Menghitung Tingkat Likuiditas Analisis Hasil Penelitian

= 12.1 Periode penagihan = 360 12.1 = 30 hari Berdasarkan perhitungan diatas perputaran piutang mengalami penurunan tahun 2008 yaitu 8.98 kali yang berarti penagihan piutang ditagih sebanyak 8.98 kali dalam setahun dan periode penagihan piutang rata-rata dalam setahun adalah 40 hari. Rata-rata periode penagihan piutang tahun 2006 sampai 2008 dibawah lewat 30 hari tetapi kelebihan harinya dapat disesuaikan kebijakan perusahaan dalam penagihan piutang yang berjangka antara 30 hari sampai 90 hari. Kebijakan piutang dalam mengkonversikan piutang menjadi kas cukup baik dengan melihat rata-rata perputaran piutang dibawah kebijakan perusahaan.

2. Menghitung Tingkat Likuiditas

Dalam penilaian likuiditas, yang menjadi perhatian utama dalam hal ini adalah kemampuan perusahaan dalam membayar hutang-hutang jangka pendek yang harus segera dibayar. Neraca merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi mengenai tingkat likuiditas yang telah dicatat oleh bagian akuntansi yang diperbandingkan untuk tiga periode dan dianalisis lebih lanjut, untuk memperoleh data-data perusahaan yang sangat akurat, yang mendukung dalam pengambilan keputusan terhadap keadaan posisi perusahaan. a. Rasio lancar current ratio Universitas Sumatera Utara Aktiva lancar Rasio Lancar = x 100 Hutang Lancar 390,460,280 Rasio lancar tahun 2008 = x 100 94,318,375 = 414 498,463,621 Rasio lancar tahun 2007 = x 100 162,920,331 = 306 489,490,011 Rasio lancar tahun 2006 = x 100 115,339,372 = 424 TABEL 4.4 PT INALUM –KUALA TANJUNG TABEL RASIO LANCAR Keterangan 2008 2007 2006 Aktiva lancar 390,460,280 498,463,621 489,490,011 Hutang lancar 94,318,375 162,920,331 115,339,372 Rasio lancar 414 306 424 GRAFIK 4.1 PT INALUM – KUALA TANJUNG GRAFIK RASIO LANCAR Universitas Sumatera Utara Rasio lancar pada PT Inalum Kuala Tanjung untuk periode 2006 sampai 2008 berada di atas standar normal, ini menunjukkan perusahaan dalam keadaan likuid. Dimana pada tahun 2006 rasio lancar sebesar 424 yang artinya US 100 hutang lancar dijamin US 424 aktiva lancar. Pada tahun 2007 rasio lancar sebesar 306 yang artinyaUS 100 hutang lancar dijamin US 306 aktiva lnacar. Pada tahun 2008 rasio lancar sebesar 414 yang artinya US 100 hutang lancar dijamin US 414 aktiva lancar. Pada tahun 2006 sampai 2007 rasio ini turun dari 424 menjadi 306, hal ini disebabkan hutang lancar bertambah sebesar US 47,580,959 sedangkan kenaikan aktiva lancar hanya sebesar US 8,973,610. Pada tahun 2007 sampai 2008 rasio ini mengalami kenaikan dari 306 menjadi 414, hal ini disebabkan hutang lancar mengalami penurunan sebesar US 68,601,956. b. Cash ratio rasio kontan Kas + Efek Cash Ratio = x 100 Hutang Lancar 145,222,878+33,336,976 Cash Ratio tahun 2008 = x 100 94,318,375 = 189 292,174,704 Cash Ratio tahun 2007 = x 100 162,920,331 = 179 Universitas Sumatera Utara 249,687,337+45,486,259 Cash Ratio tahun 2006 = x 100 115,339,372 = 256 TABEL 4.5 PT INALUM – KUALA TANJUNG TABEL CASH RATIO Keterangan 2008 2007 2006 Kas 145,222,878 292,174,704 249,687,337 Efek 33,336,976 - 45,486,259 Hutang lancar 94,318,375 162,920,331 115,339,372 Cash ratio 189 179 256 GRAFIK 4.2 PT INALUM – KUALA TANJUNG GRAFIK CASH RATIO Rasio ini menunjukkan bagaimana efektifitas manajer keuangan perusahaan dalam menggunakan uang tunai yang mempunyai hubungan dengan aktifitas perusahaan. Cash ratio tahun 2006 sebesar 256 Universitas Sumatera Utara menunjukkan hutang lancar sebesar US 100 dijamin kas dan efek sebesar US 256. Pada tahun 2007 cash ratio sebesar 179 artinya US 100 hutang lancar dijamin US 179 kas dan efek. Cash ratio pada tahun 2008 sebesar 189 menunjukkan hutang lancar sebesar US 100 dijamin kas dan efek sebesar US 189. Pada tahun 2006 sampai 2007 cash ratio menurun dari 256 menjadi 179, hal ini disebabkan adanya penurunan pada kas dan efek sebesar US 2,998,892. Sedangkan hutang lancar