a. menentukan jadwal yang paling ekonomis b. meminimalkan fluktuasi pemakaian sumber daya
Setelah tersusun rencana dan jadwal proyek yang cukup realistik, kemudian dapat dipakai diantaranya sebagai tolak ukur atau alat pembanding dalam kegiatan
pengendalian pada tahap inplementasi fisik, yaitu dengan memperbandingkan antara perencanaan atau jadwal dengan hasil pelaksanaan nyata dilapangan.
2.3 Diagram Jaringan kerja
Diagram jaringan kerja merupakan logika model yang menggambarkan hubungan antara masing-masing kegiatan dan menjelaskan arus dari operasi sejak awal hingga
selesainya kegiatan-kegiatan proyek.
Diagram jaringan kerja mempunyai dua peranan. Yakni, pertama sebagai alat perencanaan proyek dan yang kedua sebagai ilustrasi secara grafik dari kegiatan-
kegiatan suatu proyek. Oleh karena itu diagram suatu jaringan kerja harus mampu memberi gambaran tentang dimulainya dari awal kegiatan sampai diselesaikannya
kegiatan tersebut.
Untuk itu diagram jaringan kerja memerlukan beberapa lambang khusus untuk memberikan keterangan yang jelas tentang suatu proyek, yaitu :
1. Anak panah arrow menyatakan kegiatan dengan ketentuan bahwa
panjang dan arah panah tidak mempunyai arti khusus. Pangkal dan ujung panah menerangkan kegiatan mulai dan berakhir dengan arah
kekanan positif. Kegiatan harus berlangsung terus dalam jangka waktu tertentu duration dengan pemakaian sejumlah sumber seperti
manusia, alat, bahan dan dana. Pada umumnya kegiatan diberikan huruf kode huruf besar A, B, C, dan seterusnya.
2. Lingkaran kecil atau node menyatakan suatu kejadian atau peristiwa.
Kejadian diartikan sebagai awal atau akhir dari satu atau beberapa
Universitas Sumatera Utara
1
2 3
4
1 3
4
2 5
kegiatan. Umumnya kegiatan diberi kode dengan angka 1, 2, 3, dan seterusnya yang disebut dengan nomor kejadian.
3. Anak panah terputus-putus menyatakan kegiatan semu atau dummy.
Dummy sebagai pemberitahuan bahwa terjadi perpindahan dari satu kejadian ke kejadian yang lain pada saat yang sama. Oleh karena itu
dummy tidak memerlukan waktu dan tidak menghabiskan sumber. Panjang dan arah dummy tidak mempunyai arti khusus.
Untuk menyatakan saling ketergantungan logika dari kegiatan-kegiatan berikut ini dijelaskan beberapa ketentuan sebagai berikut :
A B 1. 1 2 3
: Kegiatan B hanya dapat dimulai setelah kegiatan A selesai. Perlu diperhatikan bahwa kejadian merupakan
awal dan akhir suatu kegiatan. Jadi kegiatan B mulai pada dimana kejadian A berakhir.
1. kegiatan C hanya dapat dimulai setelah kegiatan A dan selesai. Kegiatan A dan B boleh berlangsung bersama-sama ; A dan B berakhir pada kegiatan yang sama.
A C B
3. kegiatan C dan D dapat dimulai setelah kegiatan A dan B berakhir, dan selesai pada kejadian yang berbeda.
A C
B D
Universitas Sumatera Utara
1
2 3
4 1
2 3
4 5
1
2 5
3
6 4
1
2 3
4
4. Dalam diagram ini a, b, c terdapat dua kejadian yang saling bergantungan tanpa dihubungkan dengan kegiatan, tapi dihubungkan dengan dummy.
A A
B C C
B D a b
c
5. A
C B
Dalam hal terdapat kejadian menyatu merge event seperti ini maka ada dua pertimbangan yaitu :
a. Kegiatan C tergantung pada selesainya seluruh kegiatan A dan B. b. Kegiatan C tergantung pada selesainya kegiatan A dan sebagian kegiatan B
atau sebaliknya. Dalam hal seperti ini rangkaian kegiatan dapat disusun dalam bentuk lain yaitu :
Universitas Sumatera Utara
1
2 5
3
6 4
1
2 5
3
6 4
1 2
4 3
1
2 5
3
4
A C
B
1
B
A
2
Atau
1
A
A B C
7. Dalam suatu jaringan kerja tidak boleh terjadi suatu loop atau arus putar, misalnya
2
B C
6. Bila ada dua kegiatan berbeda yang mulai pada kejadian yang sama dan berakhir pada kejadian yang sama pula, maka pekerjaan tersebut tidak boleh dibuat
berimpit, misalnya
A D B
C
8. Nomor kejadian terkecil adalah nomor dari kejadian awal dan nomor kejadian terbesar adalah nomor kejadian akhir. Nomor kejadian ditulis di dalam lingkaran
kejadian.
9. Tiap kegiatan diberi kode berupa huruf besar juga diberi kode dengan simbol i, j ; i menyatakan nomor kejadian awal kegiatan dan j menyatakan nomor kejadian
akhir kegiatan.
Universitas Sumatera Utara
2.4 Menyusun Urutan Kegiatan