18 Ada beberapa pihak atau kelompok yang memerlukan dan kepentingan
terhadap analisa laporan keuangan dimana masing-masing kelompok menilai laporan keuangan tersebut dari sisi yang berlainan. Secara garis besar ada dua
kelompok yang berkepentingan terhadap laporan keuangan yaitu pihak intern perusahaan dan pihak ekstern perusahaan. Pihak intern adalah mereka yang bebas
untuk melihat data-data secara terperinci, biasanya dilakukan oleh manajer yang merupakan orang dalam yang dapat menggunakan data keuangan apapun yang ada
dalam perusahaan. Pihak ekstern adalah pihak lain di luar perusahaan yang tidak berwenang melihat data secara terperinci.
3. Jenis-jenis Laporan Keuangan
Laporan keuangan yang lengkap terdiri dari neraca, laporan laba rugi dan laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan lain serta
materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. a.
Neraca Menurut harahap 2007:107 mengemukakan bahwa:
“Laporan neraca atau daftar neraca disebut juga laporan posisi keuangan perusahaan. Laporan ini menggambarkan posisi aktiva, kewajiban, dan modal pada
saat tertentu. Laporan ini disusun setiap saat dan merupakan opname situasi keuangan pada saat itu.”
Berdasarkan defenisi diatas, dapat dilihat bahwa neraca terdiri dari aktiva dan pasiva hutang dan modal. Umumnya aktiva dapat dibedakan atas dua
kelompok yaitu aktiva lancar dan aktiva tetap. Aktiva lancar adalah kekayaan perusahaan yang dapat dicairkan menjadi uang tunai, dijual atau dipakai habis
dalam siklus kegiatan perusahaan misalnya kas dan bank, surat-surat berharga dan lain-lain. Aktiva tetap merupakan aktiva yang penggunaannya adalah untuk jangka
panjang, misalnya lebih dari satu tahun. Aktiva tetap terdiri dari aktiva tetap
Universitas Sumatera Utara
19 berwujud fixed tangible assets dan aktiva tetap tidak berwujud fixed intangible
assets. Aktiva tetap berwujud termasuk didalamnya seperti bangunan, peralatan, tanah, dan lain-lain. Sedangkan aktiva tetap tidak berwujud adalah hak-hak khusus
seperti hak paten, good will, hak cetak dan sebagainya. Hutang adalah semua kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak lain yang belum terpenuhi menurut
jangka waktu pelunasannya. Hutang dapat dikelompokkan menjadi hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang. Hutang jangka pendek merupakan seluruh
kewajiban keuangan perusahaan yang jangka waktu temponya dibawah satu tahun atau kurang satu tahun seperti hutang dagang, hutang wesel, hutang pajak dan
sebagainya. Hutang jangka panjang yaitu kewajiban keuangan perusahaan yang jangka waktu temponya lebih dari satu tahun seperti hutang hipotik, hutang
obligasi, dan pinjaman dari perusahaan lain. Modal sendiri adalah modal yang berasal dari peserta atau pemilik perusahaan. Modal ini menjadi tanggungan
terhadap keseluruhan resiko perusahaan yang merupakan jaminan bagi kreditur. Dalam penyajiannya neraca dapat dibagi dalam 3 bentuk, menurut Harahap
2002:75 bentuk neraca yang umum digunakan adalah sebagai berikut: 1.
Bentuk Neraca Staffel Refort Form Neraca ini dilaporkan satu halaman bertikal. Disebelah atas dicantumkan total
aktiva dan di bawahnya disajikan pos kewajiban dan pos modal. 2.
Bentuk Neraca Skontro Account Form Di sini aktiva disajikan di sebelah kiri dan kewajiban serta modal ditempatkan
di sebelah kanan sehingga penyajiannya sebelah-menyebelah. 3.
Bentuk yang Menyajikan Posisi Keuangan Financial Position Form Dalam bentuk ini posisi keuangan tidak dilaporkan seperti dalam bentuk
sebelumnya yang berpedoman pada persamaan akuntansi. Dalam bentuk ini pertama-tama dicantumkan aktiva lancar dikurangi utang lancar dan
pengurangannya diketahui modal kerja. Modal kerja ditambah aktiva tetap dan aktiva lainnya kemudian dikurangi utang jangka panjang, maka akan diperoleh
model pemilik.
Universitas Sumatera Utara
20 b.
Laporan Laba rugi Laporan laba rugi merupakan laporan mengenai pendapatan dan beban-
beban suatu perusahaan selama periode tertentu. Laporan laba rugi juga merupakan tujuan utama untuk mengukur tingkat keuntungan dari perusahaan dalam suatu
periode tertentu. Menurut Munawir 2004:28 bahwa prinsip-prinsip yang umumnya
ditetapkan dalam penyususnan laporan laba rugi adalah sebagai berikut: 1.
