. Kemudian, ditanam di areal seluas 40 Ha milik keluarganya. Selanjutnya, gagasan ini diteruskan Marandus. Jelajah hutan mengelilingi Taman Eden 100, akan memperkenalkan pengunjung dengan ratusan species pohon langka. Termasuk di antaranya tanaman obat, dengan berbagai khasiat dan keunikannya. Contohnya, mobe, sotul, hori dan lain-lainya. Namanya pernah didengar, tapi tanamannya mungkin belum pernah dilihat. Seperti, pohon piu tanggule yang dijadikan tongkat tukkot panaluan sejenis tongkat mistis bagi orang Batak. Kawasan itu merupakan tanah adat yang diwariskan dari keluarga marga Sirait. Sebagaimana sistem pewarisan dalam hukum adat Batak, kepemilikan atas tanah diteruskan oleh keturunan dari garis laki-laki. Bapak Leas Sirait, 73 tahun, satu-satunya laki-laki dalam keluarganya, memiliki hak adat untuk mewarisi kawasan tersebut. Terdorong oleh rasa syukur dan mendukung keutuhan ekosistem kawasan Danau Toba, keluarga Sirait mengelola kawasan tersebut agar tetap utuh dan terpelihara. Jerih payah yang dilakukannya sejak tahun 1999 kini telah membuahkan hasil, yang kini telah berubah menjadi taman hutan yang hijau dengan berbagai jenis flora dan fauna. Lioni Sri Ade Sinaga : Peranan Taman Eden 100 Sebagai Salah Satu Objek Wisata Alam Di Kabupaten Toba Samosir, 2009. USU Repository © 2009 Marandus Sirait menyebutkan arti Taman Eden menggambarkan di dalam taman itu bahwa Manusia, tanaman dan mahluk hidup lainnya hidup rukun dan damai, sementara arti angka “100” seratus jenis tanaman pohon berbuah ada di dalam taman tersebu

4.2. Gambaran tentang Taman Eden 100

Taman Eden diserap dari kata bahasa Ibrani Gan Eden. Dalam bahasa.Indonesia disebut Firdaus yang diserap dari kata Persia Pairidaeza yang arti sebenarnya adalah Taman. Taman Eden menggambarkan di dalam taman itu bahwa Manusia, tanaman dan mahluk hidup lainnya hidup rukun dan damai, sementara arti angka “100” seratus jenis tanaman pohon berbuah ada di dalam taman tersebut Taman Eden 100, demikian nama kawasan 35 hektar tersebut. berjarak sekitar 16 km dari kota Parapat. Taman Eden 100 terletak di Desa Sionggang Utara, kecamatan Lumban Julu, Kabupaten Toba Samosir Tobasa, yang berjarak sekitar 190 km dari kota Medan yang ditempuh 4 jam, di ketinggian sekitar 1000 meter dpl. Tidak sulit mencapainya karena letaknya tepat di tepi jalan lintas Sumatera yang menghubungkan Sumatera utara dan Sumatera Barat. Bis lintas propinsi dan lintas kabupaten melintasi tempat ini Di gerbang masuk taman, tertulis besar “Selamat Datang di Taman Eden 100. Dari luar sama sekali tidak terlihat bentuk dan isi taman itu. Sebuah pohon Jabi-jabi sejenis Beringin namun berdaun lebih lebar dan Hariara Beringin yang sangat besar dan cukup tua berdiri menyambut pengunjung yang melewati jalan berbatu itu. Empat puluh meter dari gerbang, ada pagar ayu pohon-pohon yang sengaja ditanam, seperti jeruk Sunkist, Terong Belanda, Mangga, Alpukat, Jambu, Enau, perdu, bunga, dll., di Lioni Sri Ade Sinaga : Peranan Taman Eden 100 Sebagai Salah Satu Objek Wisata Alam Di Kabupaten Toba Samosir, 2009. USU Repository © 2009 sepanjang jalan masuk dan bukit di kanan. Tertulis nama pohon, nama pemilik pohon, alamat, tanggal penanamannya, dan motto bersemangatkan cinta lingkungan dari penanamnya. Jalan masuk termasuk lokasi penanaman pohon lapis satu, yang lebih mahal, dan dijamin tidak akan luput dari perhatian. Nama-nama pejabat dan artis serta lembaga besar sebagai pemilik pohon terbaca jelas. Disamping terdapat 100 jenis pohon buah-buahan, juga terdapat tempat menarik lainnya seperti Panjat Gunung, Air Terjun Tingkat 7 tujuh, Rumah Tarzan, Goa Kelelawar, Harimau dan bermacam-macam jenis Anggrek yang belum diketahui jenisnya dan tersedia juga tempat untuk Camping dan Taman Eden 100 juga memiliki fauna yang sangat beragam jenis seperti burung, dan binatang-binatang lainnya, dan harimau sumatera ada di lokasi ini. Untuk menarik minat wisatawan, pengelola memberikan kesempatan kepada mereka untuk menaman pohon yang bibitnya mereka bawa sendiri atau mereka beli dilokasi wisata tersebut, dan nama penanam serta tanggal, bulan dan tahun penanamannnya ‘diabadikan’ di dekat tanaman tersebut. Bagi warga yang berminat menanam di kawasan itu hanya diwajibkan membayar sejumlah uang yang untuk biaya tanaman dan plang nama penanam.

4.3. Potensi yang Dimiliki Taman Eden 100