Eksistensi Nilai-Nilai Kearifan Lokal

11 Jika digabungkan dengan pengertian nilai-nilai kearifan lokal maka eksistensi nilai- nilai kearifan lokal adalah tentang keberadaansemua bentuk pengetahuan, keyakinan, pemahaman atau wawasan serta adat kebiasaan atau etika yang menuntun perilaku manusia dalam kehidupan di dalam komunitas ekologis. Eksistensi dari nilai-nilai kearifan lokal tersebut dapat dilihat seiring dengan perkembangan zaman, dimana eksistensi nilai-nilai kearifan lokal dapat berkembang dan bertahan atau terkikis bahkan hilang dalam suatu wilayah tertentu. Eksistensi dapat mempengaruhi atau dipengaruhi oleh apa saja yang ada disekitarnya sehingga memungkinkan untuk terjadi perubahan terhadap eksistensi tersebut. 3.Kearifan Lokal Kearifan lokal dalam ilmu antropologi dikenal juga dengan istilah local genius. Local genius merupakan istilah yang semula diperkenalkan oleh Quaritch Wales.Kearifan lokal adalah kebijaksanaan atau pengetahuan asli suatu masyarakat yang berasal dari nilai luhur tradisi budaya untuk mengatur tatanan kehidupan masyarakat.Kearifan lokal juga dapat didefinisikan sebagai nilai budaya lokal yang dapat dimanfaatkan untuk mengatur tatanan kehidupan masyarakat secara arif atau bijaksana. Kearifan lokal juga merupakan pengetahuan yang eksplisit yang muncul dari periode panjang yang berevolusi bersama-sama masyarakat dan lingkungannya dalam sistem lokal yang sudah dialami bersama. 7 Menurut Sartini 2004 kearifan lokal dapat 7 Melihat http:eprints.undip.ac.id392782BAB_I.pdf .Diakses pada 24 September 2014. Pukul 09.20 WIB 12 dipahami sebagai gagasan setempat yang bersifat bijaksana, penuh kearifan, bernilai baik, yang tertanam dan diikuti oleh anggota masyarakat. 8 Kearifan lokal adalah semua bentuk pengetahuan, keyakinan, pemahaman atau wawasan serta adat kebiasaan atau etika yang menuntun perilaku manusia dalam kehidupan di dalam komunitas ekologis.Manusia sebagai makhluk integral dan merupakan satu kesatuan dari alam semesta serta perilaku penuh tanggung jawab, penuh sikap hormat dan peduli terhadap kelangsungan semua kehidupan. 9 Kementerian Sosial mengeluarkan rumusan tentang kearifan lokal yaitu sebagai pandangan hidup dan pengetahuan serta berbagai strategi kehidupan yang berwujud aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat lokal untuk pemenuhan kebutuhan hidup mereka.Dengan demikian kearifan lokal merupakan pengetahuan tradisional yang menjadi pedoman dalam berperilaku dan telah dipraktikkan secara turun-menurun untuk memenuhi kebutuhan dan menghadapi tantangan dalam kehidupan masyarakat.Kearifan lokal seringkali merupakan tindakan perilaku masyarakat dalam pelestarian sumber daya alam, mempertahankan adat dan budaya.

4. Perkebunan Kelapa Sawit

Kelapa sawit dengan nama latin Elaeis termasuk golongan tumbuhan palma. Sawit menjadi populer setelah Revolusi Industri pada akhir abad ke-19 yaitu tingginya permintaan minyak nabati untuk bahan pangan. Pohon kelapa sawit terdiri dari dua 8 Kurniawinata, Edhy. 2012. Thesis :Identitas, Kontinuitas dan Pergeseran Sosial Tradisi Pelarian Diri Meraiq Dalam Perkawinan Adat Masyarakat Suku Sasak Lombok. 9 http:repository.usu.ac.idbitstream123456789395693Chapter20II.pdf .Diakses pada tanggal 24 September 2014. Pukul 09.52 WIB 13 spesies Arecaceae atau famili palma yang digunakan untuk pertanian komersil dalam pengeluaran minyak kelapa sawit. Kelapa sawit di Indonesia di perkenalkan pertama kali di Kebun Raya pada tahun 1884 dari Mauritius asal Afrika yang kemudian berkembang dan merupakan induk dari perkebunan kelapa sawit di Asia Tenggara. 10 Kelapa sawit adalah salah satu komoditi yang diharapkan dapat memberikan kontribusinya dalam perekonomian yang dikelola dalam bentuk sektor perkebunan.Kelapa sawit merupakan komoditi yang paling penting dalam hal meningkatkan perkenonomian Indonesia. Kelapa sawit sebagai tanaman penghasil minyak sawit dan inti sawit merupakan salah satu primadona tanaman perkebunan yang menjadi sumber penghasil devisa non migas bagi Indonesia. Minyak kelapa sawit mempunyai peran yang strategis dalam Indonesia karena merupakan bahan baku utama untuk minyak goreng. 11 Berdasarkan definisi konsep yang telah diuraikan diatas, maka hal yang terkait dengan rumusan masalah penelitian dapat difokuskan dengan definisi operasional sebagai berikut : 1. Eksistensi nilai solidaritas dalam proses industrialisasi perkebunan kelapa sawit 2. Eksistensi nilai „bekumpulan’ dalam proses industrialisasi perkebunan kelapa sawit 10 Suprayogo. 2011. Kampanye Negatif Kelapa Sawit. Jakarta: Main Building 3th Floor. 11 Melihat http:repository.usu.ac.idbitstream123456789314735Chapter20I.pdf . Diakses pada tanggal 24 September 2014. Pukul 13.01 WIB