B. Analisis Hasil Penelitian
Setelah dilakukan pembahasan secara teoritis dari hasil penelitian di lapangan dapat diperoleh gambaran mengenai analisis kebijakan piutang, tingkat
rasio likuiditas, dan pengaruh piutang usaha terhadap likuiditas untuk analisis kebijakan piutang usaha untuk meningkatkan likuiditas PT Inalum Kuala
Tanjung.
1. Analisis Kebijakan Piutang
Pengelompokan piutang merupakan suatu hal yang sangat penting untuk dilaksanakan oleh suatu perusahaan karena dengan adanya
penggoloangan piutang memungkinkan pihak yang memakai informasi tentang jenis piutang yang disajikan oleh penyusunan laporan keuangan
akan lebih mudah membaca dan memahaminya. PT Inalum Kuala Tanjung telah menggolongkan piutang-piutangnya menjadi Piutang dagang dan
piutang lain-lain. Maka penggolongan piutang yang dilakukan oleh PT Inalum Kuala Tanjung sudah baik.
Tujuan dilakukan penilaian piutang yang utama adalah agar dapat mengukur nilai tunainya atau nilai piutang yang diperkirakan dapat
diperoleh dimasa yang akan datang setelah diadakan penagihan piutang. Untuk melakukan penilaian atas piutang yang diragukan tidak tertagih. PT
Inalum Kuala Tanjung menggolongkan piutang atas piutang yang belum jatuh tempo dan piutang yang telah jatuh tempo. Piutang yang telah jatuh
tempo dapat ditagih ke bank yang memberi jaminan ke pelanggan melalui Surat Kredit Berjangka Dalam Negeri SKBDN. PT Inalum Kuala Tanjung
Universitas Sumatera Utara
menentukan biaya kerugian piutang menggunakan metode penyisihan. Berdasarkan analisis penilaian piutang yang dilakukan pada PT Inalum
Kuala Tanjung dikatakan baik. Seberapa cepat piutang dikonversikan menjadi kas merupakan kebijakan perusahaan dengan menghitung
perputaran piutang.
TABEL 4.3 PT INALUM – KUALA TANJUNG
TABEL PERHITUNGAN PERPUTARAN PIUTANG
Uraian 2008
2007 2006
Penjualan 538,054,593
633,478,949 632,602,115
Rata-rata piutang 59,932,982
59,845,204.5 52,279,535
Perputaran piutang 8.98 10.59
12.1 Periode penagihan
40 hari 34 hari
30 hari Penjualan
Perputaran piutang = Rata-rata piutang
538,054,593 Perputaran piutang tahun 2008 =
59,932,982 = 8.98
Periode penagihan = 360 8.98
= 40 hari 633,478,949
Perputaran piutang tahun 2007 = 59,845,204.5
= 10.59 Periode penagihan
= 360 10.59 = 34 hari
632,602,115 Perputaran piutang tahun 2006 =
52,279,535
Universitas Sumatera Utara
= 12.1 Periode penagihan
= 360 12.1 = 30 hari
Berdasarkan perhitungan diatas perputaran piutang mengalami penurunan tahun 2008 yaitu 8.98 kali yang berarti penagihan piutang ditagih
sebanyak 8.98 kali dalam setahun dan periode penagihan piutang rata-rata dalam setahun adalah 40 hari. Rata-rata periode penagihan piutang tahun
2006 sampai 2008 dibawah lewat 30 hari tetapi kelebihan harinya dapat disesuaikan kebijakan perusahaan dalam penagihan piutang yang berjangka
antara 30 hari sampai 90 hari. Kebijakan piutang dalam mengkonversikan piutang menjadi kas cukup baik dengan melihat rata-rata perputaran piutang
dibawah kebijakan perusahaan.
2. Menghitung Tingkat Likuiditas