7
komunis lainnya yang anti liberal dengan mereformasi Cina melalui metode Gaige Kaifang reformasi dan terbuka.
1.2. Rumusan Masalah.
Berdasarkan latar belakang di dalam penelitian ini timbul pertanyaan dalam rumusan masalah ini yaitu mengapa Deng Xiaoping mengambil perubahan
kebijakan ekonomi Gaige Kaifang di Cina ?
1.3. Tujuan Penelitian.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejarah latar belakang Deng Xiaoping dan menjelaskan tentang
“Pengaruh Deng Xiaoping Terhadap Pengambilan Kebijakan E
konomi “Gaige Kaifang”di Cina.”
1.4. Manfaat Penelitian.
Adapun manfaat penelitian terbagi atas dua manfaat yaitu manfaat akademis dan manfaat praktis, sebagai berikut:
1.4.1. Manfaat Akademis.
Sebagai bahan kajian untuk menambah pengetahuan dan wawasan dalam bidang Hubungan Internasional, khususnya tentang
“Pengaruh Deng Xiaoping Terhadap Pengambilan Kebijakan E
konomi “Gaige Kaifang” di Cina.”
1.4.2. Manfaat Praktis.
Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai rujukan referensi untuk menambah informasi dan masukan dalam memecahkan masalah penelitian
berikutnya, terutama yang berhubungan dengan Kebijakan Gaige Kaifang di Cina
8
era Deng Xiaoping. Serta berguna untuk menjawab pertanyaan yang muncul dalam masyarakat terutama mengenai latar belakang Deng Xiaoping dalam
mengambil keputusan Gaige Kaifang di Cina.
1.5. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu berfungsi sebagai pembeda antara penelitian sebelumnya dengan penelitian lain. Tujuan daripada itu ialah untuk melihat
pembaharuan dan perbedaan dari penelitian lain. Penelitian terdahulu yang sekiranya dapat menjadi acuan pembaharu dan pembeda dalam penelitian ini
adalah pada penelitian terdahulu, pertama milik Erlita Tantri dengan judul
Perkembangan dan Kekuatan Perekonomian Cina
12
. Dalam latar belakang artikel Erlita Tantri tersebut menjelaskan bagaimana awal mula dari reformasi atau
perubahan yang terjadi di Cina dari era Mao Zedong ke era Deng Xiaoping berikut dengan aspek
– aspek yang terjadi seperti perubahan kebijakan ekonomi pada era Mao Zedong yang berupa sistem komando sedangkan pada era Deng
Xiaoping yang mengubahnya menjadi sistem ekonomi pasar. Tujuan dari artikel ini ialah untuk mengetahui bagaimana proses perkembangan Cina dalam
meningkatkan perekonomiannya sehingga menjadi sebuah negara perekonomi yang besar di Asia. Serta bagaimana pengaruh dari perubahan kebijakan ekonomi
era Deng Xiaoping terhadap perkembangan Cina yang signifikan tersebut. Dalam rumusan masalah Erlita bertujuan untuk mengetahui perkembangan
dan aspek kekuatan perekonomian di Cina, khususnya dalam bidang pertanian dan industri, serta bagaimana peranannya dalam perubahan sosial, khususnya dalam
12
Erlita Tantri
Perkembangan dan
Kekuatan Perekonomian
China, Ibid.,
dalam
http:isjd.pdii.lipi.go.idadminjurnal113084948_1411-7932.pdf diakses pada tanggal 20 Februari
2013, pukul 15.25 WIB.
9
pertumbuhan kelas menengah di RRC. Erlita juga menggunakan penulisan dengan metodologi deskriptif serta menggunakan konsep ekonomi pasar untuk penelitian
dalam artikelnya.
Penelitian kedua ialah penelitian bentuk jurnal milik Yongjiu Shu, Qingfei
Zhai, Rui Wang dengan judul The Great Open-minded Thinking by Deng Xiaoping and Its Contemporary Significance
13
. Pada abstraksi jurnal ini ingin mengetahui pemikiran
– pemikiran dari Deng Xiaoping dalam mengambil keputusan untuk sistem ekonomi terbuka dan memberikan dampak yang baik bagi
perkembangan perekonomian di Cina. Dalam penulisan terbagi beberapa aspek pemikiran Deng Xiaoping.
Adapun beberapa aspek yang terbagi di dalamnya ialah sebagai berikut: i.
The Historical Background of the Great Open-minded Thinking by Deng Xiaoping, dalam rangkumannya di aspek ini penulis menjelaskan latar
belakang negara Cina itu sendiri mengadopsi sistem sosialis yang memberikan dampak kurang baik pada perkembangan masyarakat,
khususnya dalam
kesejahteraan ekonomi
perindividu. Seperti
permasalahan makanan dan tempat tinggal belum terselesaikan dengan baik. Sistem sosialis mengisolasi Cina terhadap dunia internasional.
