Lioni Sri Ade Sinaga : Peranan Taman Eden 100 Sebagai Salah Satu Objek Wisata Alam Di Kabupaten Toba Samosir, 2009. USU Repository © 2009
d Hasil atau produk industri pariwisata itu tidak mempunyai standard atau ukuran yang
obyektif. Di sini hanya ada patokan bagus, jelek atau puas tidaknya orang yang diberi pelayanan.
e Permintaan demand terhadap hasil atau produk industri pariwisata tidak tepat dan
sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor non ekonomis. f
Calon konsumen tidak dapat mencoba atau mencicipi produk yang akan dibelinya. g
Hasil atau produk industri pariwisata itu banyak tergantung pada tenaga manusia dan sedikit sekali yang dapat digantikan dengan mesin.
h Dari segi pemilikan usaha, penyediaan produk industri pariwisata dengan membangun
sarana kepariwisataan yang memakan biaya besar, mempunyai tingkat resiko yang tinggi, karena perubahan elastis permintaan sangat peka.
2.5. Pengertian Industri Pariwisata
Sesungguhnya pariwisata pada hakikatnya lazim dihubungkan dengan barang-barang dan pelayanan jasa-jasa yang menyajikan kelegaan, keenakan dan juga kemewahan.
Kalau mengikuti pengertian kata “industri” maka akan lebih cenderung untuk memberikan batasan tentang “industri pariwisata” dalam Yoeti, 1983:140 yaitu :
Industri pariwisata, adalah kumpulan dari bermacam-macam perusahaan yang secara bersama menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa goods and services yang dibutuhkan
wisatawan pada khususnya dan traveller pada umumnya, selama dalam perjalanannya”. Pengertian industri pariwisata akan lebih jelas bila kita mempelajari dari jasa atau
produk yang dihasilkan atau pelayanan yang diharapkan wisatawan bilaman ia sedang dalam perjalanan atau perlawatan. Dapat dibayangkan betapa banyaknya jasa yang diperlukan oleh
wisatawan kalau hendak melakukan perjalanan wisata. Jasa yang dibutuhkan tidak hanya dihasilkan oleh satu perusahaan saja tetapi banyak perusahaan yang berbeda fungsi dan proses
Lioni Sri Ade Sinaga : Peranan Taman Eden 100 Sebagai Salah Satu Objek Wisata Alam Di Kabupaten Toba Samosir, 2009. USU Repository © 2009
pemberian pelayanannya. Oleh karena itu produk industri pariwisata merupakan suatu “packages” baik perjalanan itu diurus sendiri atau diurus oleh tour operator dalam suatu
“package tour” dengan “itineraries” yang telah disiapkan.
2.1. Pengertian Sarana dan Prasarana Pariwisata
2.6.1. Pengertian Sarana
Sarana kepariwisataan Tourism Superstructure adalah perusahaan-perusahaan yang memberikan pelayanan kepada wisatawan, baik secara langsung atau tidak langsung dan
hidup, serta kehidupannya banyak tergantung kepada kedatangan wisatawan dalam Yoeti, 1983:184.
Dalam dunia kepariwisataan dikenal ada tiga sarana kepariwisataan yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya dalam Yoeti, 1983:184. Ketiga sarana kepariwisataan
tersebut adalah :
a Sarana Pokok kepariwisataan Main Tourism Superstructures dalam Yoeti,
1983:184
Adalah perusahaan yang hidup dan kehidupannya sangat bergantung kepada arus kedatangan orang yang melakukan perjalanan wisata.
Fungsinya ialah untuk menyediakan fasilitas-fasilitas pokok yang dapat memberikan pelayanan bagi kedatangan wisatawan.Sarana yang termasuk kedalam kelompok ini
adalah : •
Travel Agent dan Tour Operator •
Perusahaan-perusahaan Angkutan Wisata •
Hotel dan jenis akomodasi lainnya •
Obyek Wisata dan Atraksi Wisata.
Lioni Sri Ade Sinaga : Peranan Taman Eden 100 Sebagai Salah Satu Objek Wisata Alam Di Kabupaten Toba Samosir, 2009. USU Repository © 2009
b Sarana Pelengkap Kepariwisataan Suplementing Tourism Superstructures
dalam Yoeti, 1983:186
Adalah perusahaan-perusahaan atau tempat-tempat yang menyediakan fasilitas rekreasi yang fungsinya tidak hanya melengkapi sarana pokok kepariwisataan tetapi untuk
membuat agar para wisatawan tinggal lebih lama pada suatu tujuan wisata.
