Pengertian Obyek dan Daya Tarik Wisata Produk Wisata

Lioni Sri Ade Sinaga : Peranan Taman Eden 100 Sebagai Salah Satu Objek Wisata Alam Di Kabupaten Toba Samosir, 2009. USU Repository © 2009 3 Orang yang melakuaknnya tidak mencari nafkah di tempat atau negara yang di kunjunginya.

2.3. Pengertian Obyek dan Daya Tarik Wisata

Objek dan daya tarik wisata dalam Marpaung, 2000:41 adalah suatu bentukan atau aktivitas dan fasilitas yang berhubungan, yang dapat menarik minat wisatawan atau pengunjung untuk datang ke suatu daerahtempat tertentu. Daya tarik yang belum dikembangkan sematamata hanya sumber daya potensial dan belum dapat disebut sebagai daya tarik wisata, sampai adanya suatu jenis pengembangan tertentu. Objek dan daya tarik wisata merupakan suatu dasar bagi kepariwisataan. Tanpa adanya daya tarik daerah tertentu, kepariwisataan sulit untuk dikembangkan. Pariwisata akan lebih berkembang apabila di daerah itu terdapat lebih dari satu objek wisata dan daya tarik wisata. Tetapi bagaimanapun juga, beberapa jenis objek dan daya tarik wisata akan di kembangkan sebagian, karena alasan kepentingan konservasi. Jadi tidak hanya untuk kepentingan ekonomi. Pengembangan suatu daya tarik wisata yang potensial harus dilakukan penelitian dan evaluasi sebelum fasilitas wisata dikembangkan di suatu area tertentu. Hal ini penting agar pengembangan daya tarik wisata yang ada dapat sesuai dengan keinginan pasar potensial dan untuk menentukan pengembangan yang tepat dan sesuai.

2.4. Produk Wisata

Seperti yang diketahui, industri pariwisata sebagai suatu industri tidaklah berdiri sendiri tetapi terdiri dari serangkaian perusahaan yang menghasilkan bermacam-macam jasa, yang dibeli oleh wisatawan dalam bentuk paket package. Produk industri pariwisata dalam Yoeti, 2002:03 adalah semua bentuk pelayanan yang di nikmati wisatawan semenjak dia meninggalkan tempat dimana dia biasa berdiam, Lioni Sri Ade Sinaga : Peranan Taman Eden 100 Sebagai Salah Satu Objek Wisata Alam Di Kabupaten Toba Samosir, 2009. USU Repository © 2009 selama berada didaerah tujuan wisata yang dikunjungi, hingga ia kenbali pulang ke tempat asalnya semula. The Association of Internasional Expert and Scientific in Tourism AIEST dalam tahun 1973 dalam Yoeti, 2002:03 memberi batasan sebagai berikut : “The product covers The complete experiences from the time he tourist leaves home to the time he return to it”. Menurut batasan ini, yang dimaksud dengan produk industri pariwisata adalah : “Semua bentuk pelayanan yang dinikmati wisatawan semenjak ia berangkat meninggalkan tempat dimana ia biasa tinggal hingga kembali pulang”. Burkart dan Medlik dalam Yoeti, 1983:151 memberikan rumusan “tourist product” atau hasil industri pariwisata sebagai berikut : “The tourist product may be seen as a composite product, as an amalgam of attractions, transport, accomodation and of entertainment”. Dikatakannya bahwa produk industri pariwisata dapat merupakan suatu susunan produk yang terpadu, yang terdiri dari objek wisata, atraksi wisata, transportasi jasa angkutan, akomodasi dan hiburan, dimana tiap unsur dipersiapkan oleh masing-masing pengusahaan dan ditawarkan secara terpisah. Di bawah ini akan dikemukakan beberapa ciri-ciri hasil atau produk industri pariwisata yang terpenting dalam Yoeti, 1983:156, diantaranya ialah : a Hasil atau produk industri pariwisata itu tidak dapat dipindahkan, karena itu dalam penjualannya. b Pada umumnya peran perantara middlemen tidak diperlukan, karena proses produksi terjadi pada saat bersamaan dengan konsumsi. c Hasil atau produk industri pariwisata tidak dapat ditimbun seperti halnya terjadi pada industri barang. Lioni Sri Ade Sinaga : Peranan Taman Eden 100 Sebagai Salah Satu Objek Wisata Alam Di Kabupaten Toba Samosir, 2009. USU Repository © 2009 d Hasil atau produk industri pariwisata itu tidak mempunyai standard atau ukuran yang obyektif. Di sini hanya ada patokan bagus, jelek atau puas tidaknya orang yang diberi pelayanan. e Permintaan demand terhadap hasil atau produk industri pariwisata tidak tepat dan sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor non ekonomis. f Calon konsumen tidak dapat mencoba atau mencicipi produk yang akan dibelinya. g Hasil atau produk industri pariwisata itu banyak tergantung pada tenaga manusia dan sedikit sekali yang dapat digantikan dengan mesin. h Dari segi pemilikan usaha, penyediaan produk industri pariwisata dengan membangun sarana kepariwisataan yang memakan biaya besar, mempunyai tingkat resiko yang tinggi, karena perubahan elastis permintaan sangat peka.

2.5. Pengertian Industri Pariwisata