Pada Tabel 4.6 di atas menunjukkan bahwa pegawai lebih banyak pada usia sangat produktif yaitu 20-30 tahun 32,33 artinya pegawai masih mudah untuk ditingkatkan
kompetensi dan masih ada waktu untuk promosi untuk memacu kinerja yang lebih optimal, dan yang kurang produktif atau diatas 51 tahun atau sekitar 13,54.
IV.1.4 Analisis Deskripsi Variabel
Pada penelitian ini, variabel yang diamati adalah variabel terikat yaitu kinerja pegawai sedangkan pada variabel bebas yaitu : variabel kompetensi X
1
, variabel budaya kerja X
2
serta variabel kepuasan kerja X
3
. IV.1.4.1 Penjelasan responden atas variabel kinerja
Kinerja pegawai adalah suatu hasil dari proses pekerjaan yang dicapai oleh pegawai baik dari sisi kualitas maupun kuantitas yang dicapai sumber daya manusia persatuan
periode waktu dalam melaksanakan tugas kerjanya sesuai dengan tanggungjawab yang diberikan. Pada penelitian ini yang menjadi indikator-indikator penilaian yang dipengaruhi
oleh berbagai faktor apakah faktor internal ataupun faktor eksternal, yang dapat diukur misalnya tingkat efektifitas kerja, kreatifitas, kecermatan akurasi, kualitas, analisis
masalah, tingkat inisiatif, tanggungjawab, keahlian interpersonal dan keterandalan bekerja. Selanjuntnya dapat dilihat pada Tabel 4.7 di bawah ini :
Tabel 4.7 Penjelasan Responden Atas Variabel Kinerja
Sumber : Hasil Penelitian, 2009 Data diolah
Berdasarkan data pada Tabel 4.7 diketahui bahwa efektifitas kerja berupa kemampuan untuk menyelesaikan tugas pokok sehari-hari dan kemampuan menangani volume pekerjaan
dominan berada pada kategori cukup yaitu 46,6 untuk butir 1 dan 51,1 untuk butir 2, sedangkan untuk tingkat kreatifitas dan kecermatan berada pada kategori cukup yaitu 47,4
dan 55,6, dari aspek kualitas kerja dan tingkat komunikasi personal didominasi kategori baik yaitu 44,6 dan 50,4., tingkat keterandalan pegawai pada kategori cukup, baik dan
amat baik totalnya 97,8, tingkat kehadiran pegawai juga pada kategori yang baik. Secara keseluruhan tanggapan pegawai terhadap variabel kinerja ini dan indikator-indikator yang
TOTAL FREKUENSI
F F
F F
F JAWABAN
9 6,77
62 46,6
55 41,4
7 5,263
133 2
1,5 6
4,51 68
51,1 51
38,3 6
4,511 133
1 0,75
3 2,26
61 45,9
59 44,4
9 6,767
133 1
0,75 61
45,9 63
47,4 8
6,015 133
1 0,75
3 2,26
63 47,4
55 41,4
11 8,271
133 1
0,75 8
6,02 74
55,6 47
35,3 3
2,256 133
2 1,5
67 50,4
53 39,8
11 8,271
133 3
2,26 3
2,26 55
41,4 59
44,4 13
9,774 133
2 1,5
65 48,9
56 42,1
10 7,519
133 9
6,77 70
52,6 46
34,6 8
6,015 133
3 2,26
73 54,9
50 37,6
7 5,263
133 1
0,75 2
1,5 51
38,3 54
40,6 25
18,8 133
2 1,5
61 45,9
53 39,8
17 12,78
133 1
0,75 2
1,5 61
45,9 52
39,1 17
12,78 133
3 2,26
22 16,5
61 45,9
34 25,6
13 9,774
133 1
0,75 44
