Piutang nondagang dan piutang menghasilkan digolongkan ke dalam piutang lain-lain. Pendapat Mulyadi 2002:87 ”piutang nondagang
timbul dari transaksi selain penjualan barang dan jasa kepada pihak luar, seperti misalnya piutang kepada karyawan, piutang penjualan saham,
piutang klaim asuransi, piutang pengembalian pajak, piutang dividen dan bunga”.
2. Penilaian Kerugian Piutang
Biasanya sebagian besar dari penjualan kredit dipastikan tidak akan tertagih. Beban operasi yang muncul karena tidak tertagihnya piutang
dinamakan beban piutang tak tertagih uncollectiblle account expense, beban piutang macet bad debt expense, atau beban piutang ragu-ragu
dobtful account expense. Faktor-faktor yang mengakibatkan piutang tak tertagih adalah 1 debitur pailit, 2 debitur telah meninggal dunia, 3
debitur melarikan diri. Piutang tak tertagih atau piutang ragu-ragu tentunya mengakibatkan
berkurangnya piutang perusahaan yang akhirnya mengurangi aktiva lancar dan pada akhirnya akan menganggu likuiditas perusahaan.
Terdapat dua metode akuntansi untuk mencatat piutang yang diperkirakan tidak akan tertagih yaitu metode penyisihan dan metode
penghapusan langsung.
a. Metode penyisihan atau metode cadangan
Universitas Sumatera Utara
Penghapusan piutang tak tertagih akan dilakukan apabila tersedia bukti positif mengenai ketidaktertagihan sebagian besar atau seluruh
piutang. Piutang tak tertagih akan dihapus dengan mendebit perkiraan penyisihan yang sebelumnya telah dibentuk dan mengkredit piutang
usaha. Baridwan 2000:127 menyatakan bahwa
Perhitungan kerugian piutang atas dasar saldo piutang dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu : 1. jumlah cadangan dinaikkan
sampai persentase tertentu dari saldo piutang, 2. cadangan ditambah dengan persentase tertentu dari saldo piutang, 3. jumlah
cadangan dinaikkan sampai suatu jumlah yang dihitung dengan analisa umur piutang.
Contoh 1. PT Citra Jaya pada tanggal 31 Desember 2005 mempunyai saldo piutang
sebesar Rp 20.000.000,00 dan cadangan kerugian piutang menunjukkan saldo kredit Rp 50.000,00. Persentase kerugian piutang ditetapkan sebesar
2 dari saldo piutang, maka: Kerugian piutang 2 x rp 20.000.000,00
Rp 400.000,00 Cadangan kerugian piutang
Kerugian piutang yang dibebankan tahun 2005 Rp 350.000,00
Rp 50.000,00
Jurnal penyesuaian pada tanggal 31 Desember 2005 yaitu: Debet
kredit Kerugian Piutang
Cadangan kerugian Piutang Rp 350.000,00
Rp 350.000,00
Contoh 2.
Universitas Sumatera Utara
Cadangan ditambah dengan persentase tertentu dari saldo piutang yang dibebankan dihitung dengan cara mengalihkan persentase tertentu dar
saldo cadangan kerugian piutang. Dari data di atas maka kerugian piutang yang dibebankan adalah sebesar:
Kerugian piutang sebesar 2 x Rp 20.000.000,00 = Rp 400.000,00 Jurnal penyesuaian pada tanggal 31 Desember 2005 yaitu:
Debet Kredit
Kerugian Piutang Cadangan Kerugian Piutang
Rp 400.000,00 Rp 400.000,00
Contoh 3. Jika jumlah cadangan dinaikan sampai suatu jumlah yang dihitung
dengan analisa piutamg maka kerugian piutang dengan cara membuat daftar umur piutang atau biasa disebut dengan analisa umur piutang.
Daftar ini berisi informasi mengenai piutang masing-masing debitur dengan jumlah kelompok piutang yang belum jatuh tempo. Setelah daftar
di buat taksiran maka taksiran kerugian piutang ditentukan dengan cara menetapkan persentase berdasarkan pada pengalaman masa lalu terhadap
total masing-masing kelompok umur piutang. Setelah itu dibandingkan dengan saldo cadangan kerugian piutang. Dari contoh di atas saldo
rekening piutang PT Citra Jaya menunjukkan jumlah sebesar Rp 20.000.000,00 dapat dirinci berdasarkan pada daftar berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
PT CITRA JAYA ANALISA UMUR PIUTANG
31 Desember 2000 Dalam Ribuan Rupiah
Nama Jumlah
Beban jatuh
tempo Lewat Jatuh Tempo Hari
1-30 31-60
61-90 91-180
181-365 365
UD Maju 2.500
1.500 -
1.000 -
- -
- Toko Indah
1.500 -
- -
- -
500 1.000
PT Risa 1.750
- -
- 1.500
250 -
- UD Sanjaya
1.250 -
- -
- -
1.250 -
PT Sinar 2.000
1.000 1.000
- -
- -
- Basri
2.000 1.500
- 500
- -
- -
UD Polka 2.250
1.000 500
- -
750 -
- PT Harmoni
1.750 1.750
- -
- -
- -
CV Jaya 2.500
1.250 -
1.000 -
- -
- UD Sari
2.500 1.250
1.500 -
- -
- -
Jumlah 20.000
9.250 3.000
2.500 1.500
1.750 1.750
1.000
Sumber Baridwan 2000:130
Pihak PT Citra Jaya menetapkan persentase kerugian sebagai berikut: Belum jatuh tempo
0,5 Lewat jatuh tempo 1-30 hari
1 Lewat jatuh tempo 31-60 hari
2 Lewat jatuh tempo 61-90 hari
5 Lewat jatuh tempo 91-180 hari
10 Lewat jatuh tempo 181-365 hari
20 Lewat jatuh tempo 365 hari
30 Maka taksiran kerugian piutang dapat disususn sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
PT CITRA JAYA TAKSIRAN KERUGIAN PIUTANG
Kelompok Umur Jumlah
Persentase Kerugian Piutang
Taksiran kerugian Piutang
Belum jatuh tempo Rp 9.250.000
0,5 Rp 46.250
Lewat 1-30 hari Rp 3.000.000
1 Rp 30.000
Lewat 31-60 hari Rp 2.500.000
2 Rp 50.000
Lewat 61-90 hari Rp 1.500.000
5 Rp 75.000
Lewat 91-180 hari Rp 1.000.000
10 Rp 100.000
Lewat 181-365 hari Rp 1.175.000
20 Rp 350.000
365 hari Rp 1.000.000
30 Rp 300.000
Jumlah Rp 20.000.000
Rp 351.250
Sumber Baridwan 2000:130
Berdasarkan Tabel di atas maka kerugian piutang tahun 2005 yaitu: Jumlah kerugian piutang
Rp 351.250,00 Cadangan kerugian piutang
Kerugian piutang yang dibebankan Rp 301.250,00
Rp 50.000,00
Maka jurnalnya yaitu: Debet
Kredit Kerugian Piutang
Cadangan kerugian piutang Rp 301.250,00
Rp 301.250,00
b. Metode penghapusan langsung direct write off method