mengalami kenaikan sebesar US 47,580,959. Pada tahun 2007 sampai 2008 cash ratio mengalami kenaikan dari 179 menjadi 189, hal ini disebabkan penurunan hutang lancar sebesar US 68,601,956. Di lihat dari cash ratio perusahaan mampu memenuhi kewajiban lancar dengan uang kas. c. Acid test Ratio Rasio Cair atau Quick Ratio Aktiva lancar - Persediaan Quick Ratio = x 100 Hutang Lancar 390,460,280 – 136,271,296 Quick Ratio tahun 2008 = x 100 94,318,375 = 269.5 498,463,621 – 129,866,993 Quick Ratio tahun 2007 = x 100 162,920,331 = 226.2 Universitas Sumatera Utara 489,490,011 – 131,297,442 Quick Ratio tahun 2006 = x 100 115,339,372 = 310.5 TABEL 4.6 PT INALUM – KUALA TANJUNG TABEL QUICK RATIO Keterangan 2008 2007 2006 Aktiva lancar 390,460,280 498,463,621 489,490,011 Persediaan 136,271,296 129,866,993 131,297,442 Hutang lancar 94,318,375 162,920,331 115,339,372 Quick ratio 269.5 226.2 310.5 GRAFIK 4.3 PT INALUM – KUALA TANJUNG GRAFIK QUICK RATIO Quick ratio pada tahun 2006 sebesar 310.5 menunjukkan hutang lancar sebesar US 100 dijamin oleh aktiva lancar yang likuid setelah dikurangi persediaaan sebesar US 310.5. Quick ratio pada tahun 2007 Universitas Sumatera Utara sebesar 226.2 menunjukkan hutang lancar sebesar US 100 dijamin oleh aktiva lancar yang likuid setelah dikurangi persediaaan sebesar US 226.2. Quick ratio pada tahun 2008 sebesar 269.5 menunjukkan hutang lancar sebesar US 100 dijamin oleh aktiva lancar yang likuid setelah dikurangi persediaaan sebesar US 269.5. Pada periode 2006 sampai 2007 rasio ini cenderung menurun yaitu 310.5 menjadi 226.2. Hal ini disebabkan kenaikan hutang lancar sebesar US 47,580,959. Pada tahun 2007 sampai 2008 rasio ini mengalami kenaikan dari 226.2 menjadi 269.5, hal ini disebabkan hutang lancar mengalami penurunan sebesar US 68,601,956. d. Working capital to total assets ratio Aktiva lancar-hutang lancar Working capital to total assets = x100 Total Aktiva 390,460,280 – 94,318,375 Working capital to total assets 2008 = x 100 995,249,429 = 29.76 498,463,621 – 162,920,331 Working capital to total assets 2007 = x 100 1,149,257,339 = 29.19 489,490,011 – 115,339,372 Working capital to total assets 2006 = x 100 1,170,394,222 = 31.97 Universitas Sumatera Utara TABEL 4.7 PT INALUM – KUALA TANJUNG TABEL WORKING CAPITAL TO TOTAL ASSETS Keterangan 2008 2007 2006 Aktiva lancar 390,460,280 498,463,621 489,490,011 Hutang lancar 94,318,375 162,920,331 115,339,372 Total aktiva 995,249,429 1,149,257,339 1,170,394,222 Working capital to total assets 29.76 29.19 31.97 GRAFIK 4.4 PT INALUM – KUALA TANJUNG GRAFIK WORKING CAPITAL TO TOTAL ASSETS Dari data yang diperoleh di perusahaan diketahui bahwa jumlah aktiva lancar lebih besar daripada hutang lancar maka hasilnya positif, perusahaan likuid dimana modal kerja yang diperoleh positif. Pada tahun 2006 working capital to total assets sebesar 31.97 berarti modal kerja US 100 dijamin sebesar US 31.97 total aktiva. Pada tahun 2007 working capital to total assets sebesar 29.19 berarti modal kerja US 100 dijamin sebesar US 29.19 total aktiva. Pada tahun 2008 working capital to total Universitas Sumatera Utara assets sebesar 29.76 berarti modal kerja US 100 dijamin sebesar US 29.76 total aktiva. Dengan melihat rasio lancar, cash ratio, quick ratio, dan working capital to total assets di atas maka rasio likuiditas perusahaan PT Inalum Kuala Tanjung dalam keadaan likuid atau likuiditasnya baik. Sehingga likuiditas perusahaan tidak terpengaruh dengan kerugian yang dialami akibat perbedaan kurs mata uang asing TABEL 4.8 PT INALUM – KUALA TANJUNG TABEL PERKEMBANGAN LIKUIDITAS Rasio Nilai Rasio 2008 2007 2006 Rasio lancar 414 306 424 Cash ratio 189 179 256 Quick ratio 269.5 226.2 310.5 Working capital to total assets 29.76 29.19 31.97 GRAFIK 4.5 PT INALUM – KUALA TANJUNG PERKEMBANGAN LIKUIDITAS Universitas Sumatera Utara

3. Analisis Kebijakan Piutang untuk Meningkatkan Likuiditas