16
e. Jenis-Jenis Pelayanan Publik
Menurut keputusan Menpan No. 63KEPM.PAN72003 dalam Ibrahim 2008:37 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Publik, pelayanan
publik dikelompokkan menjadi : 1
Kelompok Pelayanan Administratif, yakni pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk dokumen resmi yang dibutuhkan oleh
publik = masyarakat, misalnya status kewarganegaraan, sertifikat kompetensi, kepemilikan atau penguasan terhadap suatu barang dan
sebagainya. Dokumen-dokumen itu antara lain :KTP, Akte pernikahan, Akte kelahiran, BPKB, SIM, paspor, sertifikat kepemilikanpenguasaa
tanah dan lainnya. 2
Kelompok Pelayanan Barang, yaitu pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk barang yang dibutuhkan oleh masyarakat, misalnya
jaringan listrik, telepon, air minum, dan sejenisnya. 3
Kelompok Pelayanan Jasa, yaitu pelayanan yang mengahasilkan berbagai bentuk jasa yang dibutuhkan masyarakat, misalnya
pendidikan, kesehatan, jasa angkutan, pos, dan sebagainya.
f. Strategi Pelayanan Publik Yang Prima
Prinsip-prinsip strategi pelayanan publik yang prima menurut Patricia dalam Ibrahim 2008:77-78, sebagai berikut :
1 Semua upaya dan tahapan untuk mewujudkan konsep pelayanan publik
yang prima yang dapat digunakan organisasi publik pemerintahan, agar secara formal dan objektif dapat mencapai sasaran pelayanan
17 publik yang prima tersebut yang ukuran utamanya adalah kepuasan
masyarakat yang
dilayani, dalam
kiprahnya sebagai “abdi
masyarakat” 2
Tiga dimensi strategi yang utama ialah a pilih dari beragam strategi yang diidentifikasikan, kemudian pilihan tersebut didalami lebih
lanjut; b lanjutkan dengan Analisis strategi yang meliputi: kondisi lingkungan strategis yang berlaku, harapan objektif masyarakat
tentunya setelah diadakan penelitian dan kontak-kontak, pembagian wewenang, serta sumber daya dalam arti luas yang tersedia ; c dan
akhirnya, mengimpelementasikan dengan tolak ukur kriteria administrasi pelayanan dengan tolak ukur kriteria administrasi
pelayanan yang baik manajemen dan dukungannya; dan d uji validitas dan reabilitasnya secara berkala, agar tidak ketinggalan
zaman. 3
Dalam hubungannya dengan pelanggan ada beberapa dimensi strategis yang perlu diperhitungkan dalam penyusunan konsep strategi
pelayanan publik prima, ialah Loh, Yong Yun, 1998 dalam Lukman Sugyanto, 2001 : a tingkat pentingnya pelanggan
seberapa penting dan urgentnya pelanggan, karena akan berpengaruh pada unjuk kerja produk, variabel lainnya, misalnya dalam pelayanan
jemaah haji dan lainnya yang khusus; b jenis-jenis pelayanan yang akan diberikan; tingkat kepekaan pelayanan pelanggan skala
prioritasnya; d kebijakan apa saja yang diperlukan untuk setiap
18 kategori pelayanan tersebut; e apa saja hal-hal khusus yang perlu
diperhatikan; f cara mencapai persesuaian kualitas antara petugas dan pelangganmasyarakat yang dilayani tersebut.