33,1 67
50,4 21
15,79 133
3 2,26
63 47,4
52 39,1
15 11,28
133
No Kategori
Kurang Sedang
Cukup Baik
Amat Baik Indikator
Efektifitas Kerja 1
2 Tingkat Kreatifitas 3 Tingkat Kecermatan
Kualitas Kerja 4
Kemampuan Analisis 5
Tingkat Inisiatif 6
Tingkat Kehadiran 7
Tingkat Komunikasi 8
9 Tingkat Keterandalan
ada berada pada kategori cukup, artinya kinerja yang dimiliki pegawai secara umum berada pada posisi menengah, tentunya dengan kondisi ada hal-hal yang harus dibenahi oleh
pemerintah daerah kabupaten samosir yaitu pada aspek kualitas, kreatifitas, kecermatan dan inisiatif agar lebih ditingkatkan lagi tentunya agar kinerja pegawai lebih terpacu lagi kearah
yang optimal. IV.1.4.2 Penjelasan responden atas variabel kompetensi
Kompetensi adalah unsur-unsur yang membentuk kinerja seorang pegawai dalam menjalankan tugasnya seperti motif, konsep diri, sifat, pengetahuan maupun
kemampuankeahlian yang bermanfaat bagi pegawai, karyawanorganisasi berdasarkan hasil pengolahan kuesioner dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.8 Penjelasan Responden Atas Variabel Kompetensi
Sumber : Hasil Penelitian, 2009 Data diolah
TOTAL FREKUENSI
F F
F F
F JAWABAN
1 0,7519
6 4,51
47 35,3
54 40,6
25 18,8
133 3
2,26 39
29,3 63
47,4 28
21,1 133
2 1,5038
7 5,26
56 42,1
56 42,1
12 9,02
133 3
2,2556 11
8,27 72
54,1 36
27,1 11
8,27 133
19 14,286
19 14,3
28 21,1
43 32,3
24 18
133 3
2,2556 3
2,26 27
20,3 59
44,4 41
30,8 133
3 2,2556
2 1,5
19 14,3
61 45,9
48 36,1
133 25
18,797 18
13,5 24
18 29
21,8 37
27,8 133
14 10,5
65 48,9
54 40,6
133 14
10,526 20
15 24
18 37
27,8 38
28,6 133
5 3,76
15 11,3
59 44,4
54 40,6
133 15
11,278 30
22,6 45
33,8 27
20,3 16
12 133
16 12,03
34 25,6
29 21,8
41 30,8
13 9,77
133 11
8,2707 33
24,8 38
28,6 30
22,6 21
15,8 133
11 8,2707
28 21,1
33 24,8
42 31,6
19 14,3
133 3
2,2556 7
5,26 21
15,8 46
34,6 56
42,1 133
5 3,7594
5 3,76
18 13,5
46 34,6
59 44,4
133 21
15,789 18
13,5 42
31,6 33
24,8 19
14,3 133
10 7,5188
27 20,3
41 30,8
35 26,3
20 15
133 9
6,7669 13
9,77 26
19,5 49
36,8 36
27,1 133
Kelincahan berpikir
Efektifitas Kerja
Indikator No
Kategori Tdk Pernah
Jarang Kadang
Sering Selalu
8
Kemampuan M enjalankan Tugas d
Fleksibel konsep Tingkat Kecakapan
Bekerja Keras Kemampuan Komunikasi
Keingintahuan 6
7 1
2 3
4 5
Berdasarkan Tabel 4.8 di atas secara umum tingkat pengetahuan pegawai berada pada kategori baik atau pegawai melakukannya dengan intensitas yang sering 41 untuk
kelincahan berpikir, untuk keluwesan kerja 47 kategori baik dan 29 kategori sedang sedangkan tingkat ketrampilan dari butir 10 sampai dengan 20 berada pada kategori baik
pula. Jadi secara umum tingkat pengetahuan dan ketrampilan pegawai di lembaga teknis daerah berada pada kategori baik.