Terciptanya dua sistem dunia yang bertentangan akibat dari pasca perang dunia, memberikan dampak yang signifikan dalam hubungan internasional
13
Jurnal milik Yongjiu Shu, Qingfei Zhai, Rui Wang, The Great Open-minded Thinking by Deng Xiaoping and Its Contemporary Significance, Kanada, Canadian Center of Science and
Education,
dalam http:www.google.comurl?sa=trct=jq=the20great20open-
minded20thinking20by20deng20xiaoping20and20its20contemporary20significan cesource=webcd=2cad=rjaved=0CDMQFjABurl=http3A2F2Fwww.ccsenet.org
2Fjournal2Findex.php2Fass2Farticle2Fdownload2F252922F15732ei=4ojwUfu5N8 WsrAer0IHYDwusg=AFQjCNEBrRilA9X4zevwnAjyHnfEhjXtZQbvm=bv.49784469,d.bmk
, diakses pada tanggal 20 Juli 2013, pukul 10.30 WIB.
10
suatu negara, konflik, ketidakstabilan di negara – negara tertentu, namun
yang paling terpenting dalam hal ini ialah perekonomian masyarakat demi tujuan kesejahteraan rakyat. Pada era reformasi tahun 1970an Deng
Xiaoping mengambil kebijakan ekonomi pasar. ii.
Major Content of the Great Open-minded Thinking by Deng Xiaoping, dalam penulisan ini terdapat dua pemikiran Deng Xiaoping di mana telah
diterapkan pada era pemerintahannya. Antara lain, a external thinking, sosialisme harus menyerap dan memanfaatkan semua prestasi peradaban
maju yang diciptakan oleh kapitalisme untuk mengembangkan dan memperluas sendiri. Dalam komite 11 Deng Xiaoping mengungkapkan
bahwa negara Cina merupakan negara sosialis. Namun dalam penerapannya bukan berarti tidak menerapkan sistem kapitalis khususnya
dalam kebijakan ekonomi, di mana kapitalis memiliki modal untuk perkembangan di Cina dan kapitalis hanya digunakan sebagai
perkembangan perekonomian di Cina saja tidak dalam segala aspek. Cina butuh kapitalis, juga perlu untuk memanfaatkan sepenuhnya dari kedua
pasar baik internasional maupun domestik serta efektifitas sumber daya dalam lingkup yang lebih luas. Sadar akan kebutuhan sumber daya alam
yang tidak dimiliki, maka Cina perlu suatu hubungan kerjasama antar negara. Sebagai landasannya maka negara diharuskan untuk membuka
pintu nasional untuk kepentingan nasional negara Cina. Selanjutnya, b internal thinking, kebijakan reformasi dapat memperkuat kekuatan
ekonomi dalam negeri, karena sistem ekonomi dalam gagasan Deng Xiaoping tidak mengikat masyarakat, dan justru masyarakat dibebaskan
11
untuk berkreasi dan kreatif dalam menciptakan pasar modal guna meningkatkan perekonomian negara Cina, yaitu sistem pasar bebas.
iii. The Contemporary Significance of the Great Open-minded Thinking by
Deng Xiaoping, dasar pemikiran Deng Xiaoping tidak mengubah ideologi dari Marxist, melainkan mengembangkan ideologi tersebut tanpa
mengubah unsur dasar dari sistem politik, karena ideologi Marxist menjadi pedoman untuk mempertahankan Partai Komunis Cina dan pembangunan
nasional Cina. Berdasarkan uraian jurnal Yongjiu Shu, Qingfei Zhai, Rui Wang, mereka ingin
menjelaskan dan mengkategorikan bagaimana pemikiran dari Deng Xiaoping dalam menerapkan pemikirannya pada periode masanya, serta pentingnya konsep
Marxisme dalam mempertahankan politik nasional Cina.
Penelitian ketiga, ialah penelitian dalam bentuk artikel milik Jungwon
Yong dengan judul The Technocratic Trand and Its Implication in China
14
. Dalam pendahuluan penelitian ini Yong menjelaskan tentang keberhasilan dari kebijakan
reformasi pada era Deng Xiaoping. Transformasi ini memberi perubahan besar pada teknokrat Cina pada saat itu. Perbedaan yang ditimbulkan yaitu nggota PKC
yang dulu direkrut oleh Mao Zedong di ganti oleh Deng Xiaoping ketika masa pemerintahannya. Deng Xiaoping mengubah anggota PKC dan pemerintahan lain.
Hal ini dilihat dari profesi serta latar belakang masing – masing anggota
14
Jungwon Yong, 2007, The Technocratic and Its Implication in China, presented at International Multidiciplinary
Graduate Student
Conference, Washington,
DC,
dalam
http:archive.cspo.orgigscdocsJungwon20Yoon.pdf diakses pada tanggal 21 Juli 2013, pukul
18.14 WIB.