dependennya adalah
pertumbuhan laba
ROI
2008 Ningsih
Analisis Pengaruh
Rasio Profitabilitas,
Solvabilitas dan Aktivitas
terhadap Pertumbuhan
Laba Pada Perusahaan
Manufaktur yang terdaftar
di BEJ periode 2002-2005
Variabel independen yang
digunakan dalam penelitian ini
adalah long term debt to total
assets, net income to sales, dan total
asset turnover; sedangkan
variabel dependennya
adalah pertumbuhan laba
Hasil penelitian menunjukkan baik secara
parsial maupun simultan long term debt to total
assets, net income to sales, dan total asset
turnover
berpengaruh secara signifikan terhadap
pertumbuhan laba
D. Kerangka Konseptual
Setiap perusahaan wajib menerbitkan laporan keuangan setiap tahunnya karena laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk
menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan. Kinerja perusahaan yang baik salah satunya dapat
dilihat dari kemampuannya dalam menghasilkan laba yang tinggi. Untuk dapat menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba maka dilakukan
analisis terhadap laporan keuangan perusahaan salah satunya adalah analisis rasio. Analisis rasio menunjukkan hubungan antara pos-pos yang terpilih dari
data laporan keuangan sehingga dapat diketahui kekuatan dan kelemahan perusahaan secara finansial. Untuk mengetahui tingkat keamanan perusahaan
atas hutang-hutangnya dapat dihitung melalui rasio debt ratio, untuk
Universitas Sumatera Utara
mengukur efektivitas penggunaan modal sendiri dapat dihitung melalui rasio net profit margin, untuk mengukur kecepatan kegiatan penjualan dapat
digunakan inventory turnover dan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memberikan pengembalian atas investasi para pemegang saham
digunakan rasio return on equity. Debt ratio merupakan perbandingan antara total hutang dengan total
aktiva, yaitu kemampuan perusahaan untuk membayar hutang-hutangnya. Kemampuan DR dalam mempengaruhi pertumbuhan laba dapat disebabkan
oleh pendanaan yang diperoleh dari pihak ketiga kreditor yang akan digunakan untuk mendanai aktiva yang akan digunakan dalam kegiatan
operasional untuk menghasilkan keuntungan. Semakin besar pendanaan yang diperoleh dari utang, semakin besar pula kesempatan perusahaan untuk
memperoleh laba. Hal ini didukung oleh penelitian Angkoso 2006 yang menyimpulkan bahwa DR berpengaruh terhadap pertumbuhan laba.
Net profit margin merupakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba pada tingkat penjualan tertentu. Tingginya NPM akan
menghasilkan laba yang tinggi, sebaliknya NPM yang rendah akan menghasilkan laba yang rendah pula. Dengan demikian tinggi rendahnya
NPM akan mempengaruhi pertumbuhan laba. Hal ini didukung oleh penelitian Haryanti 2007 dan Ningsih 2008 yang menyimpulkan bahwa NPM
berpengaruh terhadap pertumbuhan laba. Inventory turnover atau perputaran persediaan merupakan ukuran
tentang seberapa cepat perputaran persediaan dalam siklus produksi normal
Universitas Sumatera Utara
Pertumbuhan Laba
Y Harahap, 2008:308. Tingginya perputaran persediaan berarti kegiatan
penjualan berjalan cepat sehingga laba juga akan mengalami kenaikan dengan adanya kenaikan penjualan. Dengan demikian ITO berpengaruh terhadap
pertumbuhan laba. Retun on equity menunjukkan berapa besar kemampuan perusahaan
dalam memberikan pengembalian atas investasi para pemegang saham. Semakin tinggi nilai ROE akan semakin baik karena nilai ROE yang tinggi
menunjukkan kemampuan perusahaan dalam melakukan efisiensi untuk menghasilkan keuntungan dari setiap unit ekuitas. ROE menunjukkan
seberapa baik suatu perusahaan menggunakan dana investasi untuk menghasilkan pertumbuhan laba. Hal ini didukung oleh penelitian Angkoso
2006 yang menyimpulkan bahwa ROE berpengaruh terhadap pertumbuhan laba.
Berdasarkan latar belakang masalah, tinjauan teoritis, dan tinjauan penelitian terdahulu, maka dapat dirumuskan kerangka konseptual penelitian
pada gambar 2.1. Debt Ratio
X1 Net Profit Margin
X2 Inventory Turnover
X3 Retun on Equity
X4
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
E. Hipotesis