IV.1.4.3 Penjelasan responden atas variabel budaya kerja Budaya kerja adalah suatu nilai-nilai yang berupa sifat, kebiasaan dan kekuatan yang
menjadi pedoman SDM untuk menghadapi permasalah ekstern dan mencitrakan sikap dan tindakan yang terwujud sebagai kerja, hasil pengolahan jawaban responden dilihat pada
Tabel 4.9 di bawah ini :
Tabel 4.9 Penjelasan Responden Atas Variabel Budaya Kerja Sumber : Hasil Penelitian, 2009 Data diolah
TO TAL FREKUENS I
F F
F F
F
JAW ABAN
1 Inisiatif dalam bekerja
49 36,8
71 53,4
8 6,02
2 1,5
3 2,26
133 71
53,4 52
39,1 3
2,26 5
3,76 2
1,5 133
4 3,01
16 12
22 16,5
49 36,8
42 31,6
133 24
18 66
49,6 28
21,1 11
8,27 4
3,01 133
3 2,26
38 28,6
53 39,8
28 21,1
11 8,27
133 11
8,27 54
40,6 30
22,6 29
21,8 9
6,77 133
66 49,6
57 42,9
6 4,51
4 3,01
133 42
31,6 65
48,9 18
13,5 6
4,51 2
1,5 133
13 9,77
59 44,4
35 26,3
20 15
6 4,51
133 56
42,1 55
41,4 14
10,5 6
4,51 2
1,5 133
7 5,26
13 9,77
35 26,3
50 37,6
28 21,1
133 34
25,6 79
59,4 11
8,27 5
3,76 4
3,01 133
31 23,3
88 66,2
10 7,52
3 2,26
1 0,75
133 41
30,8 55
41,4 23
17,3 14
10,5 133
66 49,6
56 42,1
4 3,01
5 3,76
2 1,5
133 32
24,1 56
42,1 34
25,6 9
6,77 2
1,5 133
6 4,51
18 13,5
56 42,1
34 25,6
19 14,3
133 31
23,3 52
39,1 30
22,6 17
12,8 3
2,26 133
7 5,26
31 23,3
41 30,8
35 26,3
19 14,3
133 54
40,6 60
45,1 11
8,27 5
3,76 3
2,26 133
1 0,75
18 13,5
41 30,8
49 36,8
24 18
133 15
11,3 66
49,6 36
27,1 13
9,77 3
2,26 133
7 5,26
16 12
31 23,3
38 28,6
41 30,8
133 46
34,6 75
56,4 6
4,51 2
1,5 4
3,01 133
37 27,8
89 66,9
5 3,76
2 1,5
133
Indikator No
Kate gori S Se tuju
Se tuju K Se tuju T Se tuju ST Se tuju
5 Tingkat Kecepatan Kerja
Tingkat Integritas 6
2 Tata Cara Bekerja
3 Penghargaan Waktu
4 Tingkat Kordinasi
Tingkat Komunikasi 10
7 Tingkat Kepekaan Sosial
8 Tingkat Tanggung Jawab
Sikap Feodalistik 9
Pada Tabel 4.9 di atas pegawai memiliki kebiasaan inisiatif kerja yang baik 53,4, tanggungjawab terhadap pekerjaan 53,4, pegawai yang memiliki kebiasaan yang baik
terhadap waktu 49,6, budaya selalu kordinasi dengan atasan juga pada kategori baik 48,9, pegawai yang memiliki pola pikir yang sistematis 59,6, sikap mental yang selalu
ingin dihormati pada kategori setuju 39,1 dan 23,3 sangat setuju dan hanya 22,9 kurang setuju artinya budaya feodalistik masih berlaku dalam lingkungan pegawai artinya
pegawai masih merasa seperti raja dibandingkan masyarakat, padahal dari sisi pelayanan publik masyarakatlah yang harus dihormati.