Bagian yang pertama menunjukkan penghasilan yang diperoleh usaha pokok perusahaan penjualan barang dagangan atau memberikan service diikuti
dengan harga pokok dari barangservice yang dijual sehingga diperoleh laba kotor.
2. Bagian kedua merupakan biaya-biaya operasional yang terdiri dari biaya
penjualan dan biaya umumadministrasi operating expense. 3.
Bagian ketiga menunjukkan hasil-hasil yang diperoleh diluar operasi pokok perusahaan yang diikuti dengan biaya-biaya yang terjadi diluar usaha pokok
perusahaan non operatingfinancial income dan expenses. 4.
Bagian keempat menunjukkan rugilaba yang insidentil extraordinary gain or loss sehingga akhirnya diperoleh laba bersih sebelum pajak pendapatan.
Hasil akhir dari suatu laporan laba rugi adalah keuntungan bersih atau kerugian. Kemudian bila perusahaan tidak membagi deviden, maka seluruh hasil
akhir tersebut menjadi laba ditahan. Tetapi bila perusahaan membagi deviden, maka hasil akhir tersebut terlebih dahulu dikurangi dengan deviden untuk
memperoleh nilai laba ditahan.
Universitas Sumatera Utara
21 Menurut Munawir 2004:26 bentuk laporan laba rugi yang biasa
digunakan adalah: 1.
Bentuk Single Step yaitu dengan menggabungkan semua hasil menjadi satu kelompok dan semua biaya dalam satu kelompok lainnya. Total laba rugi
diperoleh dengan mengurangkan total biaya dari total pendapatan. 2.
Bentuk Multiple Step yaitu dengan membuat pengelompokan yang lebih teliti sesuai dengan prinsip yang digunakan secara umum, misal untuk memperoleh
nilai laba penjualan, nilai penjualan bruto dikurangi dengan potongan yang didapat dan harga pokok penjualan. Kemudian laba penjulan ini dikurangi
dengan biaya operasi untuk mendapatkan nilai laba bersih operasional.
c. Laporan Perubahan Ekuitas
Menurut Rivai, Veithzal dan Idroes 2007:619 mengemukakan bahwa: “Laporan perubahan ekuitas merupakan laporan yang menggambarkan perubahan
saldo akun ekuitas seperti modal disetor, tambahan modal disetor, laba yang ditahan dan akun ekuitas lainnya.”
d. Laporan Arus Kas
Menurut Harahap 2002:93 mengemukakan bahwa: “Laporan arus kas ini dinilai banyak memberikan informasi tentang kemampuan
perusahaan dalam mendapatkan laba dan likuiditas di masa yang akan datang. Laporan arus kas ini memberikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan
pengeluaran kas dari suatu perusahaan pada suatu periode tertentu, dengan mengklasifikasikan transaksi berdasarkan pada kegiatan operasi, pembiayaan dan
investasi.” 4. Analisis Laporan Keuangan
Adapun metode yang digunakan yaitu Analisis Rasio Keuangan Bank. Dimana merupakan teknik analisis untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan.
Analisis rasio keuangan yang menghubungkan unsur-unsur neraca dan perhitungan laba rugi dari periode yang satu dengan periode yang lain dapat menunjukkan
posisi keuangan perusahaan. Rasio analisis keuangan meliputi dua jenis perbandingan yaitu:
Universitas Sumatera Utara
22 • Analisis dapat membandingkan rasio sekarang dengan yang lalu dan yang akan
datang untuk perusahaan yang sama perbandingan internal. Jika rasio keuangan disajikan dalam bentuk suatu daftar untuk periode beberapa tahun,
analis dapat mempelajari komposisi perubahan-perubahan dan menerapkan telah terdapat suatu perbaikan atau bahkan sebaliknya di dalam kondisi
keuangan dan prestasi perusahaan selama jangka waktu tersebut. Rasio keuangan juga dapat diperhitungkan berdasarkan laporan keuangan performa
atau proyeksi dan diperbandingkan dengan rasio sekarang atau masa lalu.
• Perbandingan meliputi perbandingan rasio perusahaan dengan perusahaan lainnya yang sejenis atau dengan rata-rata industri pada satu titik yang sama
perbandingan eksternal. Perbandingan tersebut dapat memberikan gambaran tentang kondisi keuangan dan prestasi perusahaan. Hanya dengan cara
membandingkan rasio keuangan suatu perusahaan dengan perusahaan lain yang sejenis, seorang analis dapat memberikan pertimbangan yang realistis.
B. Rasio Keuangan Bank 1. Pengertian dan Manfaat Rasio Keuangan