Sarana yang termasuk kedalam kelompok ini adalah : 1
Sarana Olahraga seperti :
Lapangan tennis
Lapangan golf
Kolam renang
Permainan bowling
Daerah perburuan
Berlayar
Berselancar 2
Sarana Ketangkasan seperti :
Permainan bola sodok Bilyard
Jackpot
Pachico,dll.
c Sarana Penujang Kepariwisataan Supporting Tourism Superstructures dalam
Yoeti, 1983:188
Adalah perusahaan yang menunjang saran pelengkap dan saran pokok dan fungsinya tidak hanya membuat wisatawan lebih lama tinggal pada suatu daerah tujuan wisata,
tetapi agar wisatawan lebih banyak mengeluarkan atau membelanjakan uangnya di tempat yang dikunjunginya. Sarana yang termasuk dalam kelompok ini adalah :
Lioni Sri Ade Sinaga : Peranan Taman Eden 100 Sebagai Salah Satu Objek Wisata Alam Di Kabupaten Toba Samosir, 2009. USU Repository © 2009
Night Club
Steambaths
Casinos.
2.6.2. Pengertian Prasarana
Prasarana kepariwisataan Tourism Infrastructure adalah semua fasilitas yang memungkinkan agar sarana kepariwisataan dapat hidup berkembang serta dapat memberikan
pelayanan pada wisatawan untuk memenuhi kebutuhan mereka yang beraneka ragam.
Lothar A. Kreck dalam Yoeti, 1983:172 dalam bukunya berjudul International
Tourism membagi prasarana kepariwisataan kedalam dua bagian, yaitu :
A. Prasarana Perekonomian Economic Infrastructures, yang dibagi atas :
1 Pengangkutan transportation seperti: pesawat, kapal laut,bus, taxi.
2 Prasarana Komunikasi Communication Infrastructures seperti: telfon, televisi,
surat kabar dan kantor pos. 3
Kelompok yang termasuk “Utilities” seperti : penerangan listrik, persediaan air minum, sistem irigasi dan sumber energi.
4 Sistem Perbankan seperti : bank lokal dan money changer.
B. Prasarana Sosial Social Infrastructures.
Yang dimaksud dengan prasarana sosial adalah semua faktor yang menunjang kemajuan atau menjamin kelangsungan prasarana perekonomian. Yang termasuk
dalam kelompok ini adalah : a
Sistem Pendidikan School System. b
Pelayanan Kesehatan Health Service Facilities. c
Faktor Keamanan Safety.
Lioni Sri Ade Sinaga : Peranan Taman Eden 100 Sebagai Salah Satu Objek Wisata Alam Di Kabupaten Toba Samosir, 2009. USU Repository © 2009
2.7. Pengertian Wisata Alam
Wisata alam nature tourism dalam Hakim, 2004:42 merupakan aktivitas wisata menuju tempat-tempat alamiah, yang biasanya diikuti oleh aktivitas-aktivitas olah fisik dari
wisatawan. Termasuk dalam kategori ini, antara lain hiking, biking, sailing, dan camping. Tempat wisata favorit jenis ini kebanyakan merupakan kawasan lindung, seperti taman
nasional, taman laut, taman hutan raya, dan kawasan lindung lainnya. Ancaman terhadap keberadaan keanekaragaman hayati dunia semakin meprihatinkan,
hal ini diikuti laju kepunahan spesies yang semakin lama semakin meningkat. Laju kepunahan sebagian besar disebabkan oleh ulah manusia Anthropogenic factor. Dengan demikian
membangun sebuah kesadaran manusia terhadap pentingnya konservasi lingkungan hidup, dimana keanekaragaman hayati didalamnya sangat diperlukan. Banyak ahli berpendapat
membangun kesadaran konservasi dapat dilakukan melalui sektor wisata. Berdasarkan pengetahuan dan motivasinya dalam Hakim, 2004:44 dalam kegiatan
wisata, wisatawan dibedakan menjadi dua kategori yakni wisatawan biasa dan eco-tourist. Hal yang membedakan keduanya adalah eco-tourist mempunyai motivasi mengunjungi destinasi
wisata dengan maksud khusus. Berdasarkan minatnya, ecotourismt dapat dibedakan sebagai berikut :
a Hard core nature tourist, merupakan peneliti atau anggota paket turperjalanan yang
dirancang untuk pendidikan alam dan penelitian.
b Dedicated nature tourist, yaitu wisatawan yang melakukan perjalanan, terutama untuk
mengunjungi atau melihat kawasan-kawasan lindung. Selain itu mereka ingin mengetahui keindahan lanskap dan kekayaan hayati serta budaya local.
Lioni Sri Ade Sinaga : Peranan Taman Eden 100 Sebagai Salah Satu Objek Wisata Alam Di Kabupaten Toba Samosir, 2009. USU Repository © 2009
c Mainstream nature tourist, yaitu wisatawan yang ingin mendapatkan pengalaman yang
lain yang didapatkan sebelumnya. d
Cassual nature tourist, yaitu wisatawan yang menginginkan pengalaman menikmati alam sebagai bagian dari perjalanan yang lebih besar.
Lioni Sri Ade Sinaga : Peranan Taman Eden 100 Sebagai Salah Satu Objek Wisata Alam Di Kabupaten Toba Samosir, 2009. USU Repository © 2009
BAB III
GAMBARAN UMUM TENTANG KABUPATEN TOBA SAMOSIR
3.1. Letak dan Keadaan Alam