Secara umum indikator-indikator pada variabel budaya kerja ini cukup baik yang walaupun ada yang kurang baik yaitu terkait dengan resiko pekerjaan ada yang menyatakan
bahwa resiko pekerjaan bukanlah tanggungjawab pegawai. IV.1.4.4 Penjelasan responden atas variabel kepuasan kerja
Kepuasan kerja dimaknai sebagai sikap dari seorang pegawai terhadap pekerjaannya apakah senang atau tidak senang, positif atau negatif, persepsi yang tergantung pada
outcomes intrinsik dan ekstrinsik dan dapat berupa respon terhadap lingkungan, hasil pekerjaan, kepuasan terhadap kompensasi yang diterima, kesempatan untuk promosi,
kepuasan dengan perlakuan atas dukungan rekan kerja. Hasil pengolahan kuesioner untuk variabel ini dilihat pada Tabel 4.10 di bawah ini :
Tabel 4.10 Penjelasan Responden Atas Variabel Kepuasan Kerja
Sumber : Hasil Penelitian, 2009 Data diolah
TO TAL FREKUENSI
F F
F F
F
JAWABAN
61 45,9 66 49,6 1
0,75 4
3,01 1
0,75 133
33 24,8 79 59,4 13 9,77 7
5,26 1
0,75 133
2 Tingkat Antusiasme Kerja 36 27,1 84 63,2
9 6,77
4 3,01
133 45 33,8 74 55,6 12 9,02
1 0,75
1 0,75
133 44 33,1 71 53,4 12 9,02
5 3,76
1 0,75
133 6
4,51 50 37,6 37 27,8 16 12
24 18
133 11 8,27 53 39,8 42 31,6 16
12 11 8,27
133 9
6,77 45 33,8 41 30,8 20 15
18 13,5 133
10 7,52 46 34,6 44 33,1 16 12
17 12,8 133
48 36,1 1
0,75 16 12
66 49,6 2
1,5 133
66 49,6 56 42,1 9
6,77 2
1,5 133
9 6,77 53 39,8 55 41,4 13 9,77
3 2,26
133 10 7,52 49 36,8 61 45,9 11
2 2
1,5 133
15 11,3 56 42,1 44 33,1 15 2
3 2,26
133 6
4,51 50 37,6 37 27,8 16 2
24 18
133 13 9,77 79 59,4 34 25,6
7 5,26
133 16
12 84 63,2 25 18,8
8 6,02
133 14 10,5 91 68,4 24
18 2
1,5 2
1,5 133
15 11,3 84 63,2 30 22,6 3
2,26 1
0,75 133
Indikator No
Kategori S Puas
Puas K Puas
T Puas ST Puas
Sikap Terhadap Pekerjaan
Pemberian kompensasi 1
3
4 Peluang Promosi
5 Penghargaan
Tingkat Kenyamanan Kerja 6
Peran Rekan Kerja 7
Berdasarkan hasil tanggapan responden pada Tabel 4.10 di atas sikap pegawai terhadap pekerjaan 49,6 berada pada kategori memuaskan dan hanya 3 saja yang tidak
puas, sedangkan pada tingkat antusiasme kerja 63,2 responden menjawab sangat puas, tetapi pada pemberian kompensasi pegawai banyak menjawab pada kategori kurang puas,
tidak puas dan sangat tidak puas dengan total 57,8 dan sisanya merasa sudah puas, pada sistem promosi juga kurang memuaskan pegawai yaitu pada kisaran 54 sampai 59.
Pegawai juga merasa tidak perlu diberi penghargaan jika berprestasi baik yaitu 49,6 tidak puas dan 12 kurang puas. Dari aspek kenyamanan kerja pegawai menyatakan sudah puas
42,1, 59,4, dan 54,1 pada masing-masing butir pertanyaan. Peran rekan kerja juga sangat mendukung mereka hal ini dilihat dari jawaban responden yang menyatakan puas
63,2 dengan rekan kerja mereka yang mendukung dalam pelaksanaan pekerjaan sehari hari dikantor.
Secara keseluruhan tanggapan pegawai pada variabel ini berada pada kategori puas namun masih ada yang harus diperbaiki pemerintah daerah secara khusus di Lembaga Teknis
Daerah yaitu pada aspek pemberian kompensasi dan pemberian peluang promosi yang kurang memuaskan pegawai, jadi pemerintah daerah dapat melakukan peninjauan kembali
terhadap kebijakan pemberian kompensasi dan sistem promosi yang dianut karena akan mengurangi kepuasan kerja dari pegawai dan pada akhirnya mengurangi kinerjanya dalam
bekerja.
IV.2. Pembahasan IV.2.1 Pengujian Asumsi Klasik