4 Dalam strategi pelayana publik yang prima perlu pula dipilah-pilah
dan diidentifikasi : a apa saja pelayanan yang diberikan sebelumnya meliputi sistem, struktur dan lingkungan operasionalnya sebelum
terjadi transaksi; b pelayanan saat transaksinya, yakni apa saja faktor- faktor yang perlu dirasakan oleh pelanggan agar merasa puas selama
transaksi pelayanan berlangsung; dan c pelayanan purna transaksi yang seharusnya tetap dapat diberikan dengan baik kepada
pelangganmasyarakat. 5
Perlu lebih lanjut dikembangkan strategi perbaikan pelayanan Armistead Clark, 1992 dalam Lukman Sugyanto, 2001:39-40
dengan penekanan pada tindakan-tindakan antara lain: a upaya mendapatkan dasar-dasar yang kuat bagi penyelenggaraan pelayaanan
tersebut; b menggali berbagai tanda-tandagejala-gejala kemungkinan terjadinya kesalahan dan menyiapkan upaya-upaya antisipasi
penanggulangannya; c mendapatkan dan menyusun jaringan networking yang benar-benar potensial; d menilai keluhan-keluhan
pelangganmasyarakat yang
berkembang dan
menyiapkan antisipasinya; e memberikan pemahaman dan kecakapan kepada para
petugas pelayanan tentang arti dan praktek kecepatan, dalam transaksi pelayana publik prima tersebut, serta mengenali apa dan bagimana
19 penilaian pelanggan ketika terjadi kesalahan dalam pelayanan publik
tersebut.
1.6.4 Konsep Kepolisian
a. Pengertian, Fungsi Dan Tujuan Kepolisian RI
Dalam Rahardi 2007:53-54 pasal 1 Undang-undang No. 2 Tahun 2002 berbunyi :
Dalam Undang-undang ini yang dimaksud dengan : 1.
Kepolisian adalah segala hal ihwal yang berkaitan dengan fungsi dan lembaga polisis sesuai dengan peraturan
perundang-undangan 2.
Anggota kepolisian Negara RI adalah pegawai negeri pada kepolisian Negara Republik Indonesia
3. Pejabat Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah anggota
Kepolisian Negara Republik Indonesia yang berdasarkan undang-undang memiliki wewenang umum Kepolisian
4. Peraturan Kepolisian adalah segala peraturan yang
dikeluarkan oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia dalam rangka memelihara ketertiban dan menjamin keamanan umum
sesuai dengan peraturan perundang-undangan 5.
Keamanan dan ketertiban masyarakat adalah suatu kondisi dinamis
masyarakat sebagai
salah satu
prasyarat terselenggaranya proses pembangunan nasional dalam rangka
tercapainya tujuan nasional yang ditandai oleh terjaminnya keamanan, ketertiban, dan tegaknya hukum serta terbinanya
ketentraman, yang mengandung kemampuan membina serta mengembangkan potensi dan kekuatan masyarakat dalam
menangkal, mencegah, dan menanggulangi segala bentuk pelanggaran hukum dan bentuk-bentuk gangguan lainnya yang
dapat meresahkan masyarakat.
Rahardi 2007:55-56 menjelaskan bahwa istilah kepolisian dalam Pasal 1 angka 1 tersebut diatas mengandung dua pengertian, yakni fungsi
polisi dan lembaga polisi. Adapun pengertian tentang fungsi polisi dalam pasal 2 Undang-
Undang No. 2 tahun 2002 yang berbunyi :
20 ”fungsi kepolisian adalah salah satu fungsi pemerintahan negara
dibidang pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat, penegakan hukum, perlindungan, pengayoman dan pelayanan
kepada masyarakat”. Pengertian kepolisian sebagai fungsi tersebut diatas sebagai salah
satu fungsi pemerintahan negara dibidang pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat, penegakan hukum, pelindung, pengayom, dan
pelayanan kepada masyarakat. Sedangkan pengertian kepolisian sebagai lembaga adalah organ
pemerintah yang ditetapkan sebagai lembaga yang diberikan kewenangan menjalankan fungsinya berdasarkan peraturan perundang-undangan. Jadi,
apabila kita berbicara tentang kepolisian berarti berbicara tentang fungsi dan lembaga kepolisian Rahardi, 2007:55-56.
Selanjutnya mengenai tujuan Polri disebutkan dalam pasal 4 UU No. 2 Tahun 2002 yang menyatakan bahwa :
“Kepolisian Negara Republik Indonesia bertujuan untuk mewujudkan keamanan dalam negri yang meliputi terpeliharanya
keamanan dan ketertiban masyarakat, tertib dan tegaknya hukum, terselenggaranya perlindungan, pengayoman dan pelayanan
masyarakat, serta terbinanya ketentraman masyarakat dengan menjunjung tinggi has asasi manusia”Rahardi, 2007:59.
b. Tugas Dan Wewenang POLRI